Antisipasi Kekeringan, Semarang Bangun 30 Sumur Bawah Tanah

Reporter

Kamis, 31 Desember 2015 23:00 WIB

Warga mengambil air dari pompa manual atau tradisioanal di kawasan Waduk Melati, Tanah Abang, Jakarta, 27 September 2015. Kemarau panjang membuat sumur air warga kekeringan. M IQBAL ICHSAN/ TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - Dinas PSDA-ESDM Kota Semarang akan membangun 30 sumur bawah tanah di daerah rawan kekurangan air bersih guna mengantisipasi kekeringan di beberapa wilayah.


Solichin, Kabid SDA-SDM Dinas Pengembangan Sumber Daya Alam (PSDA) dan Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Kota Semarang, mengatakan Pemkot Semarang pada tahun depan akan membangun 30 sumur bawah tanah serta 18 saluran irigasi dengan total anggaran sekitar Rp7 miliar.


Sumur tersebut akan disebar di beberapa daerah rawan seperti Kelurahan Sekaran, Kelurahan Cempoko Kecamatan Gunungpati, Kelurahan Ngadirgo ,Kecamatan Mijen, Kelurahan Mangunharjo dan Rowosari Kecamatan Tembalang.


"Di tahun 2015 lalu kami sudah membangun 14 saluran irigasi dan 30 sumur air bawah tanah yang diperuntukkan bagi warga. Semua selesai 100% di akhir tahun," katanya, dalam laman Pemkot Semarang, Kamis (31 Desember 2015).


Pembangunan sumur tersebut, dikhususkan untuk daerah rawan kekeringan yang belum terjangkau saluran PDAM. Setiap sumur, membutuhkan anggaran sekitar Rp185 juta hingga Rp400 juta, tergantung kedalaman sumur dan kesulitan pengeboran.


Advertising
Advertising

"Yang paling sulit, pembangunan sumur di Kelurahan Rowosari. Karena pernah kami coba melakukan pengeboran, malah keluar gas. Sebenarnya ada beberapa daerah rawan lain, tapi karena masuk wilayah zona larangan pengeboran maka akhirnya tak kami anggarkan," terangnya.


Diharapkan, sumur yang dibangun pemkot nanti bisa digunakan untuk masyarakat sekitar, minimal untuk memfasilitasi kebutuhan air bersih bagi warga satu RW.


"Total saat ini sudah ratusan sumur bawah tanah yang telah dibangun pemkot. Di tahun 2016 nanti juga ada rencana pembuatan Detail Engineering Design (DED) pembangunan embung di wilayah Ngaliyan-Mijen," tegasnya.


Sebelumnya, tahun lalu Pemkot Semarang batal membuat 20 sumur air bawah tanah (artetis) di wilayah rawan kekeringan. Penyebabnya, pemkot takut pembangunan itu melanggar aturan dan berujung pada kasus hukum.


BISNIS.COM

Berita terkait

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

8 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

Kominfo Siapkan Jaringan dalam World Water Forum, Harapkan Solusi Pengelolaan Air

33 hari lalu

Kominfo Siapkan Jaringan dalam World Water Forum, Harapkan Solusi Pengelolaan Air

Kominfo bertugas memastikan jaringan telekomunikasi di Forum Air Sedunia pada 18-25 Mei 2024 di Bali.

Baca Selengkapnya

Sepekan Banjir Semarang, Sejumlah Kelurahan Masih Terendam

39 hari lalu

Sepekan Banjir Semarang, Sejumlah Kelurahan Masih Terendam

Sepekan setelah banjir Semarang, posko pengungsian sudah ditutup. Namun, masih ada genangan di beberapa kelurahan.

Baca Selengkapnya

Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

39 hari lalu

Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

Wilayah yang paling terdampak risiko kekeringan ekstrem, adalah Ibu Kota Negara atau Nusantara.

Baca Selengkapnya

Mengapa Banjir Selalu Jadi Problem di Semarang dan Pantura?

42 hari lalu

Mengapa Banjir Selalu Jadi Problem di Semarang dan Pantura?

Banjir selalu menjadi masalah di Indonesia. Namun, mengapa Jawa Tengah, terutama Semarang dan Pantura selalu dilanda banjir saban tahun?

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

43 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Imbas Banjir dan Longsor, 874 Hektare Sawah di Jawa Barat Gagal Panen

45 hari lalu

Imbas Banjir dan Longsor, 874 Hektare Sawah di Jawa Barat Gagal Panen

Bencana akibat krisis iklim membuat 874 Ha sawah di Jawa Barat gagal panen pada musim tanam 2023/2024. Lahan tergerus banjir, kering, dan longsor.

Baca Selengkapnya

Destinasi Liburan di Spanyol Ini Terancam Mengalami Kekeringan

56 hari lalu

Destinasi Liburan di Spanyol Ini Terancam Mengalami Kekeringan

Kepulauan Canary, khususnya Pulau Tenerife, di Spanyol menghadapi kekeringan parah yang semakin memburuk,

Baca Selengkapnya

Selain Indonesia, Ini Daftar Negara Lain yang Masih Alami El Nino

58 hari lalu

Selain Indonesia, Ini Daftar Negara Lain yang Masih Alami El Nino

Berbagai pihak menyebut fenomena El Nino masih akan berlanjut. Berikut ini daftar negara yang masih mengalami El Nino, selain Indonesia.

Baca Selengkapnya

Meski El Nino Melemah, Tren Bulan-bulan Terpanas Tak Patah di Januari 2024

8 Februari 2024

Meski El Nino Melemah, Tren Bulan-bulan Terpanas Tak Patah di Januari 2024

Walau fenomena El Nino sudah melemah, peningkatan suhu permukaan laut global masih tercatat tinggi dan melampaui rekor global.

Baca Selengkapnya