Ada MEA, Industri Rajutan di Bandung Menjerit

Reporter

Senin, 4 Januari 2016 23:01 WIB

Seorang pengrajin rajut menunjukkan hasil rajutannya saat mengikuti Lomba Merajut Kreatif Wajah Walikota Bandung di Sentra Rajut Binong Jati, Bandung, 25 Oktober 2014. TEMPO/Aditya Herlambang Putra

TEMPO.CO, Jakarta -Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) resmi diberlakukan pada awal tahun 2016, namun beberapa pihak menilai belum begitu siap guna menghadapi era perdagangan bebas MEA itu. Diantaranya, para pelaku usaha di sentra industri rajutan Binong, Kota Bandung.

Salah satu pengusaha rajutan di Binong, Winarti, 40 tahun, mengaku harus memutar otak guna bisa menembus persaingan pasar bebas MEA itu. Pasalnya, kata dia, jangankan diberlakukan MEA, kemarin-kemarin saja ketika maraknya pedagang pakaian bekas impor, dia beserta rekan-rekannya yang sama-sama bergulat di dunia bisnis rajut cukup kewalahan lantaran sepi konsumen.

"Kayanya kalau dari banyaknya barang dari luar negeri ke Indonesia, penghasilan kami jadi turun. Apalagi sekarang sistem MEA mulai diberlakukan," ujar Winarti saat ditemui Tempo di kawasan Sentra Industri Rajut Binong, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Senin, 4 Januari 2016.

Menurut Winarti, salah satu kunci agar pengrajut seperti dirinya bisa bertahan di tengah persaingan pasar bebas MEA, yakni adanya sokongan dari pemerintah seperti modal dan yang kebijakan lainnya yang berpihak kepada para pelaku industri kecil.

"Sebetulnya silahkan saja mau gimana lagi, asalkan pemerintah mendukung. Pemerintah bantu aja ya, jangan dari luar masuk ke pasar kita tapi pemerintah nggak bantu," ujar dia.

Selama ini, kata dia, untuk masalah pemasaran hasil rajut miliknya kebanyakan dipasarkan menuju daerah Jawa Timur dan Jawa Tengah. "Ke luar negeri juga ada, ke Thailand sama ke Nepal. Sekarang yang ke Thailand mesan 200 lusin, ini masih belum beres," katanya.

Biasanya, kata dia, untuk pemesanan dari luar negeri, sistem yang digunakan yakni melalui orang ketiga. Jadi, lanjut dia, si konsumen tidak langsung datang menuju Bandung tapi melalui perantara di Jakarta. "Kami tahunya dari Jakarta datang kesini, jadi kami nggak urus-urus masalah biaya kirimnya," ujar pemilik toko rajut Cahaya Samudra itu.

Untuk omset yaang diperoleh, rata-rata per hari dia meraup keuntungan sekitar Rp 4-5 juta. "Selain disini saya punya toko di pasar Andir, ada dua lokasi disana, di lantai 1 dan 2, selain itu kita pemasaran lewat online juga, kalau penjualan sih lebih kenceng di online," katanya.

Hal senada diungkapkan pengrajin rajut lainnya, Rudi Chaniago, 40 tahun, yang mengatakan kendala terbesar dalam menghadapi MEA yakni masalah permodalan. Menurut dia, kalau masalah modal tidak kuat, niscaya parq pelaku bisnis rajut yang notabene tergolong dalam skala industri kecil menengah tidak akan mampu bersaing.

"Industri rajutan sebenarnya sudah siap menghadapi MEA, cuma kendalanya permodalan itu. Bisa sampai empat kali lipat modalnya, apalagi pembayaran untuk bahan baku ini harus kontan tapi harga bahan baku di sini terlalu tinggi," ujarnya.

AMINUDIN A.S.

Berita terkait

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

2 hari lalu

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

12 hari lalu

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

17 hari lalu

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.

Baca Selengkapnya

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

22 hari lalu

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.

Baca Selengkapnya

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

48 hari lalu

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

55 hari lalu

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

56 hari lalu

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?

Baca Selengkapnya

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

59 hari lalu

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

Sekelompok monyet ekor panjang berkeliaran di atap-atap rumah warga di Kota Bandung beberapa hari belakangan. Tanda bencana alam?

Baca Selengkapnya

Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

17 Februari 2024

Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

Selama pemilu, ada 345 orang petugas, termasuk KPPS yang terlibat proses pemilu mendapat pelayanan kesehatan selama pemilu berlangsung.

Baca Selengkapnya

Kelelahan, 183 Petugas KPPS di Kota Bandung Dirawat

15 Februari 2024

Kelelahan, 183 Petugas KPPS di Kota Bandung Dirawat

Seluruh petugas KPPS yang kelelahan tersebut ada yang mendapatkan perawatan di Puskesmas dan Rumah Sakit Kota Bandung.

Baca Selengkapnya