Pasar Global Kondusif, IHSG Berpeluang Menguat  

Reporter

Jumat, 26 Februari 2016 08:39 WIB

Seorang karyawan mengamati pergerakan angka Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 2 November 2015. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan atau IHSG hari ini diprediksi menguat. Menurut analis ekonomi dari First Asia Capital, David Sutyanto, kondusifnya pasar saham global tadi malam dan harga minyak mentah yang berhasil bertahan di atas US$ 30 per barel akan memberikan ruang penguatan bagi pergerakan IHSG.

"IHSG diperkirakan bergerak di kisaran 4610 hingga 4680, berpeluang menguat," ujar David Sutyanto dalam siaran tertulisnya, Jumat, 26 Februari 2016.

Bursa global tadi malam berhasil rebound setelah hari sebelumnya terkoreksi tajam. Indeks Eurostoxx di kawasan Euro menguat 1,4 persen di 16.140,34 setelah tekanan harga minyak reda dan data inflasi kawasan Euro Januari 2016 hanya mencapai 0,3 persen (YoY) di bawah estimasi 0,4 persen.

Laporan laba korporasi turut mengangkat minat beli. Lemahnya angka inflasi di kawasan tersebut memicu spekulasi ECB yang akan mendorong stimulus lanjutan pada pertemuan Maret.

Di Wall Street, indeks DJIA dan S&P berhasil menguat masing-masing 1,3 persen dan 1,1 persen tutup di 16.697,29 dan 1.951,70. Pasar tidak terpengaruh gejolak di pasar saham Cina.

Harga minyak mentah, yang menguat 2,7 persen di US$ 33,02 per barel dan data pesanan barang modal di Amerika Serikat Januari lalu, yang tumbuh 1,8 persen (mom) di atas perkiraan 0,2 persen (mom), memicu kembali aksi beli di aset berisiko.

"Pasar saat ini tengah menanti hasil pertemuan G20 di Cina akhir pekan ini, yang diharapkan bisa mengatasi problem perlambatan ekonomi global," ujar David.

Sementara itu, perdagangan saham kemarin di Bursa Efek Indonesia berlangsung kurang bergairah. IHSG hanya bergerak dalam rentang terbatas dan tutup flat di 4.658,323.

Penguatan IHSG kemarin tertahan menyusul minimnya insentif positif dan buruknya pergerakan pasar saham kawasan Asia. Ini menyusul anjloknya indeks Shanghai Composite hingga 6,4 persen akibat kekhawatiran pengetatan likuiditas. Sentimen individual terkait dengan rilis laba 2015 sejumlah emiten turut mempengaruhi pergerakan IHSG.



DESTRIANITA K

Berita terkait

IHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global

1 hari lalu

IHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global

IHSG hari ini, Senin, 6 Mei 2024 dibuka menguat 36,86 poin atau 0,52 persen ke posisi 7.171,58

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

10 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

16 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

47 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

30 Januari 2024

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

Para investor sepakat bahwa Microsoft berkembang jauh lebih signifikan dibanding Apple, bahkan untuk lima tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

5 Desember 2023

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

Israel sedang menyelidiki klaim peneliti AS bahwa beberapa investor mungkin telah mengetahui sebelumnya tentang rencana serangan Hamas

Baca Selengkapnya

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

4 Desember 2023

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.

Baca Selengkapnya

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

30 November 2023

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

Dari sisi transaksi bursa karbon tercatat sudah ada lebih dari 490 ribu ton dengan nilai harga jual karbon terakhir senilai Rp 59.200.

Baca Selengkapnya

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

26 Oktober 2023

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membidik rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada tahun 2024 sebesar Rp 12,25 triliun pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya