Di Tengah Gelombang PHK, Perusahaan Ini Rekrut 9.000 Orang

Reporter

Selasa, 9 Februari 2016 18:22 WIB

REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Boyolali - Di saat sejumlah perusahaan mulai gulung tikar akibat dampak perlambatan ekonomi, PT Pan Brothers justru akan membangun tiga pabrik lagi di wilayah Jawa Tengah pada tahun ini.

"Saat ini masih dalam proses pembebasan lahan. Sementara belum bisa kami sebutkan detail lokasinya," kata staf Human Resource Management General Manager PT Eco Smart Garment Indonesia (ESGI), Nurdin Setiawan, saat dihubungi Tempo pada Senin sore, 8 Februari 2016.

Baca juga: Nyaris 30 Ribu Buruh di Jawa Barat Terancam Dipecat

PT ESGI adalah perusahaan joint venture antara PT Pan Brothers Tbk dan Mitsubishi Corporation sebagai ekspansi bisnis untuk memproduksi brand dunia, seperti Japanese Brands, Adidas, The North Face, Salomon, Nike, Under Armour, J Crew, H&M, dan Hugo Boss.

PT ESGI memiliki empat pabrik di Boyolali, yaitu dua pabrik di Desa Babadan, Kecamatan Sambi, dan dua pabrik di Desa Blumbang, Kecamatan Klego. Keempat pabrik tersebut baru diresmikan Menteri Perindustrian Saleh Husin pada 26 Agustus 2015. Total investasi untuk empat pabrik tersebut mencapai US$ 29 juta atau Rp 316,5 miliar.

Simak: Ratusan Buruh di Bekasi Diberhentikan karena Rupiah Melemah

Selain empat pabrik milik PT ESGI, PT Pan Brothers bersama dua anak perusahaannya, PT Panca Prima Eka Brothers dan PT Prima Sejati Sejahtera, memiliki satu pabrik di wilayah Kecamatan Mojosongo, Boyolali. "PT Pan Brothers juga punya satu pabrik di Kabupaten Sragen," katanya.

Nurdin mengatakan total karyawan yang dibutuhkan PT Pan Brothers untuk seluruh pabrik yang sudah beroperasi di Boyolali dan Sragen sekitar 29 ribu orang. Adapun jumlah karyawan saat ini baru sekitar 24 ribu orang. "Jadi sampai saat ini kami masih membutuhkan 5.000 karyawan lagi," tuturnya.

Adapun tiga pabrik baru yang akan dibangun pada tahun ini, ujar Nurdin, diperkirakan membutuhkan sekitar 9.000 karyawan. Dengan tambahan tiga pabrik baru itu, total investasi PT Pan Brothers mencapai sekitar US$ 60 juta. "Kami siap menampung karyawan dari sejumlah perusahaan yang sudah tutup," ucapnya.

Baca: 50 Ribu Buruh Dipecat, Paket Kebijakan Ekonomi Jokowi Dinilai Tak Jalan

Menurut Nurdin, PT Pan Brothers selama ini tidak terlalu terpengaruh oleh lesunya ekonomi nasional akibat melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika karena 100 persen berorientasi ekspor. “Tujuh puluh persen bahan baku kami dari impor dan 30 persen lagi dari dalam negeri. Sedangkan 100 persen produknya diekspor,” katanya.

Dia menambahkan, sejumlah industri garmen saat ini terkapar karena mayoritas produknya dijual di pasar nasional. “Padahal bahan baku mereka juga impor,” katanya. Kolapsnya sejumlah industri garmen tersebut secara tidak langsung menguntungkan industri garmen yang sepenuhnya berorientasi ekspor karena berkurangnya pesaing.

DINDA LEO LISTY

Berita terkait

Seribu Orang Kena PHK Efek Korupsi Timah

2 hari lalu

Seribu Orang Kena PHK Efek Korupsi Timah

PJ Gubernur Bangka Belitung menyebut sekitar seribu pekerja di lima smelter yang terkait korupsi timah terkena PHK

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

11 hari lalu

Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia dan Tiongkok telah sepakat untuk membentuk tim ihwal penggarapan proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.

Baca Selengkapnya

Kisruh Google Lakukan PHK yang Diprotes Tentang Kerjasama yang Dukung Israel, Pekerja Buka Suara

11 hari lalu

Kisruh Google Lakukan PHK yang Diprotes Tentang Kerjasama yang Dukung Israel, Pekerja Buka Suara

Salah satu karyawan Google pun buka suara terkait PHK yang dilakukan Google terhadap 28 karyawan.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Lakukan PHK Karyawan, Simak Ketentuan Hak dan Kewajiban yang Harus Ditaati

11 hari lalu

Perusahaan Lakukan PHK Karyawan, Simak Ketentuan Hak dan Kewajiban yang Harus Ditaati

Perusahaan yang melakukan PHK perlu memperhatikan beberapa ketentuan mengenai hak dan kewajibannya terhadap karyawan.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

14 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Alasan Tesla, Google, dan Amazon Kembali PHK Karyawan

14 hari lalu

Alasan Tesla, Google, dan Amazon Kembali PHK Karyawan

Raksasa teknologi Tesla, Google, dan Amazon melakukan PHK karyawan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Cerita Pilu RM, Mahasiswi Universitas Jambi Kerja Paksa di Jerman dari Sortir Buah hingga Kuli Bangunan

33 hari lalu

Cerita Pilu RM, Mahasiswi Universitas Jambi Kerja Paksa di Jerman dari Sortir Buah hingga Kuli Bangunan

Hingga detik ini, RM, mahasiswa Universitas Jambi itu menyimpan kisah pilu ferienjob dengan kedok magang mahasisw dengan tidak memberitahu keluarga.

Baca Selengkapnya

Terkini: PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, KFC dan Burger King hingga Popeyes Tebar Promo Paket Berbuka Puasa

42 hari lalu

Terkini: PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, KFC dan Burger King hingga Popeyes Tebar Promo Paket Berbuka Puasa

Direktur Bina Penataan Bangunan Kementerian PUPR Cakra Nagara mengatakan pembangunan IKN dilakukan gerudukan dan khawatir dengan pemeriksaan BPK.

Baca Selengkapnya

Bos Unilever Beberkan Alasan Pisahkan Unit Bisnis Es Krim dan PHK 7.500 Pekerja

43 hari lalu

Bos Unilever Beberkan Alasan Pisahkan Unit Bisnis Es Krim dan PHK 7.500 Pekerja

Unilever membeberkan alasan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 7.500 karyawannya di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Unilever Akan PHK 7.500 Karyawan, Begini Penjelasan Lengkap CEO Hein Schumacher

44 hari lalu

Unilever Akan PHK 7.500 Karyawan, Begini Penjelasan Lengkap CEO Hein Schumacher

Unilever bakal melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 7.500 karyawannya di seluruh dunia. Begini penjelasan lengkap CEO Unilever

Baca Selengkapnya