Seorang karyawan mengamati pergerakan angka Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 2 November 2015. ANTARA FOTO
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Riset PT NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan, pada perdagangan Rabu, 13 Januari 2016, indeks harga saham gabungan atau IHSG diperkirakan berada pada rentang support 4.487-4.490 dan resisten 4.557-4.569.
"Kami memperkirakan IHSG cenderung memiliki peluang untuk melanjutkan penguatannya. Tetap cermati sentimen yang ada pada laju IHSG," ucap Reza dalam siaran tertulisnya pada Rabu.
Menurut Reza, kenaikan IHSG dipengaruhi beberapa sentimen, di antaranya harga minyak yang masuk ke area US$ 30 per barel dan diimbangi adanya aksi beli serta bursa saham Eropa dan Amerika Serikat yang mulai bergerak di teritori positif.
Reza berujar, kembali rebound-nya beberapa indeks bursa saham Amerika Serikat dan EIDO yang kembali menguat tipis membuat pelaku pasar kembali melakukan aksi beli secara signifikan. Ini mampu membuat IHSG ditutup dengan kenaikan 1,05 persen dan kembali berhasil memasuki zona 4.500-an, sehingga membuka peluang bagi para investor di tengah sentimen yang ada.
Penguatan yang terjadi di bursa saham Amerika, menurut Reza, juga memberikan katalis positif kepada IHSG. Mulai adanya penilaian jika indeks DJIA mampu kembali memasuki area 17 ribu tidak menutup kemungkinan IHSG akan mencoba memasuki area 4.600-an sambil menunggu peluang penurunan BI Rate yang tengah ditunggu pelaku pasar.
Adapun peluang penurunan tingkat suku bunga ini mempunyai ruang yang cukup lebar bagi para pelaku pasar, meskipun concern para Dewan Gubernur Bank Indonesia terletak pada rupiah yang belum stabil dan pelemahan yuan yang mulai dibatasi PBOC.
Setelah Anjlok Kemarin, IHSG Kini Menguat di Level 7,226,9
23 hari lalu
Setelah Anjlok Kemarin, IHSG Kini Menguat di Level 7,226,9
Setelah turun dalam kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG berhasil menguat di sesi pertama hari ini. IHSG menutup sesi di level 7,226,9 atau naik 0.83 persen.