Teliti Ekosistem di Bekas Tambang, Berhadiah 35 Ribu Euro  

Reporter

Kamis, 11 Februari 2016 12:54 WIB

Kali Citeureup mengalir di sekitar areal pabrik semen Indocement, Citeureup, Bogor. TEMPO/Arihta Surbakti

TEMPO.CO, Bogor - Untuk mengetahui keberhasilan dalam melakukan reklamasi pasca-tambang yang selesai dilakukan eksplorasi, PT Indocement Tbk menantang ratusan masyarakat dari berbagai lapisan, dari pelajar, mahasiswa, akademisi, sampai profesor dari puluhan perguruan tinggi di Indonesia melakukan penelitian keanekaragaman hayati di lokasi bekas tambang (kuari) di Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor. Penelitian ini berhadiah 35 ribu euro.

"Ada sekitar 300 undangan untuk pelajar, mahasiswa, guru, dosen, institusi, dan lembaga riset, hingga profesor dari 32 perguruan tinggi untuk meneliti ekologi dan keanekaragaman hayati di lokasi bekas pertambangan kami," kata Direktur Utama PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, Christian Kartawijaya.

Penelitian hasil rehabilitasi di lahan bekas tambang dan lahan industri menjadi salah satu indikator keberhasilan reklamasi pasca-tambang yang dilakukan PT Indocement akan dilombakan dalam ajang kompetisi Quarry Life Award. "Sebetulnya kegiatan QLA ini bukan hanya di Indonesia saja, melainkan juga dilaksanakan secara simultan di 22 negara," kata Christian.

Dia mengatakan penelitian pemulihan lahan pasca-tambang ini dilaksanakan di kuari (area bekas tambang) pabrik Citeureup. Kompetisi ini merupakan bagian dari program Heidelberg Cement Group. "Penelitian sekaligus kompetisi ini menitikberatkan pada pendidikan berbasis pelestarian lingkungan dan peningkatan kepedulian terhadap keanekaragaman hayati (biodiversitas)," ungkap Christian.

Menurut dia, penelitian ekologi di pertambangan bertujuan meningkatkan kesadaran nilai biologis di lokasi bekas tambang, juga mempromosikan proyek pendidikan lingkungan dengan fokus pada pertambangan yang berwawasan lingkungan dan biodiversitas. "Kami berharap hasilnya nanti dapat memberikan rekomendasi atau kontribusi untuk pengembangan keanekaragaman hayati pada lokasi tambang berupa Biodiversity Management Plan,” tambahnya.

Corporate Secretary PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Sahat Panggabean mengatakan kompetisi ilmiah ini sengaja digelar di kuari pabrik Citeureup. Sehingga perusahaan dapat mengetahui seberapa besar reklamasi dilakukan serta mengembalikan keanekaragaman hayati di lokasi tambang dan lahan industri.

"Penghijauan yang kami lakukan di lokasi bekas tambah mudah-mudahan dapat mengembalikan kelestarian ekosistem, bahkan tercipta habitat baru bagi tumbuhan dan hewan liar," kata Sahat.

Guru Besar IPB Prof Dr Ani Mardiastuti, pendiri Nata Samastha (spesialisasi keilmuan burung), mengatakan, setelah melakukan penelitian sementara di sejumlah lokasi bekas tambang yang sudah diobservasi, Ani sudah menemukan habitat binatang. "Berdasarkan pendataan sementara, habitat 41 jenis burung dan binatang lain sudah ada di sana," katanya.

Kehadiran binatang liar, seperti burung, kadal, capung, kupu-kupu, kumbang, dan ulat di lokasi reklamasi pasca-tambang menandakan jika daerah itu sudah ramah lingkungan dan tingkat pencemarannya pun sudah di bawah ambang batas aman. "Habitat yang paling banyak terlihat, yakni burung kutilang dan ada beberapa ekor elang jawa terlihat. Mudah-mudahan kami menemukan hewan langka yang hidup," tambah Ani.

M SIDIK PERMANA

Berita terkait

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

2 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

3 hari lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

4 hari lalu

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

Rektor UPN Veteran Yogyakarta Irhas Effendi menyebut ada fenomena cukup menarik dari para peserta UTBK SNBT 2024 di kampusnya.

Baca Selengkapnya

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

7 hari lalu

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

10 hari lalu

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

Kelompak masyarakat peduli Pegunungan Kendeng memgangkat isu kerusakan lingkungan pada Hari Bumi dan Hari Kartini/

Baca Selengkapnya

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

12 hari lalu

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

Berikut ini deretan perusahaan timah terbesar di dunia berdasarkan jumlah produksinya pada 2023, didominasi oleh pabrik Cina.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

28 hari lalu

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

Jaringan Advokasi Tambang melaporkan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

29 hari lalu

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

Kasus dugaan korupsi di PT Timah, yang melibatkan 16 tersangka, diduga merugikan negara sampai Rp271 triliun. Terbesar akibat kerusakan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Korupsi Timah Rp 271 Triliun, Begini Fluktuasi Saham TINS dan Analisisnya

29 hari lalu

Ramai soal Korupsi Timah Rp 271 Triliun, Begini Fluktuasi Saham TINS dan Analisisnya

Pergerakan saham PT Timah Tbk. atau TINS terpantau berfluktuatif usai terkuaknya kasus korupsi tata niaga timah di wilayah IUP. Begini analisisnya.

Baca Selengkapnya

Kasus Harvey Moeis Korupsi Timah, Peran Lobi-Lobi hingga Membeli Barang Mewah Miliaran

30 hari lalu

Kasus Harvey Moeis Korupsi Timah, Peran Lobi-Lobi hingga Membeli Barang Mewah Miliaran

Pada Kamis, 4 April 2024, istri Harvey Moeis, selebriti Sandra Dewi mendatangi Kejaksaan Agung untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi

Baca Selengkapnya