Pengusaha Mebel Kewalahan Penuhi Pesanan Ekspor  

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Sabtu, 20 Februari 2016 20:40 WIB

Pekerja menyelesaikan pembuatan lemari di kawasan Penggilingan, Jakarta, 26 November 2015. Pemerintah bantu dana Rp 6,2 miliar pada 2016 untuk industri mebel atau furnitur berskala kecil hingga menengah. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pelaku usaha mebel dan kerajinan Yogyakarta menyatakan perdagangan bebas negara kawasan ASEAN atau Masyarakat Ekonomi Asean membawa peluang besar bagi pasar ekpor jenis usaha itu. Mereka menargetkan nilai ekspor tembus hingga Rp 5 miliar pada 2016.

Ketua Asosiasi Mebel dan Kerajinan Indonesia atau AMKRI, Heru Prasetyo, mengatakan pelaku usaha mebel dan kerajinan tak risau dengan MEA. Dia menyebut Indonesia punya keunggulan bahan baku lokal untuk produk mebel. Pelaku usaha mebel hanya tinggal memoles desain produk supaya lebih kompetitif. "Produk mebel menjanjikan dan sekarang sedang di atas angin," kata Heru, Sabtu, 20 Februari 2016.

Menurut dia, nilai ekspor mebel dan kerajinan pada 2015 meningkat dibanding 2014. Tahun 2015 nilai ekspor Rp 2 miliar dan Rp 1,7 miliar pada 2014. Saat ini pelaku usaha mebel sedang kebanjiran pesanan dari Amerika Serikat dan negara-negara Eropa.

Heru yang punya usaha mebel PT Global Sukses misalnya kewalahan memenuhi pesanan karena kapasitas produksi yang terbatas. Ia harus menolak beberapa pesanan. Ada tiga kontainer mebel dan kerajinan yang siap dikirim.

Ia menyatakan Yogyakarta menjadi pasar ekspor mebel terbesar di Indonesia. Biaya produksi usaha ini di Yogyakarta menurut Heru jauh lebih murah ketimbang biaya produksi di Vietnam. Heru memastikan MEA tidak membikin pelaku usaha mebel Yogyakarta hengkang ke negara-negara kawasan ASEAN lainnya.

Ia memastikan di Yogyakarta tidak ada kasus pemutusan hubungan kerja seperti pada usaha lainnya, seperti garmen maupun perusahaan elektronik. Heru tak memungkiri MEA berpengaruh terhadap pasar tenaga kerja. Tapi, itu terjadi di Surabaya, Jawa Timur dan Tangerang. Sejumlah perusahaan mebel berskala besar melakukan alih produksi ke Vietnam.

Meningkatnya nilai ekspor komoditas berbahan kayu juga disebut Kepala Badan Pusat Statistik Daerah Istimewa Yogyakarta, Bambang Kristianto. Komoditas utama ekspor di antaranya produk pakaian jadi bukan rajutan, barang-barang rajutan, perabot, penerangan rumah. Dari sepuluh komoditas utama ekspor, tiga komoditas dengan kenaikan terbesar yakni bahan kimia organik, kayu maupun barang dari kayu, dan plastik maupun barang dari plastik.

Nilai total ekspor semua komoditas dari Yogyakarta yang dikirim melalui beberapa pelabuhan di Indonesia pada Desember naik sebesar 25,4 persen ketimbang November 2015. Angkanya naik dari US$ 25.676.063 menjadi US$ 32.198.253. "Tiga negara utama tujuan ekspor yakni Amerika Serikat, Jerman, dan Jepang," kata Bambang.

Khusus untuk ASEAN, total nilai ekspor barang sebesar US$ 1.111.045. Tiga negara utama tujuan ekspor kawasan ASEAN yakni Singapura, Malaysia, dan Thailand. Nilai ekspor di negara kawasan ASEAN naik 58,81 persen pada Desember dibanding November 2015.

SHINTA MAHARANI

Berita terkait

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

2 hari lalu

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengakui kontribusi Presiden Jokowi, baik bagi Indonesia maupun kawasan.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

7 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

7 hari lalu

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

Retno Marsudi di antaranya menghadiri ASEAN Future Forum di Vietnam sebagai platform tukar pandangan dan ide mengenai masa depan ASEAN

Baca Selengkapnya

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

7 hari lalu

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

PT Pupuk Indonesia memperluas jaringan ke tingkat ASEAN.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

9 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

10 hari lalu

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.

Baca Selengkapnya

Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

12 hari lalu

Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

TEMPO, Jakarta- Koalisi Organisasi Masyarakat Sipil mendesak pemimpin ASEAN untuk mengambil sikap tegas dalam negosiasi yang sedang berlangsung untuk mengembangkan instrumen hukum internasional yang mengikat demi mengatasi pencemaran plastik, termasuk di lingkungan laut.

Baca Selengkapnya

ASEAN dan Australia Memperingati 50 Tahun Kemitraan

15 hari lalu

ASEAN dan Australia Memperingati 50 Tahun Kemitraan

ASEAN dan Australia memperingati 50 tahun pertemuan pertama antara Sekretaris Jenderal ASEAN dan para pejabat Australia pada 16 April

Baca Selengkapnya

IPB Universitas Terbaik Ke-3 di ASEAN Versi AppliedHe, Kalahkan 77 Pesaing Termasuk UI dan ITB

22 hari lalu

IPB Universitas Terbaik Ke-3 di ASEAN Versi AppliedHe, Kalahkan 77 Pesaing Termasuk UI dan ITB

AppliedHe menempatkan IPB sebagai universitas terbaik ke-3 se-Asia Tenggara. Mengalahkan UI dan ITB di level lokal.

Baca Selengkapnya

Mantan Menlu Australia Julie Bishop Ditunjuk Sebagai Utusan Khusus PBB untuk Myanmar

25 hari lalu

Mantan Menlu Australia Julie Bishop Ditunjuk Sebagai Utusan Khusus PBB untuk Myanmar

Mantan menlu Australia Julie Bishop ditunjuk sebagai utusan pribadi Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk Myanmar.

Baca Selengkapnya