Pekerja Cina dalam Proyek Kereta Cepat Hanya Tenaga Ahli

Reporter

Kamis, 21 Januari 2016 16:42 WIB

Presiden Jokowi (tengah) meninjau miniatur kereta cepat saat Groundbreaking Proyek Kereta Cepat di Cikalong Wetan, Bandung Barat, 21 Januari 2016. Acara ini dihadiri Gubernur Jawa Barat, Gubernur DKI Jakarta, Menteri BUMN, Menteri PUpera, Menteri LHK, dan pihak-pihak lainnya. AP/Dita Alangkara

TEMPO.CO, Bandung - Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Hanggoro Budi Wiryawan memastikan proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung akan menggunakan tenaga kerja dari Jawa Barat. Meski demikian, tenaga kerja dari Cina tetap dilibatkan.

"Tenaga kerja dari Cina hanya untuk level expert. Di bawah expert, kita pakai tenaga lokal," katanya saat ditemui seusai groundbreaking Proyek Kereta Cepat dan Pengembangan Sentra Ekonomi Koridor Jakarta-Bandung di kebun teh PT Perkebunan Nusantara VIII, Mandalawangi Maswati, Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Kamis, 21 Januari 2016.

Hanggoro menjelaskan, proyek pembangunan infrastruktur kereta cepat sepanjang 140,9 kilometer tersebut akan menyerap 39 ribu tenaga kerja pada saat konstruksi, 20 ribu tenaga kerja konstruksi transit oriented development (TOD), dan 28 ribu pekerja saat operasi TOD.

Pada tahap awal, KCIC akan mengadakan 11 set kereta. Satu set terdiri atas delapan kereta. Dalam satu hari, kereta cepat akan beroperasi selama 18 jam. Selama enam jam digunakan untuk perawatan.

"Setiap kereta mampu mengangkut 583 orang sekali jalan atau dalam situasi puncak kereta dapat digabungkan menjadi dua set sehingga total penumpang lebih dari 1.000 orang," tuturnya.

Kereta cepat koridor Jakarta-Bandung ditargetkan beroperasi pada 2019. Proyek bernilai investasi US$ 5,573 miliar tersebut akan membangun empat stasiun atau TOD, yang berada di wilayah Jakarta dan Jawa Barat.

"Kami mengejar target konstruksi tuntas pada 2018, sehingga kereta cepat ini sudah beroperasi pada 2019," ucapnya.

Hanggoro menambahkan, TOD, yang berada di sekitar stasiun pemberhentian kereta cepat, dibangun untuk mendorong lahirnya sentra ekonomi baru di koridor Jakarta-Bandung.

"Stasiunnya adalah Halim (Jakarta), Karawang, Walini (Kabupaten Bandung Barat), dan Tegalluar (Kabupaten Bandung)," katanya.

Proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung dipastikan tidak menggunakan dana APBN serta tanpa jaminan pemerintah. Investasi ini dibiayai secara mandiri oleh konsorsium BUMN Indonesia dan konsorsium China Railways, dengan skema business to business.

Konsorsium BUMN yang menggarap proyek kereta cepat adalah PT Wijaya Karya, PT Jasa Marga, PT Kereta Api Indonesia, dan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII. Keempat perusahaan tersebut membentuk satu perusahaan bernama PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia yang digabung dengan konsorsium Cina hingga menjadi PT KCIC.

PUTRA PRIMA PERDANA

Berita terkait

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

21 jam lalu

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

1 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Pengunjung Situ Cileunca Pangalengan Tenggelam, Dua Korban Ditemukan Meninggal

17 hari lalu

Pengunjung Situ Cileunca Pangalengan Tenggelam, Dua Korban Ditemukan Meninggal

Laporan orang tenggelam di Situ Cileunca diterima pada 9 April 2024. Pencarian butuh berhari-hari karena dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Baca Selengkapnya

Gerombolan Monyet Ekor Panjang ke Pemukiman Daerah Soreang Bandung

32 hari lalu

Gerombolan Monyet Ekor Panjang ke Pemukiman Daerah Soreang Bandung

Setelah Kota Bandung, kini giliran Soreang, ibu kota Kabupaten Bandung, menjadi sasaran kawanan monyet ekor panjang untuk berkeliaran.

Baca Selengkapnya

Pemkab Bandung Raih 5 Penghargaan Top Bussiness 2024

41 hari lalu

Pemkab Bandung Raih 5 Penghargaan Top Bussiness 2024

Top BUMD Awards adalah kegiatan corporate rating atau pemberian penghargaan kepada BUMD-BUMD terbaik se-Indonesia

Baca Selengkapnya

Bupati Bandung Kembali Raih Penghargaan dari Kementerian PAN-RB

48 hari lalu

Bupati Bandung Kembali Raih Penghargaan dari Kementerian PAN-RB

Kabupaten Bandung merekrut lebih banyak PNS untuk memenuhi kebutuhan lima rumah sakit baru.

Baca Selengkapnya

Bupati Bandung Laksanakan Ground Breaking RSUD Bedas Pacira

54 hari lalu

Bupati Bandung Laksanakan Ground Breaking RSUD Bedas Pacira

Ground breaking RSUD Bedas Pacira ini adalah yang kelima, setelah empat rumah sakit lainnya telah diresmikan.

Baca Selengkapnya

Hasil Rekapitulasi KPU Tetapkan PKB Jadi 'Penguasa Baru' Kabupaten Bandung

56 hari lalu

Hasil Rekapitulasi KPU Tetapkan PKB Jadi 'Penguasa Baru' Kabupaten Bandung

Suara PKB mendominasi untuk DPR, DPRD Provinsi maupun DPRD Kabupaten Bandung.

Baca Selengkapnya

Waspada Hempasan Puting Beliung, Simak Tips BNPB Agar Rumah Tidak Porak Poranda

23 Februari 2024

Waspada Hempasan Puting Beliung, Simak Tips BNPB Agar Rumah Tidak Porak Poranda

Khawatir rumah ikut terhantam cuaca ekstrem angin kencang? Tips ala BNPB menarik untuk disimak

Baca Selengkapnya

Puting Beliung Rusak 493 Rumah Warga di Kabupaten Bandung, 10 Rumah di Kabupaten Sumedang

22 Februari 2024

Puting Beliung Rusak 493 Rumah Warga di Kabupaten Bandung, 10 Rumah di Kabupaten Sumedang

Kerusakan rumah akibat angin puting beliung di Kabupaten Bandung lebih besar dibandingkan di Sumedang.

Baca Selengkapnya