Gabung TPP, Indonesia Terancam Sulit Akses Obat Generik  

Reporter

Selasa, 26 Januari 2016 05:19 WIB

Obat generik yang diprodukasi Indofarma. TEMPO/Ayu Ambong

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia terancam kesulitan mendapatkan akses obat-obatan generik jika bergabung dengan Kemitraan Trans Pasifik (TPP). Pasalnya, perjanjian dagang internasional yang diinisiasi Amerika Serikat dan melibatkan 12 negara ini mengandung pasal-pasal hak kekayaan intelektual yang memperkuat monopoli perusahaan farmasi dan dapat membatasi akses obat-obatan murah.

Dalam diskusi bertajuk “TPP, Jangan Korbankan Obat Murah” di Indonesia for Global Justice yang digelar di Jakarta, Senin, 25 Januari 2016, dokter Maria Guevara, perwakilan regional Dokter Lintas Batas (MSF) untuk kawasan Asia, mengatakan MSF sangat khawatir TPP akan memperburuk krisis obat-obatan di dunia.

"Pasal mengenai hak kekayaan intelektual dalam perjanjian TPP akan memperpanjang, memperkuat, dan memperluas monopoli perusahaan farmasi melebihi apa yang sudah diatur dalam ketentuan perdagangan internasional yang telah ada sebelumnya," ujarnya.

Menurut Maria, TPP akan mempermudah perusahaan farmasi mendapatkan paten untuk obat lama yang hanya sedikit dimodifikasi--praktek ini disebut peremajaan paten atau patent evergreening.

Sindi Putri, anggota staf advokasi dari Indonesia Aids Coalition (IAC), yang merintis Koalisi Obat Murah Indonesia, mengatakan, dari perspektif pasien, akan ada kekhawatiran bahwa TPP akan membawa kemunduran dalam perjuangan akses obat-obatan murah.

"Saat ini kami sedang mendorong revisi Undang-Undang Paten agar lebih memihak pada kesehatan masyarakat. Sebab, TPP akan memaksa negara untuk mengikuti aturan-aturan yang tidak memihak pada kepentingan kesehatan masyarakat,” ucap Sindi.

Tahun lalu, Presiden Joko Widodo menyampaikan niatnya bergabung dengan TPP. Niat tersebut ia sampaikan dalam kunjungan ke Amerika saat bertemu dengan Presiden Barack Obama. Hal itu menimbulkan pro dan kontra dari berbagai pihak terkait dengan keuntungan dan kerugian yang akan didapat setelah Indonesia bergabung dengan kemitraan tersebut.

INGE KLARA SAFITRI




Berita terkait

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

5 jam lalu

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan akan terus mempersempit ruang gerak bagi pelaku judi online.

Baca Selengkapnya

Akhir Politik Jokowi di PDIP

11 jam lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

12 jam lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Naik Rp 7.000 ke Level 1.326.000 per Gram

14 jam lalu

Harga Emas Antam Naik Rp 7.000 ke Level 1.326.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini naik Rp 7.000 ke level Rp 1.326.000 per gram.

Baca Selengkapnya

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

16 jam lalu

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

18 jam lalu

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

Kaesang mengingatkan kader PSi untuk ikut berpartisipasi dalam Pilkada 2024 pada wilayah dengan potensi jumlah kursi terbanyak.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

18 jam lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

1 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

1 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

1 hari lalu

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

Presiden Jokowi menerima laporan hasil lawatan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Vietnam beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya