12 Hal yang Mesti Diketahui Soal MEA, Apa Tantangannya?  

Reporter

Kamis, 31 Desember 2015 15:44 WIB

Penari tampil dalam upacara pembukaan KTT ASEAN ke-25, di Convention Centre Myanmar International, Naypyitaw, Myanmar, 12 November, 2014. Tarian tersebut diisi oleh para penari multi etnis dengan pakaian khas dari masing-masing negara peserta ASEAN. REUTERS/Soe Zeya Tun

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank (ADB) merilis data tentang 12 hal yang perlu diketahui soal Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), yang akan diterapkan tahun depan.

ADB memaparkan, 10 negara di Asia Tenggara berusaha meluncurkan satu pasar tunggal untuk barang, jasa, modal, dan tenaga kerja, untuk menjadi salah satu perekonomian sekaligus pasar terbesar di dunia.

Dalam situs resminya, lembaga itu menyatakan, sedikitnya ada 12 hal yang mesti diketahui soal pemberlakuan MEA ini.

1. Pusat gravitasi ekonomi global bergeser ke Asia, terutama Cina dan India.

2. ASEAN menciptakan pasar tunggal MEA untuk aliran bebas barang, jasa, investasi, dan tenaga kerja terampil.

3. Jika ASEAN satu negara, dia menjadi terbesar ketujuh di dunia dengan produk domestik bruto gabungan US$ 2,4 triliun pada 2013.

4. Dengan lebih dari 600 juta orang, potensi pasar ASEAN lebih besar dari masyarakat Uni Eropa atau Amerika Utara.

5. ASEAN salah satu wilayah ekonomi paling terbuka di dunia dengan total ekspor barang lebih dari US$ 1,2 triliun atau hampir 54 persen dari total PDB ASEAN.

6. ASEAN mengambil pendekatan yang lebih hati-hati untuk integrasi ekonomi regional.

7. MEA didirikan pada empat inisiatif dasar, yakni jadi pasar tunggal dan basis produksi, peningkatan daya saing, mempromosikan pembangunan ekonomi yang adil, dan integrasi ASEAN ke ekonomi global.

8. Infrastruktur fisik ASEAN sangat penting untuk MEA dalam membangun pasar tunggal dan basis produksi.

9. Salah satu tantangan untuk MEA adalah kesenjangan pembangunan.

10. Sejumlah analis percaya MEA akan melewati tenggat waktu pada Desember 2015 karena sejumlah persyaratan, yakni perubahan undang-undang domestik maupun konstitusi.

11. Fleksibilitas, yang mencirikan kerja sama ASEAN, bisa menjadi dalih ketidakpatuhan negara anggotanya.

12. ASEAN membutuhkan rencana MEA di masa mendatang mencapai aspirasi pembangunan jangka panjang.




BISNIS.COM

Berita terkait

Viral Perumahan Mewah di Atas Mal Thamrin City, Aturannya?

29 Juni 2019

Viral Perumahan Mewah di Atas Mal Thamrin City, Aturannya?

Thamrin City di Jakarta Pusat, rupanya bukan hanya tempat pusat belanja atau mal tapi di atas atapnya terdapat kompleks perumahan mewah dua lantai.

Baca Selengkapnya

Crane Ambruk di Kali Sentiong, Lurah Kebun Kosong: Ada Ganti Rugi

6 Desember 2018

Crane Ambruk di Kali Sentiong, Lurah Kebun Kosong: Ada Ganti Rugi

Lurah Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, Samsul Ma'arif, mengatakan korban crane ambruk bakal memperoleh ganti rugi dari kontraktor.

Baca Selengkapnya

Kebakaran di Matraman Tadi Pagi, 28 Rumah Ludes

13 Agustus 2018

Kebakaran di Matraman Tadi Pagi, 28 Rumah Ludes

Petugas hingga saat ini pun belum bisa memperkirakan berapa jumlah kerugian akibat kebakaran tersebut.

Baca Selengkapnya

Kebakaran di Matraman, 21 Mobil Pemadam Dikerahkan

13 Agustus 2018

Kebakaran di Matraman, 21 Mobil Pemadam Dikerahkan

Hingga berita ini diturunkan petugas masih mengatasi kebakaran itu dan belum ada laporan tentang korban jiwa.

Baca Selengkapnya

Menjelang Asian Games, Sandiaga Uno Stop Produksi Tempe Kali Item

26 Juli 2018

Menjelang Asian Games, Sandiaga Uno Stop Produksi Tempe Kali Item

Sandiaga Uno mengatakan menjelang perhelatan Asian Games 2018 pihaknya segera menghentikan proses produksi tempe di sekitar Kali Item.

Baca Selengkapnya

Indonesia Segera Kedatangan Dua Giant Panda dari Cina  

22 September 2017

Indonesia Segera Kedatangan Dua Giant Panda dari Cina  

Indonesia segera kedatangan dua ekor giant panda (Ailuropoda melanoleuca) langsung dari Cina.

Baca Selengkapnya

Ini Tuntutan Massa Pengepung Kantor LBH

18 September 2017

Ini Tuntutan Massa Pengepung Kantor LBH

Massa menuntut masuk ke dalam gedung LBH. Tawaran dari polisi tak dihiraukan.

Baca Selengkapnya

Seminar Sejarah 1965 Dibubarkan, Kantor YLBHI Dikepung Malam Ini

17 September 2017

Seminar Sejarah 1965 Dibubarkan, Kantor YLBHI Dikepung Malam Ini

Kantor YLBHI dikepung massa yang mengancam akan membubarkan acara Asik-Asik yang digagas pasca pembubaran Seminar Sejarah 1965.

Baca Selengkapnya

WALHI: Pembubaran Seminar Sejarah 1965 Mengancam Demokrasi

17 September 2017

WALHI: Pembubaran Seminar Sejarah 1965 Mengancam Demokrasi

WALHI turut bersuara atas tindakan Kepolisian membubarkan seminar Sejarah 1965 yang diselenggarakan oleh Lembaga Bantuan Hukum Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pembubaran Seminar Sejarah 1965, Polisi Disebut Pakai Gaya Orba

17 September 2017

Pembubaran Seminar Sejarah 1965, Polisi Disebut Pakai Gaya Orba

olemik pembubaran seminar Sejarah 1965 masih terus berlangsung.

Baca Selengkapnya