BPS: Pengusaha Sulit Merespons Survei Perusahaan  

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Selasa, 9 Februari 2016 07:23 WIB

Kepala Badan Pusat Statistik Suryamin, usai mengikuti Public Expose Sensus Ekonomi 2016 di Hotel Bidakara, Jakarta, 10 Desember 2015. TEMPO/Rico Suyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pusat Statistik Suryamin mengatakan selama ini para pengusaha sulit merespons survei perusahaan. Padahal, kata dia, semua data yang dihasilkan bersifat agregat, bukan data individu. "Akan sangat berguna bagi para pengusaha juga," katanya melalui pesan pendek, Senin, 8 Februari 2016.

Suryamin menjelaskan, perusahaan yang sulit merespons adalah perusahaan besar dan menengah. Belum lagi, kata dia, petugas survei kerap sulit bertemu dengan pejabat di perusahaan yang menangani data. "Tapi sebagian, apabila sudah bertemu dan dijelaskan dengan baik, umumnya menjadi lebih baik. Hanya tetap memerlukan waktu lama," ujarnya. "Kecepatan juga merupakan bagian dari kualitas data."

Suryamin mengimbau para pengusaha agar mendukung sensus ekonomi 2016 yang digelar pada Mei mendatang. Caranya dengan memberikan data yang cepat dan yang sebenarnya. "Jangan khawatir, data individu perusahaan tidak akan dipublikasikan," tutur Suryamin.

Menurut Suryamin, data yang akan dipublikasikan adalah data agregasi. Seperti agregasi wilayah atau subsektor/sektor ekonomi atau lapangan usaha. Data itu, kata Suryamin, bisa digunakan oleh semua pengguna data. Bisa diperoleh di website BPS atau datang langsung ke kantor BPS di daerah masing-masing.

Ia juga mengatakan sensus ekonomi tidak memungut biaya. "Jadi, kalau ada petugas yang meminta biaya atau apa pun, segera menghubungi kantor BPS setempat," ucap Suryamin. Program prioritas BPS tahun ini adalah sensus ekonomi 2016. Persiapannya sejak 2014. Data hasil sensus direncanakan selesai diolah dan disajikan akhir tahun 2016.

REZKI ALVIONITASARI

Berita terkait

Alasan Golkar Terapkan Survei Tiga Lapis untuk Usung Calon di Pilkada 2024

2 jam lalu

Alasan Golkar Terapkan Survei Tiga Lapis untuk Usung Calon di Pilkada 2024

Partai Golkar menerapkan aturan ketat bagi para kandidat yang akan diusung sebagai calon kepala daerah dalam kontestasi Pilkada 2024

Baca Selengkapnya

Google Form, Apa Saja Fungsinya?

8 hari lalu

Google Form, Apa Saja Fungsinya?

Google Form platform online yang memungkinkan pengguna untuk membuat formulir, survei, kuis, dan polling

Baca Selengkapnya

Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

8 hari lalu

Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

Kapuspen TNI Mayjen Nugraha Gumilar mengatakan tentara Amerika tersebut ditemukan sudah dalam keadaan meninggal di hutan Karawang.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

9 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

9 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

9 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

9 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

9 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

9 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

9 hari lalu

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

Badan Pusat Statistik atau BPS membeberkan lonjakan harga komoditas akibat memanasnya tekanan geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya