Dikritik Menteri Marwan Jafar, Ini Jawaban Garuda Indonesia

Reporter

Editor

Grace gandhi

Rabu, 24 Februari 2016 21:24 WIB

Marwan Jafar menikmati makan buah durian, di depan kantor Kementerian Desa, Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi, Jakarta Timur, 23 Februari 2016. Marwan Jafar berencana mengembangkan produk buah durian secara profesional di desa seluruh Indonesia. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Vice Precident Corporate Communication PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Benny S. Butarbutar mengklarifikasi keluhan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar terhadap layanan penerbangan Garuda.

“Beliau datang terlambat dan pesawat sudah harus berangkat sesuai jadwal yang ditentukan,” kata Benny melalui pesan singkat kepada Tempo, Rabu, 24 Februari 2016.

Benny mengatakan pesawat dari Jakarta menuju Yogyakarta yang ditumpangi Marwan berangkat pukul 08.00 WIB. Namun Marwan terlambat datang.

On time performance menjadi penting mengingat itu bersifat mandatory regulation,” kata Benny. Penerbangan yang tepat waktu, menurut Benny, akan memperlancar penerbangan selanjutnnya.

Menurut Benny, pihak Garuda langsung membantu Marwan untuk mendapatkan penerbangan berikutnya pada pukul 10.00. Namun pesawat mengalami gangguan teknis di bagian pintu depan. “Sesuai prosedur keselamatan penerbangan, maka dilakukan pemeriksaan seketika secara profesional,” katanya.

Pesawat pun kemudian diganti untuk menghindari delay yang berkepanjangan. Penerbangan selanjutnya berangkat ke Yogyakarta pada pukul 11.00. “Jadi delay pesawat Garuda sekitar satu jam,” kata Benny.

Marwan Jafar sebelumnya menyatakan kekecewaannya terhadap pelayanan Garuda Indonesia saat ia menjadi pembicara dalam Seminar Nasional "Peta Desa untuk Percepatan Pembangunan Desa dan Kawasan Pedesaan" di University Club Universitas Gadjah Mada, Rabu, 24 Februari 2016. Marwan kecewa karena pesawat yang delay membuatnya terlambat datang ke seminar tersebut.

Marwan mengatakan ia seharusnya berangkat dengan pesawat pukul 08.05 dari Jakarta. Namun, ia tiba di bandara lima menit sebelum pesawat berangkat.

"Sebenarnya masih bisa mengejar, karena tidak butuh lima menit untuk menuju ke pesawat dengan pakai mobil bandara, tapi tidak diperbolehkan," kata Marwan.

Marwan kemudian mendapatkan jatah penerbangan pada pukul 10.00. Namun keberangkatan mundur 1,5 jam karena delay. "Sebelum turun juga masih muter-muter dulu selama setengah jam," kata Marwan.

Menurut Marwan, tidak ada kompensasi dari Garuda untuk penumpang yang harus menunggu pesawat delay.

Keluhan Marwan merambat ke Direksi Garuda Indonesia. Ia menilai Garuda selama ini merugi namun selalu dilindungi negara. "Sudah tidak pernah untung, di sisi lain diproteksi habis-habisan oleh negara," kata dia. Marwan bahkan meminta Menteri BUMN Rini Soewandi mengganti direksi PT Garuda Indonesia.

VINDRY FLORENTIN | ADDI MAWAHIBUN IDHOM








Berita terkait

Profil Emirsyah Satar, Eks Dirut Garuda Indonesia yang Didakwa Rugikan Negara Rp 9,3 Triliun

19 September 2023

Profil Emirsyah Satar, Eks Dirut Garuda Indonesia yang Didakwa Rugikan Negara Rp 9,3 Triliun

Emirsyah Satar didakwa jaksa telah merugikan negara Rp 9,3 triliun. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Mantan Dirut Garuda Indonesia Emirsyah Satar Didakwa Rugikan Negara Rp9,3 Triliun

18 September 2023

Mantan Dirut Garuda Indonesia Emirsyah Satar Didakwa Rugikan Negara Rp9,3 Triliun

Emirsyah Satar tanpa hak menyerahkan rencana pengadaan armada atau Fleet Plan PT GA yang merupakan rahasia perusahaan kepada Soetikno Sudarjo.

Baca Selengkapnya

Garuda Terima Suntikan Pemerintah Rp 7,5 Triliun, Duit Dipakai untuk Restorasi Pesawat

20 Desember 2022

Garuda Terima Suntikan Pemerintah Rp 7,5 Triliun, Duit Dipakai untuk Restorasi Pesawat

Pada April lalu, bos Garuda menekankan PMN tidak akan digunakan untuk membayar utang-utang perseroan.

Baca Selengkapnya

Garuda Terima PMN Rp 7,5 Triliun, Restrukturisasi Ditargetkan Selesai Akhir Tahun

20 Desember 2022

Garuda Terima PMN Rp 7,5 Triliun, Restrukturisasi Ditargetkan Selesai Akhir Tahun

Pemerintah mengucurkan PMN Rp 7,5 triliun kepada Garuda setelah perusahaan maskpai itu lolos penundaan kewajiban pembayawan utang (PKPU).

Baca Selengkapnya

Bos Garuda Ingin PMN Rp 7,5 Triliun Segera Cair Agar Bisa Tambah Pesawat dan Karyawan

6 Desember 2022

Bos Garuda Ingin PMN Rp 7,5 Triliun Segera Cair Agar Bisa Tambah Pesawat dan Karyawan

Pemerintah akan mengucurkan PMN kepada Garuda senilai Rp 7,5 triliun pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Jelang KTT G20, Garuda Optimalkan Kelancaran Operasional Penerbangan di Bali

11 November 2022

Jelang KTT G20, Garuda Optimalkan Kelancaran Operasional Penerbangan di Bali

Masyarakat diimbau secara berkala melakukan pengecekan jadwal penerbangan, khususnya pada periode gelaran KTT G20.

Baca Selengkapnya

Garuda Yakin Bakal Kantongi Tambahan Modal Rp 14,4 Triliun dari Rights Issue

20 Oktober 2022

Garuda Yakin Bakal Kantongi Tambahan Modal Rp 14,4 Triliun dari Rights Issue

Dalam aksi korporasi itu, Garuda akan melaksanakan rights issue sebanyak dua kali.

Baca Selengkapnya

Garuda Geber Pendapatan dari Bisnis Kargo Usai Jumlah Penumpang Tergerus

20 Oktober 2022

Garuda Geber Pendapatan dari Bisnis Kargo Usai Jumlah Penumpang Tergerus

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengakui perseroan sempat lesu darah lantaran pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Bos Garuda Blak-blakan Kondisi Terakhir Keuangan Perusahaan Setelah Lolos PKPU

20 Oktober 2022

Bos Garuda Blak-blakan Kondisi Terakhir Keuangan Perusahaan Setelah Lolos PKPU

Mulai September 2021, menurut Irfan, sebenarnya Garuda Indonesia sudah mampu memperkecil gap antara pendapatan dan biaya yang dikeluarkan.

Baca Selengkapnya

Garuda Tambah Frekuensi Penerbangan Rute Domestik Mulai Oktober 2022

5 Oktober 2022

Garuda Tambah Frekuensi Penerbangan Rute Domestik Mulai Oktober 2022

Irfan mengungkapkan penambahan frekuensi Garuda dilaksanakan secara bertahap melalui serangkaian evaluasi.

Baca Selengkapnya