Risiko Pasar Global Rendah, IHSG Diperkirakan Menguat

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Senin, 15 Februari 2016 07:08 WIB

Ilustrasi bursa saham. REUTERS/Issei Kato

TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG hari ini diperkirakan akan kembali menguat. Menurut analis ekonomi dari First Asia Capital, David Sutyanto, penguatan tersebut menyusul rendahnya risiko pasar global dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang diyakini akan lebih baik tahun ini.

"Rendahnya risiko pasar saham global dan optimisme atas prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih kuat tahun ini kembali mendorong aksi beli pada perdagangan awal pekan ini. IHSG diperkirakan bergerak di kisaran 4.690 hingga 4.750 berpeluang menguat," kata David, Senin, 15 Februari 2016.

Akhir pekan lalu perdagangan didominasi aksi ambil untung pelaku pasar yang memanfaatkan sentimen negatif dari pasar global dan kawasan menyusul penguatan sejumlah saham unggulan dalam beberapa sesi perdagangan sebelumnya. IHSG akhirnya ditutup terkoreksi 61,467 poin (1,29 persen) di 4.714,393.

Selama sepekan IHSG terkoreksi 1,76 persen setelah pekan sebelumnya menguat 3,98 persen. Meski ada sentimen positif dari dalam negeri, sayangnya faktor ini dibayangi meningkatnya risiko pasar global dan kawasan terutama dipicu tren bearish harga minyak mentah dan kekhawatiran perlambatan ekonomi global.

Sentimen positif yang dimaksud adalah seiring rendahnya risiko capital outflow (aliran modal ke luar) dan respons sejumlah rilis laba emiten serta paket kebijakan ekonomi X dari Presiden Joko Widodo yang merevisi daftar negatif investasi (DNI) lebih ramah pada investor asing.

Pembelian bersih investor asing di pasar saham sepekan kemarin mencapai Rp 1,11 triliun dan nilai tukar rupiah atas dolar AS menguat 1,33 persen di Rp 13.471. Penguatan rupiah ini berdampak positif terhadap pergerakan sejumlah saham sektoral yang sensitif interest rate.

Akhir pekan lalu pasar saham global berhasil rebound. Indeks Eurostoxx di zona Euro menguat 2,83 persen di 2.756,16. Di Wall Street indeks DJIA dan S&P setelah lima sesi perdagangan sebelumnya tertekan, berhasil rebound masing-masing menguat 2 persen dan 1,9 persen tutup di 15.973,84 dan 1.864,78.

Penguatan di pasar saham global tersebut terutama dipicu rebound harga minyak mentah hingga 12,3 persen di US$ 29,02 per barel setelah pasar berspekulasi OPEC akan menyepakati pemotongan produksinya. Data ekonomi yang keluar di kawasan Euro juga positif menopang aksi beli balik pemodal.

DESTRIANITA KUSUMASTUTI

Berita terkait

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

1 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

4 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

8 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

9 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

11 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

11 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

11 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

12 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

15 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

17 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya