Promosi di Austria, Cokelat Asli Indonesia Diminati Eropa

Reporter

Jumat, 12 Februari 2016 15:27 WIB

Ilustrasi coklat. Fanpop.com

TEMPO.CO, Jakarta - Produksi cokelat Indonesia diminati pengusaha di Austria dalam acara Indonesian Chocolate Tasting yang digelar KBRI/PTRI Wina guna mempromosikan produk tanah air kepada kalangan industri berlangsung di Hotel Grand Sacher, Wina.

Indonesian Chocolate Tasting bertujuan mempromosikan keunggulan kualitas cokelat tanah air serta produk olahannya kepada kalangan industri dalam upaya mendorong peningkatan perdagangan Indonesia - Austria, demikian Minister Counsellor KBRI/PTRI Wina, Dody Kusumonegoro kepada Antara London, Jumat (12 Februari 2016).

Dalam acara yang mendapat sambutan lebih dari 45 undangan dari berbagai kalangan, khususnya yang bergerak di bidang industri makanan hadir Dubes RI untuk Republik Austria, Rachmat Budiman, dua pengusaha dari Indonesia Serlly Tedjoprawiro dan Tissa Aunilla memberikan presentasi singkat mengenai industri cokelat dan proses pengolahan biji kakao di Indonesia.

Serlly Tedjoprawiro, pemilik Teja Sekawan Cocoa Industries, perusahaan pengekspor produk olahan biji kakao berbasis di Surabaya. Sementara Tissa Aunilla merupakan pemilik Pipiltin Cocoa, produsen cokelat sekaligus pemilik toko Pipiltin Cocoa yang berbasis di Jakarta.

Dalam acara tersebut, undangan mendapat kesempatan mencoba suguhan beberapa jenis produk Pipiltin Cocoa berupa chocolate nibs dan truffle yang diolah dari biji cokelat yang berasal dari Aceh, Flores, Jawa Timur dan Bali.

Undangan yang berasal dari berbagai kalangan seperti food distributor, produser cokelat, dan pengamat kuliner memuji kualitas dan rasa cokelat yang disajikan, khususnya produk olahan dari biji kakao berasal dari Bali dan Flores yang memiliki cita rasa unik.


Salah seorang peserta Martin Juric dari Pommax Trading, perusahaan dan food distributor cokelat, menyampaikan minatnya akan produk cokelat Pipiltin Cocoa yang diolah dengan kelapa dan memuji kemasan cokelat yang dinilainya sangat bagus.


Lebih jauh, dia juga menyarankan agar pengusaha cokelat Indonesia dapat melakukan disain khusus yang lebih personal mengakomodir kebutuhan pesanan dari perusahaan atau individu dalam penyajian cokelat untuk momen tertentu.


Berdasarkan statistik, Indonesia merupakan negara produsen cokelat terbesar ketiga di dunia setelah Pantai Gading dan Ghana. Sementara Austria merupakan negara konsumen cokelat terbesar ketiga di dunia dengan jumlah 7,8 kg per kapita pertahun.


Konsumsi cokelat masyarakat Austria diperkirakan terus meningkat dan menuntut produk berkualitas tinggi, premium dan rasa yang unik. Hal ini merupakan suatu peluang besar bagi petani kakao dan pelaku industri cokelat di Indonesia untuk mempromosikan dan memasarkan produknya di Austria.


ANTARA

Berita terkait

Bamsoet Dorong Peningkatan Ekspor Produk Olahan Makanan dan Buah

23 Januari 2024

Bamsoet Dorong Peningkatan Ekspor Produk Olahan Makanan dan Buah

Bambang Soesatyo, mengungkapkan apresiasi terhadap rencana kerjasama antara PT Banjarnegara Agro Mandiri Sejahtera (PT BAMS) dengan Singapore Food Industry.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Peningkatan Industri Makanan Minuman

5 Januari 2024

Bamsoet Dorong Peningkatan Industri Makanan Minuman

Bambang Soesatyo mendorong berkembangnya industri makanan dan minuman di tanah air.

Baca Selengkapnya

Industri Bumbu Masakan Ikut Food Ingredients Asia 2023, Kemenperin: Ekspansi Pasar Global

8 Oktober 2023

Industri Bumbu Masakan Ikut Food Ingredients Asia 2023, Kemenperin: Ekspansi Pasar Global

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin mendorong pelaku industri bumbu masakan untuk berekspansi dan memasarkan produk-produknya di pasar global.

Baca Selengkapnya

Menperin Agus Gumiwang: Industri Makanan dan Minuman Berpotensi Menjadi Pemain Kunci Pasar Global

7 Oktober 2023

Menperin Agus Gumiwang: Industri Makanan dan Minuman Berpotensi Menjadi Pemain Kunci Pasar Global

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan industri makanan dan minuman berpotensi menjadi pemain kunci pasar global.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Impor Indonesia Juni 2023 Turun 19,40 Persen

17 Juli 2023

BPS Sebut Impor Indonesia Juni 2023 Turun 19,40 Persen

BPS mencatat nilai impor Indonesia Juni 2023 mencapai US$ 17,15 miliar atau turun 19,40 persen dibandingkan Mei 2023 sebesar US$ 21,28 miliar.

Baca Selengkapnya

Hannover Messe 2023, Industri Makanan dan Minuman RI Diharapkan Tampilkan Teknologi 4.0

19 Maret 2023

Hannover Messe 2023, Industri Makanan dan Minuman RI Diharapkan Tampilkan Teknologi 4.0

Indonesia berpartisipasi sebagai official partner country pada pameran teknologi industri internasional Hannover Messe 2023.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Superfood, Makanan Sehat atau Klaim Industri Pangan?

9 Maret 2023

Asal-usul Superfood, Makanan Sehat atau Klaim Industri Pangan?

Istilah superfood pertama kali dibuat oleh industri makanan sehat

Baca Selengkapnya

Hadir Kembali Offline, 300 Produsen Makanan dan Minuman Ramaikan di Fi Asia JIExpo

8 September 2022

Hadir Kembali Offline, 300 Produsen Makanan dan Minuman Ramaikan di Fi Asia JIExpo

Food Ingredients Asia bertujuan untuk mendorong pertumbuhan serta mengikuti tren pasar secara berkelanjutan di industri makanan dan minuman.

Baca Selengkapnya

Kemenperin Sebut Industri Makanan dan Minuman Jadi Mesin Pertumbuhan Industri Nonmigas

7 September 2022

Kemenperin Sebut Industri Makanan dan Minuman Jadi Mesin Pertumbuhan Industri Nonmigas

Industri makanan dan minuman tumbuh 3,68 persen pada kuartal II tahun 2022.

Baca Selengkapnya

Alasan Kemenperin Sebut Industri Makanan dan Minuman Bisa Tumbuh 7 Persen

7 September 2022

Alasan Kemenperin Sebut Industri Makanan dan Minuman Bisa Tumbuh 7 Persen

Optimisme industri makanan dan minuman tumbuh 7 persen ditunjukkan dengan geliat kegiatan wisata masyarakat.

Baca Selengkapnya