Paket Kebijakan X Tentang Pencabutan Investasi Negatif

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Senin, 15 Februari 2016 23:00 WIB

Menko Perekonomian Darmin Nasution (kanan) dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung sebelum konferensi pers mengumumkan Paket Kebijakan Ekonomi X di Kantor Presiden, Jakarta, 11 Februari 2016. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) menilai Paket Kebijakan Ekonomi X tentang pencabutan daftar negatif investasi industri karet remah yang alasannya untuk menambah tenaga kerja tidak relevan, mengingat pabrik yang ada saat ini kesulitan beroperasi penuh.

"Mengingat industri karet remah tidak bisa beroperasi penuh maka tidak bisa mempekerjakan pekerjanya secara optimal, sehingga dengan menambah investasi baru berakibat mematikan industri yang sudah ada, yang akhirnya tidak menambah peluang lapangan kerja," kata Ketua Gapkindo Moenardji Soedargo di Jakarta, Senin, 15 Februari 2016.

Menurutnya, industri karet remah tidak memerlukan teknologi canggih yang memerlukan rekayasa mesin dari luar ataupun investor asing, sehingga dapat dikerjakan dan dikembangkan oleh pengusaha nasional.

Hal ini, katanya, terbukti jumlah industri karet remah anggota Gapkindo mencapai 140 pabrik tersebar di seluruh sentra produksi karet yang mayoritas merupakan penanaman modal dalam negeri (PMDN).

Sementara jika dilihat dari alasan pemerintah untuk menaikan daya saing pengusaha dalam negeri,dia mengatakan, Gapkindo justru menaruh harapan besar agar pemerintah dalam waktu tidak lama dapat memperbaiki struktur biaya pendanaan/perbankan dalam negeri agar pengusaha karet dapat bersaing dengan pengusaha asing.

"Di luar dari aspek biaya pendanaan dan perbankan, anggota Gapkindo secara umum telah memiliki daya saing yang tak kalah," katanya.

Gapkindo, katanya, berpandangan, pemerintah seharusnya meningkatkan produktivitas dan produksi karet alam di sektor hulu, guna mengisi kesenjanganantara tingkat produksi karet alam dengan kapasitas terpasang pabrik karet remah, sehingga meningkatkan efisiensi dan daya saing nasional.

"Revisi dengan membuka DNI industri karet remah saat ini bukanlah solusi tepat bahkan kami menilai diperlukan pembekuan pandirian pabrik karet remah yang baru," kata Soedargo.

Dikatakan, pihaknya lebih mendukung apabila pemerintah membuka ruang investasi sektor hilir perkaretan yang akan memperkuat struktur integral industri perkaretan secara menyeluruh.

Ketua Umum Dewan Karet Indonesia Azis Pane mengatakan, dengan dicabutnya DNI maka penanaman modal asing (PMA) akan bebas masuk baik investasi baru maupun mengakuisisi pabrik karet remah yang ada.

Hal ini, katanya, akan berpeluang menimbulkan formasi pasar ologopoli regional seiring masuknya kekuatan industri karet remah nasional sehingga harga karet petani ditentukan pengusaha besar oligopolistik.

Dengan terjadinya oligopoli regional, tambah Azis, maka tatanan kertjasama yang baik akan rusak dan petani terjepit yang dikhawatirkan petani mengganti tanaman karet dengan tanaman lain yang lebih menguntungkan.

"Saat ini sudah terjadi banyak petani yang menebang pohon karet karena harga karet yang tak lagi menguntungkan dan ini sangat berbahaya bagi Indonesia yang selama ini dikenals ebagai saah satu produsen karet dunia," katanya.

