Dana Lahan Nyaris Habis, PU Lobi Kementerian Keuangan

Reporter

Selasa, 1 Maret 2016 05:04 WIB

Ilustrasi mata uang rupiah. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Alokasi pendanaan biaya pengadaan lahan tahun ini mencapai Rp 1,4 triliun, mencakup uang ganti rugi Rp 955 miliar. Hingga 23 Februari, sebanyak Rp 921 miliar terserap dan diperkirakan awal bulan ini uang ganti rugi tersebut habis.

Kepala Bidang Pengadaan Tanah II Jalan Bebas Hambatan, Perkotaan, dan Fasilitas Jalan Daerah Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Sri Sadono membenarkan pihaknya sedang melobi Kementerian Keuangan untuk mengalokasikan dana guna kebutuhan pembebasan lahan. Ditjen Bina Marga berencana meminta persetujuan Kementerian Keuangan untuk menggunakan alokasi dana Bantuan Layanan Umum yang belum terkontrak sebesar Rp 1,8 triliun dan dana yang tersisa dari sisa lelang kegiatan APBN 2016.

"(Penggunaan) dana BLU dari Kementerian Keuangan sepertinya sulit," kata Sri kepada Tempo, Senin, 29 Februari 2016.

Karena kebutuhan mendesak, Sri mengatakan tidak menutup kemungkinan dana ganti rugi akan diambil dari belanja pegawai, seperti pegawai honorer, petugas Badan Perwakilan Desa, dan Panitia Pembebasan Tanah. "(Lahan yang sudah bebas) mau segera dibayar. Kalau enggak segera dibayar, nanti susah dibebaskan lagi dan menambah distrust (tidak percaya dengan pemerintah)," ucapnya.

Sri memastikan penggunaan dana tersebut tidak mengganggu para pegawai. Alasannya, begitu ada duit ganti rugi tambahan masuk, segera digunakan untuk menutup anggaran belanja pegawai.

Baca: Soal Holding BUMN, Menteri Rini Yakin Didukung Penuh Jokowi

Selain membidik dana BLU dan sisa lelang, Kementerian Pekerjaan Umum menyiapkan draf Rancangan Peraturan Presiden (Perpres) yang mengatur dana talangan dari badan usaha. Skema dana talangan dari pihak ketiga telah diatur dalam Perpres Nomor 30 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum.

Sri menuturkan Direktorat Jenderal Bina Marga dan Badan Usaha Jalan Tol sudah siap melakukan perjanjian penalangan. Namun Kementerian Keuangan mengingatkan perlu ada Perpres baru yang lebih detail untuk memayungi pendanaan dari swasta.

Direktur Jenderal Bina Marga Hediyanto W. Husaini menargetkan rancangan beleid itu selesai dalam waktu sebulan sehingga aturan penggunaan dana talangan swasta dapat segera berjalan.

ALI HIDAYAT

Berita terkait

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

8 jam lalu

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

Pemerintah diminta untuk mengantisipasi potensi menurunnya kinerja konsumsi rumah tangga terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II 2024.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi UKT: Landasan Penetapan Besaran UKT di Perguruan Tinggi Negeri

14 jam lalu

Serba-serbi UKT: Landasan Penetapan Besaran UKT di Perguruan Tinggi Negeri

Pembahasan besaran Uang Kuliah Tunggal disingkat UKT kerap menjadi persoalan yang kerap diprotes mahasiswa di Perguruan Tinggi Negeri (PTN).

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

17 jam lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

1 hari lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

1 hari lalu

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

Kementerian Keuangan mencatat di tengah gejolak ekonomi global perekonomian Indonesia tetap tumbuh dan mendorong peningkatan lapangan pekerjaan.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

4 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

6 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

6 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

6 hari lalu

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

Jika penerimaan pajak terus anjlok di tengah melesatnya belanja negara, defisit APBN bisa membengkak.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

11 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya