Jokowi: Bank BUMN Harus Diberi Pesaing Baru Bisa Maju

Reporter

Jumat, 15 Januari 2016 21:29 WIB

Presiden Jokowi memberikan sambutan saat membuka perdagangan saham tahun 2016 di BEI, Jakarta, 4 Januari 2016. Secara tahunan (year to date) IHSG turun sebanyak 633,94 poin atau 12,13 persen dibanding penutupan tahun 2014. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo menilai bank-bank badan usaha milik negara (BUMN) baru bangkit setelah munculnya bank-bank swasta. Menurut Presiden, orang Indonesia memang harus diberi pesaing, baru bisa bangkit dan menang dalam kompetisi industri.

"Tahun 1975, yang namanya BRI, BNI, Mandiri, dulu belum Mandiri, tapi Bank Exim, BBD. Saya ingat karena sering diajak orang tua saya ambil uang di bank. Kayak birokrasi zaman dulu, jam satu, jam dua sudah pulang," kata Jokowi saat bertemu dengan pelaku industri jasa keuangan di Istana Negara, Jumat, 15 Januari 2016.

Setelah diberi pesaing berupa bank swasta, kata Jokowi, seluruh bank BUMN itu mau tidak mau harus meningkatkan kinerja agar bisa bersaing. Alhasil, seluruh pegawai di bank BUMN jadi pulang jam sepuluh hingga jam dua belas malam.

"Tipikal orang kita kalau diberi pesaing baru bangun. Dihadapkan pada persoalan baru bangkit. Dulu batik tidak ada yang pakai, begitu ada negara lain yang pakai, semua pakai batik. Bank itu begitu ada pesaingnya baru bangun," katanya.

Persaingan itu, kata Jokowi, justru membuat bank-bank BUMN itu tumbuh besar saat ini, bahkan lebih besar dari bank swasta. Seringkali Indonesia khawatir karena dilindas oleh asing karena liberalisasi. "Tapi, ternyata BRI keuntungan tahun lalu Rp 24 triliun, paling gede keuntungannya. Mandiri Rp 19 triliun. Swasta kalah," katanya. Ia mengatakan setelah ada pesaing kinerja bank BUMN menjadi jauh lebih baik dan mengalahkan bank swasta.

Siang tadi Presiden Jokowi menghadiri pertemuan tahunan Otoritas Jasa Keuangan dengan pimpinan industri jasa ueuangan di Istana Negara. Sejumlah menteri kabinet kerja juga menghadiri pertemuan seperti Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Sofjan Djalil dan petinggi OJK.

ANANDA TERESIA

Berita terkait

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

2 jam lalu

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

Wapres mengatakan presidential club ini bisa dalam bentuk konsultasi baik secara personal maupun informal, jika sulit diformalkan

Baca Selengkapnya

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

2 jam lalu

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

Jerry Sambuaga mengatakan baik Jerman maupun Indonesia memegang posisi penting di regional masing-masing.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesial Gratis, Dapat Gaji Lagi

2 jam lalu

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesial Gratis, Dapat Gaji Lagi

Kementerian Kesehatan membuka Program Pendidikan Dokter Spesialis atau PPDS berbasis rumah sakit pendidikan gratis.

Baca Selengkapnya

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

4 jam lalu

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

Bea Cukai menanggapi unggahan video Tiktok yang mengaku mengirim cokelat dari luar negeri senilai Rp 1 juta dan dikenakan bea masuk Rp 9 juta.

Baca Selengkapnya

Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

4 jam lalu

Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

Indonesia Digital Test House menjadi laboratorium uji perangkat digital terbesar di Asia Tenggara. Simak pesan peresmian Jokowi.

Baca Selengkapnya

Pabrik Bata di Purwakarta Ditutup, Ini Komentar dari Jokowi hingga Pj. Gubernur Jabar

5 jam lalu

Pabrik Bata di Purwakarta Ditutup, Ini Komentar dari Jokowi hingga Pj. Gubernur Jabar

Presiden Jokowi menilai tutupnya pabrik sepatu Bata karena pertimbangan efisiensi dan tidak menggambarkan kondisi perekonomian Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kisah Srikandi PLN Mengendalikan Listrik saat Presiden Joko Widodo ke NTB

5 jam lalu

Kisah Srikandi PLN Mengendalikan Listrik saat Presiden Joko Widodo ke NTB

PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat (UIW NTB) dalam komitmennya mendukung pengarusutamaan gender.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

5 jam lalu

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Jokowi Berkomentar hingga Asal-usul Nama Merek

7 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Jokowi Berkomentar hingga Asal-usul Nama Merek

Pabrik sepatu Bata tutup, Jokowi memaklumi usaha selalu ada kondisi naik turun

Baca Selengkapnya

Respons Gerindra, Jokowi, dan Gibran soal Isu Tambah Kementerian di Kabinet Prabowo

8 jam lalu

Respons Gerindra, Jokowi, dan Gibran soal Isu Tambah Kementerian di Kabinet Prabowo

Isu penambahan kementerian di Kabinet Prabowo mendapat respons dari Presiden Jokowi, Gibran, dan Partai Gerinda. Apa katanya?

Baca Selengkapnya