BISNIS

Berita terkait

Pemerintah Siapkan Paket Kebijakan Ekonomi, Airlangga Sebutkan Insentif hingga Beras

24 Oktober 2023

Pemerintah Siapkan Paket Kebijakan Ekonomi, Airlangga Sebutkan Insentif hingga Beras

Airlangga mengatakan pemerintah telah menyiapkan sejumlah paket kebijakan ekonomi

Baca Selengkapnya

IMF Sebut Ekonomi Gelap, Ekonom Minta Pemerintah Antisipasi dengan Paket Kebijakan Ini

14 Oktober 2022

IMF Sebut Ekonomi Gelap, Ekonom Minta Pemerintah Antisipasi dengan Paket Kebijakan Ini

Di tengah proyeksi ekonomi gelap 2023 oleh IMF, pemerintah Indonesia dinilai harus segera mengeluarkan paket kebijakan antisipasi resesi ekonomi.

Baca Selengkapnya

Jajak Pendapat: Stimulus Ekonomi Saat Corona Diyakini Tak Mujarab

11 Mei 2020

Jajak Pendapat: Stimulus Ekonomi Saat Corona Diyakini Tak Mujarab

Jajak pendapat yang digelar Tempo.co selama sepekan untuk mengetahui sejauh mana efektivitas kebijakan ekonomi pemerintah di tengah pandemi Corona.

Baca Selengkapnya

Perangkat Teknis Paket Kebijakan Ekonomi Akan Selesai Pekan Ini

4 Maret 2020

Perangkat Teknis Paket Kebijakan Ekonomi Akan Selesai Pekan Ini

Penyusunan perangkat teknis yang memayungi pelaksanaan empat paket kebijakan ekonomi untuk meredam dampak virus corona akan kelar dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya

4 Paket Kebijakan Ekonomi Antisipasi Pasokan Bahan Baku Menipis

4 Maret 2020

4 Paket Kebijakan Ekonomi Antisipasi Pasokan Bahan Baku Menipis

Pemerintah tengah menyiapkan empat paket kebijakan ekonomi untuk meredam dampak virus corona.

Baca Selengkapnya

Beri Stimulus Dampak Virus Corona, Cina Siap Pangkas Pajak

17 Februari 2020

Beri Stimulus Dampak Virus Corona, Cina Siap Pangkas Pajak

Pemerintah Cina siap meluncurkan paket stimulus ekonomi setelah negeri itu dihantam virus corona.

Baca Selengkapnya

Ada Virus Corona, Singapura Rilis Paket Kebijakan Ekonomi Khusus

14 Februari 2020

Ada Virus Corona, Singapura Rilis Paket Kebijakan Ekonomi Khusus

Menilai dampak virus corona lebih dahsyat dari SARS, pemerintah Singapura pun menyiapkan paket kebijakan ekonomi khusus.

Baca Selengkapnya

Evaluasi Paket Kebijakan Ekonomi, Ini Kritik Para Pengusaha

1 Oktober 2019

Evaluasi Paket Kebijakan Ekonomi, Ini Kritik Para Pengusaha

Pemerintah telah mengeluarkan 16 paket kebijakan ekonomi (PKE) dalam rangka menstimulus perekonomian nasional.

Baca Selengkapnya

Evaluasi Paket Kebijakan Ekonomi, CORE: Koordinasi Lembaga Kurang

1 Oktober 2019

Evaluasi Paket Kebijakan Ekonomi, CORE: Koordinasi Lembaga Kurang

Peneliti Center of Reform on Economics atau CORE Yusuf Rendy Manilet menuturkan efek dari 16 paket kebijakan ekonomi

Baca Selengkapnya

16 Paket Kebijakan Ekonomi Terbit Selama 5 Tahun, Apa Hasilnya?

1 Oktober 2019

16 Paket Kebijakan Ekonomi Terbit Selama 5 Tahun, Apa Hasilnya?

Pemerintah menyatakan sedang mengevaluasi pelaksanaan 16 paket kebijakan ekonomi (PKE) yang selama telah dikeluarkan dalam kurun 5 tahun terakhir.

Baca Selengkapnya