TEMPO.CO, Jakarta - Direktur PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) Hanggoro Budi Wiryawan mengakui dokumen analisis dampak lingkungan (amdal) yang mereka buat masih dangkal.
"Masih banyak yang perlu ditajamkan," katanya pada acara audiensi proyek kereta cepat di kompleks Persada, Halim Perdanakusuma, Selasa, 19 Januari 2016.
Hanggoro mengatakan penyusunan amdal memang dilakukan dalam waktu yang cukup singkat, yakni sekitar dua bulan. "Kami mengejar target groundbreaking pada 21 Januari mendatang." Meski begitu, dia berjanji akan melengkapi amdal agar memenuhi syarat.
Dalam audiensi PT KCIC, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta perwakilan sejumlah pemerintah daerah itu, dokumen amdal proyek kereta cepat dinilai masih jauh dari layak. Banyak hal seperti kajian bencana, tata ruang, dan lingkungan yang belum dibuat secara detail.
Dalam waktu dekat, ujar dia, KCIC akan menyampaikan revisi dokumen amdal yang lebih rinci. "Termasuk trase jalur kereta yang rinci berikut titik koordinatnya." Selain itu, perusahaan juga bakal menambahkan amdal dengan kajian lingkungan di sekitar lokasi stasiun. "Pokoknya kami akan buat per wilayah secara rinci."
Sementara itu, Ketua Tim Kajian Amdal KCIC Ilan Suriadi menjelaskan, persoalan amdal yang belum sempurna disebabkan masih belum pastinya trase kereta dari Kementerian Perhubungan. "Masih ada pergeseran jalur, sehingga kami masih terus melakukan penyesuaian."
PRAGA UTAMA
Berita terkait
Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Polisi Ungkap Penyebabnya
2 jam lalu
Polisi mengungkap penyebab terjadinya penganiyaan di Kampus STIP Jakarta yang menyebabkan seorang taruna tewas.
Baca SelengkapnyaJenazah Taruna STIP Jakarta Diterbangkan ke Bali Hari Ini
3 jam lalu
Jenazah Taruna STIP Jakarta korban penganiayaan seniornya akan diterbangkan ke kampung halamannya hari ini.
Baca SelengkapnyaErupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Belum Aman untuk Penerbangan
2 hari lalu
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan Bandara Sam Ratulangi, Manado belum aman untuk penerbangan akibat erupsi Gunung Ruang.
Baca Selengkapnya17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara
2 hari lalu
BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.
Baca SelengkapnyaBandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya
2 hari lalu
Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,
Baca SelengkapnyaKemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?
2 hari lalu
Kemenhub tetapkan 17 bandara internasional dan 17 bandara domestik di Indonesia. Kenapa?
Baca SelengkapnyaIni 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status
6 hari lalu
Kementerian Perhubungan memutuskan hanya ada 17 bandar udara yang berstatus bandara internasional dari semula 34 buah.
Baca SelengkapnyaKemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya
8 hari lalu
Kemenhub akan terus mengevaluasi penataan bandara secara umum, termasuk bandara internasional.
Baca SelengkapnyaKemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya
13 hari lalu
Hindari risiko fatal dengan travel gelap. Ketahui dampak buruknya, termasuk kecelakaan, asuransi, dan tarif tak jelas.
Baca SelengkapnyaDirjen Hubud Apresiasi Kinerja Karyawan AirNav
18 hari lalu
Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia, menerima kunjungan kerja Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Maria Kristi Endah Murni.
Baca Selengkapnya