Kementerian Pertanian Gagal Angkut Sapi, DPR: Ini Kesalahan Fatal

Reporter

Editor

Sugiharto

Selasa, 19 Januari 2016 18:35 WIB

Pekerja memberi makan sapi Asal Nusa Tenggara Timur yang baru saja tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, 11 Desember 2015. Kedatangan sapi asal NTT tersebut merupakan yang pertama kali ke Jakarta. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Perwakilan Rakyat menganggap kegagalan Kementerian Pertanian mengangkut sapi dari Nusa Tenggara Timur untuk memenuhi kebutuhan daging nasional adalah sebuah kecerobohan.

“Ini satu kesalahan fatal,” kata anggota DPR dari Partai Golkar, Firman Soebagyo, kepada Tempo hari ini, Selasa, 19 Januari 2016.

Menurut Wakil Ketua Badan Legislatif DPR ini, baik Kementerian Pertanian maupun PT Pelni harus bertanggung jawab atas kegagalan itu. Kedua pihak seharusnya berkoordinasi lebih baik sehingga tidak ada alasan Pelni memberikan jadwal terlalu mepet dan Kementerian Pertanian tak bisa membawa sapi ke Jawa.

Baca: Sambut Kapal Sapi, Jokowi: Ongkos Turun Drastis!

Firman mengatakan kecerobohan itu disebabkan kedua instansi menyepelekan mandat Presiden Joko Widodo. “Kalau tidak, tidak mungkin ini terjadi,” ujarnya.

Kapal khusus pengangkut ternak yang dikelola Kementerian Pertanian untuk memasok sapi ke Jawa sudah dua kali kembali dari NTT dalam keadaan kosong. Kementerian justru menyalahkan Pelni sebagai operator kapal dengan alasan jadwal terlalu mepet sehingga sapi tak termuat ketika kapal berangkat.

Baca:
Tak Dapat Sapi, Kapal Ternak Jokowi Pulang Tangan Kosong
Kapal Sapi Jokowi Kosong, Dharma Jaya: Kami Tak Dilibatkan

Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Kementerian Pertanian Fini Murfiani menuturkan, pada pelayaran kedua ini, Pelni baru menginfokan pada 18 Desember 2015. “Ini terlalu mepet,” tuturnya. Ia mengatakan perlu waktu hingga dua minggu untuk mempersiapkan sampai berangkat.

Baca: Kapal Sapi Jokowi Kosong, Kementan: Jadwal Pelni Terlalu Mepet

MAYA AYU PUSPITASARI

Berita terkait

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

10 jam lalu

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

Penambahan pupuk subsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton telah mendapat persetujuan dari presiden.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

2 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

2 hari lalu

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

4 hari lalu

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

5 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

10 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

11 hari lalu

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

Sejumlah pejabat Kementerian Pertanian dihadirkan sebagai saksi di sidang lanjutan dugaan pemerasan dan gratifikasi oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

11 hari lalu

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi masih memeriksa dugaan pelanggaran etika oleh dua pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

12 hari lalu

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

Kuasa hukum bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Djamaludin Koedoeboen, menuturkan poin keberatan terhadap kesaksian eks ajudan Panji Harjanto.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo Ungkap Beberapa Rahasia, Termasuk Permintaan Firli Bahuri Rp 50 Miliar

12 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo Ungkap Beberapa Rahasia, Termasuk Permintaan Firli Bahuri Rp 50 Miliar

Beberapa rahasia terungkap saat sidang Syahrul Yasin Limpo, termasuk adanya permintaan Rp 50 miliar dari Ketua KPK saat itu Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya