TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa dibuka turun sebesar 10,72 poin, seiring dengan sebagian pelaku pasar yang mengambil posisi ambil untung seraya menanti data inflasi Februari.

IHSG BEI dibuka turun 10,72 poin atau 0,22 persen menjadi 4.760,24. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak melemah 2,64 poin (0,31 persen) menjadi 832,32.

"Pada awal perdagangan, IHSG bergerak melemah. Namun dalam perjalanannya kembali ke area positif, menyusul konsensus kalangan ekonom yang memperkirakan Februari bakal terjadi deflasi sebesar 0,11 persen," kata Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo di Jakarta, Selasa, 1 Maret 2016.

Menurut dia, dengan proyeksi itu, laju inflasi akan berada di kisaran rendah sehingga memicu sentimen positif di pasar saham. Selanjutnya, Bank Indonesia juga berpotensi kembali menurunkan tingkat suku bunga acuan (BI rate).

"Hari ini, Selasa, 1 Maret, Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan angka inflasi untuk Februari, diharapkan sesuai dengan harapan," ucapnya.

Secara teknis, dia berujar, IHSG akan bergerak di kisaran level 4.735-4.805 poin pada Selasa, 1 Maret. IHSG diperkirakan masih akan melanjutkan tren naik untuk menguji level 4.800 poin. Jika indeks BEI berada di bawah level 4.735 poin, tren naik jangka pendek dapat berakhir.

Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada menambahkan, perkiraan Februari akan terjadi deflasi serta nilai tukar rupiah yang stabil dengan kecenderungan menguat terhadap dolar Amerika Serikat menopang laju IHSG.

"Jika terjadi deflasi, Bank Indonesia berpotensi menurunkan tingkat suku bunga acuan. Situasi itu turut menambah sentimen positif terhadap IHSG," ucapnya.

Bursa regional di antaranya indeks Hang Seng naik 129,52 poin (0,68 persen) ke level 19.241,45 dan indeks Nikkei melemah 151,22 poin (0,94 persen) ke level 15.875,54, Straits Times melemah 2,94 poin (0,11 persen) ke posisi 2.663,89.

ANTARA