Pelukis Mario Blanco Lestarikan Jalak Bali di Museum Ubud

Reporter

Jumat, 8 Januari 2016 04:00 WIB

Burung Jalak Bali. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Jakarta - Pelukis dan fotografer Mario Blanco melestarikan satwa langka jalak Bali (Leucopsar rothschildi) di lingkungan Museum Antonia Blanco di Campuhan, Desa Sayan, Ubud, Gianyar, Bali.

"Penampilan burung ini sangat memukau dan pada awal 2000-an, jalak Bali (Leucopsar rothschildi) sangat langka ditemui di habitatnya, yakni Taman Nasional Bali Barat. Kondisi ini membuat saya tertarik melestarikannya," kata Mario Blanco di Ubud, Kamis, 7 Januari 2016.

Sampai suatu ketika, ada orang Jerman yang berhasil menangkarkan burung itu, kemudian menjual hasil tangkaran tersebut kepada kenalannya dari Jepang. Orang dari Jepang ini yang kemudian membawa kembali burung itu ke Indonesia hingga berkembang sampai sekarang.

Dikatakan Mario, delapan tahun lalu dia membeli burung itu dengan harga Rp 45 juta per pasang. Mario kemudian mendapatkan kembali dua pasang jalak Bali yang dibarter dengan lukisan.

Belakangan, harga jalak Bali sudah turun karena sudah ada penangkar yang berhasil mengembangbiakkan dalam jumlah banyak dan berhasil menekan harga jalak Bali dengan harga Rp 12,5 juta per pasang. Penekanan harga ini dilakukan dengan harapan tidak ada lagi pencurian burung jalak Bali di habitatnya.

"Kalau berdasar perspektif saya, lebih baik hukuman bagi pencuri burung di alam bebas itu ditinggikan agar ada efek jera, dan biar saja harga jalak Bali tetap tinggi agar burung itu tetap eksklusif. Kalau harganya mahal, tentu burung itu lebih dihargai orang," ujar Mario.

Dia mengatakan pemeliharaan burung jalak Bali itu tidak menuntut perawatan yang rumit. Kandang yang disediakan dengan ukuran 2 x 2 meter atau 1 x 1 meter sudah cukup memadai, dengan pakan pelet, pisang kepok, dan jangkrik—jika burung memasuki usia siap kawin.

Keintensifan pemeliharaan satwa ini membuat jalak Bali di lingkungan museum kian bertambah jumlahnya. Hingga kini mencapai 250 ekor jalak Bali. Keberhasilan penangkaran ini membuat burung-burung peliharaan Mario banyak dilirik hobiis burung langka.

Namun Mario dengan teguh bersikap tidak memperjualbelikan, melainkan menerapkan sistem adopsi. Dengan demikian, yang berminat pada burung jalak Bali peliharaannya otomatis akan menjadi bapak angkat dan mesti memenuhi beberapa persyaratan yang ditetapkan Badan Konservasi Sumber Daya Alam.

"Saya berharap suatu hari nanti akan melepasliarkan burung-burung di alam. Nantinya pepohonan di lingkungan Ubud akan menjadi habitat satwa itu untuk tumbuh dan berkembang," ucapnya.

ANTARA


Berita terkait

Papua Dorong Penetapan Kawasan Ekosistem Penting untuk Lindungi Flora dan Fauna

22 Mei 2022

Papua Dorong Penetapan Kawasan Ekosistem Penting untuk Lindungi Flora dan Fauna

Kawasan ekosistem penting tersebut akan dikelola oleh berbagai pihak, termasuk masyarakat adat setempat.

Baca Selengkapnya

Beberapa Fauna Unik dari Hutan dan Sungai Amazon

9 Maret 2022

Beberapa Fauna Unik dari Hutan dan Sungai Amazon

Trenggiling raksaan terancam punah. Tapi lembah Sungai Amazon yang luas, berawa, dan tak dapat ditembus, memberi populasi mereka tempat untuk tinggal.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tarsius, Primata Terkecil di Dunia Asal Sulawesi

25 Agustus 2021

Mengenal Tarsius, Primata Terkecil di Dunia Asal Sulawesi

Tarsius, primata terkecil di dunia ini merupakan endemik Sulawesi ini, bisa melompat cukup jauh dan sangat romantis terhadap pasangannya.

Baca Selengkapnya

Biodiversity Warriors Data Keanekaragaman Hayati di Taman Menteng

23 Mei 2018

Biodiversity Warriors Data Keanekaragaman Hayati di Taman Menteng

Memperingati Hari Keanekaragaman Hayati Sedunia, Biodiversity Warriors dari Yayasan KEHATI menggelar pendataan keanekaragaman hayati di Taman Menteng.

Baca Selengkapnya

Wow, Macan Tutul Kalimantan Tertangkap Kamera di Suaka Malaysia

12 November 2017

Wow, Macan Tutul Kalimantan Tertangkap Kamera di Suaka Malaysia

Macan tutul Kalimantan dan dua anaknya tertangkap kamera saat menembus hutan lindung Malaysia, pekan lalu

Baca Selengkapnya

40 Jalak Kebo akan Dilepasliarkan dari Kebun Binatang Bandung

9 November 2017

40 Jalak Kebo akan Dilepasliarkan dari Kebun Binatang Bandung

Kebun binatang Bandung akan melepasliarkan 40 burung jalak kebo yang merupakan hasil breeding di kebun binatang tersebut.

Baca Selengkapnya

Ups, Seekor Macan Kumbang Tertangkap Kamera di Nusa Kambangan

6 November 2017

Ups, Seekor Macan Kumbang Tertangkap Kamera di Nusa Kambangan

Seekor macan kumbang tertangkap kamera seorang pekerja di Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

17 Burung Maleo Dilepasliarkan di Suaka Margasatwa Bakiriang

7 Agustus 2017

17 Burung Maleo Dilepasliarkan di Suaka Margasatwa Bakiriang

Tujuh belas burung maleo (Macrocephalon maleo), satwa langka endemik Sulawesi Tengah, hasil penangkaran PT Donggi Senoro LNG dilepasliarkan ke habitatnya.

Baca Selengkapnya

Kelelawar Kembar Siam Ditemukan di Brasil

1 Agustus 2017

Kelelawar Kembar Siam Ditemukan di Brasil

Hanya dua pasangan kelelawar kembar siam lainnya yang telah dilaporkan dalam literatur ilmiah, satu pada tahun 1969 dan satu lagi di tahun 2015.

Baca Selengkapnya

Seekor Buaya Nyelonong di Sungai Tempat Anak Bermain di Kotabaru

12 Juli 2017

Seekor Buaya Nyelonong di Sungai Tempat Anak Bermain di Kotabaru

Warga Baharu Selatan, Kecamatan Pulau Laut Utara, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, digegerkan penemuan buaya di tempat bermain

Baca Selengkapnya