Dana Ketahanan Energi Seharusnya Dipungut dari Perusahaan

Reporter

Selasa, 5 Januari 2016 23:02 WIB

Sejumlah pengendara sepeda motor mengisi bahan bakar jenis Premium dengan cara self service di salah satu SPBU di Jakarta, 23 Desember 2015. Pemerintah menurunkan harga bahan bakar jenis premium sebesar Rp150 per liter, yaitu dari Rp7.300 per liter menjadi Rp7.150 per liter, sedangkan solar menjadi Rp5.950 per liter berlaku mulai 5 Januari 2016. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A.

TEMPO.CO, Jakarta - Energy Watch sepakat dengan keputusan pemerintah yang menunda pemungutan dana ketahanan energi dari penjualan bahan bakar minyak. "Jadi memang sudah tepat keputusan penundaan itu untuk mendudukkan masalah pada kondisi yang tepat," kata Direktur Eksekutif Energy Watch Ferdinand Hutahaean lewat pesan pendek, Selasa, 5 Januari 2016.

Menurut dia, keputusan ini berarti memberi waktu semua pihak untuk duduk bersama membahas hal-hal terkait pelaksanaan dana ketahanan energi ini. "Semua harus jelas. Mekanismenya, dasar hukumnya, badan yang mengelola dana tersebut, dan pemanfaatan dana itu," ujar Ferdinand.

Ferdinand mengatakan konsep dana ketahanan energi ini harus dirapikan terlebih dulu sebelum diluncurkan ke publik. Hal yang paling utama juga adalah objek pungutan. "Apakah publik atau swasta korporasi yang bergerak di sektor ini? Saya sarankan harus dipungut dari perusahaan yang bergerak di sektor ini dan bukan dari publik."

Banyak perusahaan yang bergerak di bidang ini, terutama di sektor hulu energi. Misalnya, kontraktor kerja sama yang di sektor hulu energi. "Kenapa mereka yang harus jadi pilihan utama? Karena mereka yang menguras energi dari perut bumi kita," Ferdinand berujar.

Pemerintah menunda memungut dana ketahanan energi dari penjualan BBM. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pemerintah menyadari bahwa isu ini masih menjadi perdebatan beberapa pihak. "(Ditunda) daripada diputuskan tapi jadi kontroversi," katanya di kantornya, Senin, 4 Januari 2015. Namun, menurut Darmin perlu ada dana ketahanan energi.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said saat mengumumkan harga baru BBM, Desember lalu, juga mengatakan dana ketahanan energi sebesar Rp 200 per liter Premium dan Rp 300 per liter Solar. Namun dalam rapat terbatas di Istana, 4 Januari 2016, disepakati dana ini ditunda dan akan dibahas lagi.

REZKI ALVIONITASARI

Berita terkait

Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

9 hari lalu

Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

PGE berkomitmen dalam penghematan konsumsi energi dan pengendalian jumlah limbah.

Baca Selengkapnya

Sudirman Said Ajak Para Tokoh Bersatu Selesaikan Tantangan Pasca Pilpres 2024

11 hari lalu

Sudirman Said Ajak Para Tokoh Bersatu Selesaikan Tantangan Pasca Pilpres 2024

Setelah semua proses pilpres 2024 dan sidang sengketa di MK berakhir, kata dia, penting bagi para tokoh bangsa untuk berkumpul guna merumuskan solusi.

Baca Selengkapnya

Tony Blair Temui Jokowi, Bahas Rencana Investasi Energi di IKN

13 hari lalu

Tony Blair Temui Jokowi, Bahas Rencana Investasi Energi di IKN

Jokowi dan Tony Blair mengadakan pertemuan di Istana Kepresidenan hari ini.

Baca Selengkapnya

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

13 hari lalu

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

Erupsi Gunung Ruang sempat merusak alat pemantau aktivitas vulkanik. Gunung tak teramati hingga adanya peralatan pengganti.

Baca Selengkapnya

Pertamina Terjunkan 326 Kapal, Kawal Distribusi Energi selama Ramadan dan Idul Fitri

35 hari lalu

Pertamina Terjunkan 326 Kapal, Kawal Distribusi Energi selama Ramadan dan Idul Fitri

Pertamina membentuk satgas pengawalan energi.

Baca Selengkapnya

8 Hal yang Perlu Diperhatikan sebelum Membeli Kulkas

36 hari lalu

8 Hal yang Perlu Diperhatikan sebelum Membeli Kulkas

Berikut deretan hal yang perlu diperhatikan sebelum memutuskan untuk membeli kulkas.

Baca Selengkapnya

Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

38 hari lalu

Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

PT Pertamina (Persero) melangkah maju dengan strategi pertumbuhan ganda untuk mempertahankan kebutuhan energi nasional.

Baca Selengkapnya

FT: AS Desak Ukraina Hentikan Serangan ke Fasilitas Migas Rusia

40 hari lalu

FT: AS Desak Ukraina Hentikan Serangan ke Fasilitas Migas Rusia

Amerika Serikat mendesak Ukraina untuk menghentikan serangan terhadap infrastruktur energi Rusia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Ditutup Menguat di Level 7.426, Sempat Sentuh All Time High di 7.454

48 hari lalu

IHSG Sesi I Ditutup Menguat di Level 7.426, Sempat Sentuh All Time High di 7.454

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup sesi pertama perdagangan hari ini, Kamis, 14 Maret 2024, di level 7.426,6.

Baca Selengkapnya

Sudirman Said: Korupsi Merajalela dan KPK Dilumpuhkan di Era Jokowi

53 hari lalu

Sudirman Said: Korupsi Merajalela dan KPK Dilumpuhkan di Era Jokowi

TImnas Amin menyinggung masalah-masalah yang terjadi selama pemerintahan Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

Baca Selengkapnya