Martina Berto Berencana Akuisisi Merek Kosmetik Baru

Reporter

Rabu, 13 Januari 2016 12:56 WIB

Produk Martha Tilaar. TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Jakarta - Emiten yang bergerak di bidang kosmetik, PT Martina Berto Tbk, produsen kosmetik Martha Tilaar, akan melebarkan sayap bisnisnya dengan membeli merek baru. Kontrak bisnis ini merupakan realisasi dari rencana dalam rapat umum pemegang saham luar biasa 2015.

“Untuk corporate action, waktu di rapat umum pemegang saham luar biasa 2015, kami akan membeli satu brand beauty dan personal care. Memang masih listed, tapi saya katakan ini akan kejadian pada tiga bulan pertama 2016,” katanya di Bursa Efek Indonesia pada Rabu, 13 Januari 2016.

Namun Bryan masih merahasiakan perusahaan yang akan diakuisisi. Begitu pula nilai akuisisi yang akan dilakukan perusahaan yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia sejak 13 Januari 2011 dengan kode emiten MBTO tersebut.

Menurut Bryan, belum ada perjanjian jual-beli di antara kedua pihak. Dia menuturkan sebenarnya akuisisi itu sudah direncanakan sejak tahun lalu, tapi tertunda karena masih ada proses negosiasi dan pembicaraan pihak internal.

“Memang masih dalam pembicaraan awal. Sebelumnya direncanakan pada 2015, tapi agak meleset karena perjanjian jual-beli belum terjadi. Untuk public information belum bisa saya katakan. Tapi saya sangat meyakini ini akan terjadi," tutur Bryan.

Selain itu, perseroan terus mengembangkan bisnis Martha Tilaar melalui kerja sama dengan beberapa outlet di hypermarket, supermarket, dan minimarket. Sebab, sebagian besar ekspansi bisnis Martina Berto di Indonesia dan hanya 1-2 persen yang ekspor.

“Kami punya anak perusahaan PT Cedefindo. Nah, itu yang kami genjot, karena banyak pemain asing dan lokal yang membuat beauty personal care. Peluangnya harus kita tangkap,” katanya.

DESTRIANITA KUSUMASTUTI




Berita terkait

IHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global

2 hari lalu

IHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global

IHSG hari ini, Senin, 6 Mei 2024 dibuka menguat 36,86 poin atau 0,52 persen ke posisi 7.171,58

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

11 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

16 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

48 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

30 Januari 2024

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

Para investor sepakat bahwa Microsoft berkembang jauh lebih signifikan dibanding Apple, bahkan untuk lima tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

5 Desember 2023

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

Israel sedang menyelidiki klaim peneliti AS bahwa beberapa investor mungkin telah mengetahui sebelumnya tentang rencana serangan Hamas

Baca Selengkapnya

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

4 Desember 2023

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.

Baca Selengkapnya

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

30 November 2023

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

Dari sisi transaksi bursa karbon tercatat sudah ada lebih dari 490 ribu ton dengan nilai harga jual karbon terakhir senilai Rp 59.200.

Baca Selengkapnya

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

26 Oktober 2023

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membidik rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada tahun 2024 sebesar Rp 12,25 triliun pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya