Wijaya Karya Kaji Skema IPO Anak Usaha  

Reporter

Rabu, 6 Januari 2016 04:09 WIB

PT Wijaya Karya. recruitmentbumn.com

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor konstruksi, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, tengah menggodok skema penawaran perdana saham (IPO) dua anak perusahaannya, PT Wijaya Karya Realty dan PT Wijaya Karya Gedung. Rencananya, penawaran perdana saham kedua anak perusahaan tersebut akan dilakukan dalam dua tahap.

Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya Suradi Wongso menjelaskan perseroan akan melepas saham perdana salah satu anak perusahaannya di 2016. Selanjutnya bakal dilakukan pada 2017 mendatang. “Jadi sedang ditentukan, mana yang lebih seksi untuk dilepas lebih awal,” kata Suradi ketika dihubungi Selasa, 5 Januari 2016.

Menurut Suradi, rencananya, dengan melepaskan masing-masing 30 persen saham perdana ke publik, dua anak perusahaan Wijaya Karya bisa mendapatkan dana segar sebesar Rp 1 triliun. Dana tersebut nantinya digunakan untuk memperlebar ekspansi bisnis. “Ini masih dikaji tim penasihat finansial.”

Perseroan juga masih menjajaki penerbitan obligasi. Langkah ini ditempuh lantaran Dewan Perwakilan Rakyat belum menyetujui anggaran dana Penyertaan Modal Negara (PMN) 2016 untuk perusahaan-perusahaan negara sebesar Rp 40,42 triliun. Wijaya Karya sedianya akan mendapatkan dana PMN sebesar Rp 4 triliun.

Direktur Utama Wijaya Karya Bintang Perbowo sebelumnya mengatakan laba bersih perusahaannya pada tahun depan akan menyusut Rp 200 miliar jika tidak memperoleh dana PMN. Tanpa adanya PMN, ia memprediksi laba perseroan pada tahun depan hanya Rp 800 miliar. Padahal, ada beberapa proyek yang akan menggunakan dana PMN, yakni kawasan industri Kuala Tanjung (Rp 480 miliar) dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap Banten berkapasitas 2 x 1.000 megawatt (Rp 1,69 triliun).

Direktur Keuangan Wijaya Karya Adji Firmantoro mengatakan pihaknya bakal menerbitkan target obligasi yang akan dicapai perusahaan pada tahap awal sebesar Rp 1,4 triliun. Menurut dia, perusahaan tidak akan meminjam dana terlalu besar. Dana obligasi nantinya akan disesuaikan dengan kondisi belanja modal perusahaan. "Kalau dengan obligasi, saham pemerintah tidak akan terdilusi," kata Adji.

SINGGIH SOARES | ADITYA BUDIMAN

Berita terkait

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Bantah Petrus Edy Susanto Pernah Jadi Bagian Perusahaan

12 Mei 2023

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Bantah Petrus Edy Susanto Pernah Jadi Bagian Perusahaan

PT Wijaya Karya memberikan koreksi terhadap pemberitaan yang menyebut Petrus Edy Susanto pernah jadi wakil ketua direksi.

Baca Selengkapnya

Ada Apa di Balik IPO PT Pertamina Geothermal Energy

22 Februari 2023

Ada Apa di Balik IPO PT Pertamina Geothermal Energy

PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) akan menggelar penawaran saham perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia pada 24 Februari.

Baca Selengkapnya

Ini Cerita Pembangunan Masjid Raya Al Jabbar Hingga Menelan Anggaran Rp 1 Triliun

7 Januari 2023

Ini Cerita Pembangunan Masjid Raya Al Jabbar Hingga Menelan Anggaran Rp 1 Triliun

Masjid Raya Al Jabbar yang baru diresmikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menelan anggaran Rp 1 triliun. Rencana pembangunannya sejak 2015.

Baca Selengkapnya

4 Anak Usaha BUMN IPO Tahun Depan, Ini Porsi Saham yang Akan Dilepas ke Publik

7 Desember 2022

4 Anak Usaha BUMN IPO Tahun Depan, Ini Porsi Saham yang Akan Dilepas ke Publik

Empat anak usaha perusahaan pelat merah bakal IPO pada 2023, mulai Pertamina Geothermal hingga Palm Co.

Baca Selengkapnya

Operator Cinema XXI Dikabarkan IPO Tahun Depan, Bidik Dana Rp 17,17 Triliun

3 Desember 2022

Operator Cinema XXI Dikabarkan IPO Tahun Depan, Bidik Dana Rp 17,17 Triliun

PT Nusantara Sejahtera Raya, operator bioskop Cinema XXI, dikabarkan tengah mempertimbangkan rencana IPO pada tahun depan.

Baca Selengkapnya

40 Perusahaan Masuk Pipeline IPO, BEI Sebut Banyak yang dari Sektor Teknologi

14 Oktober 2022

40 Perusahaan Masuk Pipeline IPO, BEI Sebut Banyak yang dari Sektor Teknologi

BEI menyampaikan sebanyak 40 perusahaan masuk dalam daftar antrean penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) BEI.

Baca Selengkapnya

Nilai Pengumpulan Dana di Bursa Tembus Rp 175,34 Triliun

3 Oktober 2022

Nilai Pengumpulan Dana di Bursa Tembus Rp 175,34 Triliun

Otoritas Jasa Keuangan mencatat hasil penggalangan dana oleh perusahaan-perusahaan yang melantai di Bursa Efek Indonesia sangat baik.

Baca Selengkapnya

WIKA Targetkan Nilai Kontrak Baru hingga Akhir Tahun Capai Rp 42,5 Triliun

13 Juni 2022

WIKA Targetkan Nilai Kontrak Baru hingga Akhir Tahun Capai Rp 42,5 Triliun

Dari total target yang dicanangkan WIKA, realisasi kontrak baru sampai bulan kelima 29,12 persen.

Baca Selengkapnya

Berencana IPO, Pupuk Kaltim: Kami Masih Menunggu Pemegang Saham

7 Juni 2022

Berencana IPO, Pupuk Kaltim: Kami Masih Menunggu Pemegang Saham

PT Pupuk Kalimantan Timur atau Pupuk Kaltim berencana melantai di bursa efek Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bos Pelindo Beberkan Alasan Perusahaan Tunda Rencana IPO

19 Mei 2022

Bos Pelindo Beberkan Alasan Perusahaan Tunda Rencana IPO

Rencana IPO anak usaha Pelindo muncul saat perseroan belum melakukan merger.

Baca Selengkapnya