TEMPO.CO, Jakarta - PT Garuda Indonesia (Persero) mencatat aset bangunan naik US$ 42,2 juta dan menjadi US$ 61 juta setelah melakukan revaluasi pada Desember 2015. Karena perseroan mengajukan permohonan fasilitas pada periode Desember 2015, Garuda hanya diwajibkan membayar Pajak Penghasilan (PPh) final sebesar 3 persen.
"Dengan demikian, tambahan pajak (Pph) yang dibayar Rp 18 miliar," kata Arif Wibowo, Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk di Jakarta, Ahad, 3 Januari 2016.
Revaluasi ini hanya dihitung berdasarkan aset bangunan. Arif menuturkan Garuda juga melakukan revaluasi aset tanah dan mendapatkan insentif Pph final 3 persen.
Arif mengatakan revaluasi turut memperbaiki rasio equity Garuda untuk meningkatkan reputasi di mata investor. Dengan rasio yang membaik, Garuda akan lebih gampang mencari utang. "Yang jelas butuh pendanaan. Caranya berbagai macam, saya belum bisa declare," katanya.
Dalam paket kebijakan ekonomi jilid V, pemerintah memberikan insentif berupa penurunan tarif PPh final atas selisih lebih penilaian ulang aset. Besaran Pph bergantung pada periode revaluasi, yakni dari 10 persen menjadi 3 persen, 4 persen, atau 6 persen.
Jika perusahaan mengajukan permohonan fasilitas pada Desember 2015 dan merevaluasi aset pada bulan yang sama, perusahaan hanya membayar PPh final sebesar 3 persen. Untuk permohonan pada periode 1 Januari hingga Juni 2016 dengan batas pelaksanaan revaluasi aset sampai dengan 30 Juni 2017, PPh final dikenakan sebesar 4 persen.
Perusahaan membayar PPh final 6 persen jika permohonan diajukan dalam rentang waktu 1 Juli hingga 31 Desember 2016, dengan batas pelaksanaan penilaian kembali sampai dengan 31 Desember 2017.
ALI HIDAYAT
Berita terkait
BRI Optimis Tumbuh Lebih Baik di Tahun 2024
5 Februari 2024
BRI menerapkan secara konsisten strategi just right liquidity
Baca SelengkapnyaDirektur Utama BRI Optimis Kinerja Positif
22 Mei 2023
Perseroan optimis pada tahun ini dapat mencatatkan kinerja lebih baik
Baca SelengkapnyaInovasi BNI agar Kinerja Melesat di 2023
16 Maret 2023
BNI menjalankan sejumlah inovasi untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi nasabah.
Baca SelengkapnyaTujuh Strategi Transformasi BNI di Tahun 2023
12 Februari 2023
Berpedoman kepada tujuh kebijakan strategis, BNI optimistis akan mencetak kinerja yang lebih baik di tahun 2023.
Baca SelengkapnyaEmang Paling Digital, Bank Mandiri Torehkan Kinerja Apik di 2022
6 Februari 2023
Sepanjang 2022, Bank Mandiri telah secara aktif menggarap segmen digital banking untuk mendukung transformasi digital
Baca SelengkapnyaProduksi Komoditas Antam Terjaga Stabil sepanjang 2022
6 Februari 2023
Seluruh lini produksi mulai dari feronikel, emas, hingga alumina tetap bertumbuh di tengah tantangan kondisi global.
Baca SelengkapnyaErick Thohir: Kinerja Apik Pelindo Berkat Kerja Keras Direksi, Komisaris, dan Seluruh Pegawai
22 Januari 2023
Menteri BUMN Erick Thohir menyebut kinerja apik Pelindo merupakan kerja keras jajaran direksi, komisaris, dan seluruh pegawai Pelindo.
Baca SelengkapnyaPenerapan Wealth Management for All Tingkatkan Bisnis Nasabah Premium BRI
10 Januari 2023
Melalui kinerja Wealth Management yang progresif selama 2022, BRI juga berhasil mendapat sejumlah penghargaan.
Baca SelengkapnyaTunaikan Kinerja Cemerlang, BRI Bagikan Dividen Interim Rp.8,63 triliun
3 Januari 2023
BRI mampu menjaga pertumbuhan Kredit dan penghimpunan Dana Pihak Ketiga yang solid.
Baca SelengkapnyaGaruda Terima Suntikan Pemerintah Rp 7,5 Triliun, Duit Dipakai untuk Restorasi Pesawat
20 Desember 2022
Pada April lalu, bos Garuda menekankan PMN tidak akan digunakan untuk membayar utang-utang perseroan.
Baca Selengkapnya