Gejolak di Sektor Industri, DPR: Ini Peringatan Dini  

Sabtu, 6 Februari 2016 18:57 WIB

Ribuan buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) melakukan long march saat menggelar unjuk rasa di Jakarta, 6 Februari 2016. Dalam aksinya mereka menuntut pencabutan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78 Tahun 2015 dan menghentikan PHK massal. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat Muhammad Sarmuji mengatakan adanya isu pemutusan hubungan kerja karyawan dan hengkangnya industri dari dalam negeri seharusnya dianggap sebagai peringatan dini bagi pemerintah dan industri dalam negeri. Menurut dia, peristiwa ini mungkin dapat membahayakan iklim investasi di masa depan.

Sarmuji menyebutkan, hengkangnya industri dalam dunia bisnis merupakan hal yang wajar karena menunjukkan bentuk persaingan antara perusahaan yang sudah ada dan perusahaan baru yang lebih inovatif. Hal ini juga mengakibatkan adanya persaingan dalam persaingan untuk mendapatkan investasi.

Baca juga: Produksi Menurun, 80 Persen Bahan Baku Susu Masih Impor

Selain itu, negara-negara berkembang lain, seperti Vietnam, Bangladesh, dan Filipina juga perlu diantisipasi pemerintah. Dibandingkan negara-negara ini, kata Sarmuji, Indonesia memang masih kurang dalam menyediakan fasilitas yang menunjang industri.

Menurut politikus dari Partai Golkar ini, negara ini dapat memberikan suplai listrik dan gas yang lebih baik. Selain itu, pajak yang dikenakan juga lebih ramah. "Gas masih kurang harganya juga masih mahal, kita harus serius untuk memperbaiki iklim investasi," kata Sarmuji di Jakarta, Sabtu, 6 Februari 2016.

Seperti diketahui, sejumlah industri di Indonesia memang sedang mengalami goncangan. Sebelumnya, Ford mengabarkan akan menutup semua dilernya. Tak lama PT Mabua Harley Davidson juga tidak akan memperpanjang keagenannya.

Baca juga: Pemerintah Anggap Restrukturisasi Panasonic Wajar

Tak hanya dari otomotif Panasonic dan Toshiba juga dikabarkan melakukan PHK bagi karyawannya. Namun, berita ini ditepis Panasonic yang mengatakan pihaknya hanya merestrukturisasi perusahaan saja. Sementara, dari pihak Toshiba masih belum ada pernyataan lebih lanjut.

MAWARDAH NUR HANIFIYANI

Berita terkait

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

2 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

2 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

2 hari lalu

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

Pasca-putusan MK, pasangan Prabowo-Gibrang resmi ditetapkan KPU sebagai pemenang pemilu. Sumpah jabatan mereka akan diikrarkan pada Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

3 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

3 hari lalu

Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

Penarikan iuran yang akan dimasukkan dalam komponen perhitungan harga tiket pesawat itu dinilainya berpotensi melanggar Undang-Undang (UU).

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

3 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

3 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

3 hari lalu

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

DPR Arizona lewat pemungutan suara memutuskan mencabut undang-undang larangan aborsi 1864, yang dianggap benar-benar total melarang aborsi.

Baca Selengkapnya

MK Tekankan Perlunya Penyempurnaan UU Pemilu, Ini Reaksi DPR

4 hari lalu

MK Tekankan Perlunya Penyempurnaan UU Pemilu, Ini Reaksi DPR

MK menyatakan terdapat beberapa kelemahan dalam UU Pemilu, Peraturan KPU, dan Peraturan Bawaslu.

Baca Selengkapnya

Suplai Gas yang Merata Dukung Ketersediaan Pupuk Nasional

4 hari lalu

Suplai Gas yang Merata Dukung Ketersediaan Pupuk Nasional

Bambang Haryadi, mengungkapkan upaya Komisi VII dalam mengatasi tantangan produksi pupuk di Indonesia.

Baca Selengkapnya