Kisruh Dana Ketahanan Energi, Ini Kata Dewan Energi Nasional  

Reporter

Rabu, 30 Desember 2015 19:37 WIB

TEMPO/ISHOMUDDIN

TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Energi Nasional mendukung penuh rencana pemerintah memungut dana dari masyarakat lewat dana ketahanan energi (DKE). Namun pungutan dana dari sektor hulu juga tidak boleh diabaikan. "Peluang memungut dana dari sektor hilir memang yang paling memungkinkan," ujar anggota DEN, Rinaldy Dalimi, Rabu, 30 Desember 2015.

Menurut Rinaldy, peluang sektor hilir tercipta karena harga minyak dunia sedang jatuh. Bahkan penurunan diprediksi hingga di bawah US$ 20 per barel pada tahun depan.

Pungutan DKE dari sektor hulu sebenarnya sudah diakomodasi dalam Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional. Pemerintah, sebagaimana dijelaskan dalam Pasal 27, bisa memungut premi pengurasan (depletion premium) bagi energi fosil, seperti minyak, gas, ataupun batu bara. Pungutan ini berbeda dari penarikan royalti dalam batu bara ataupun pembagian hasil dalam migas.

Secara teknis, Rinaldy, pungutan diberlakukan seperti CPO Fund untuk kelapa sawit. Pada setiap pengurasan minyak, gas, atau pun batu bara, premi dikenakan per barel ataupun ton.

Namun, menurut Rinaldy, kebijakan ini baru bisa diberlakukan jika harga migas ataupun batu bara melonjak seperti 2011. Saat ini, investasi hulu energi seret sehingga pembebanan pungutan justru bakal merusak investasi.

Karena itu, DEN minta pemerintah membuat ambang batas pungutan BBM. Menurut anggota DEN, Syamsir Abduh, batas ini diperlukan untuk menakar sampai sejauh mana masyarakat sebagai konsumen akhir berkontribusi pada pengembangan energi.

Ambang batas juga berguna untuk menyesuaikan rasio pungutan sektor hulu dan hilir. Ilustrasinya, jika harga minyak melonjak, DKE sektor hilir harus dikurangi bahkan dihapus. Sebagai gantinya, suplai dana bakal dipasok dari sektor hulu karena harga tinggi membuat investasi bergairah. "Itu berguna tidak hanya untuk jangka pendek tetapi juga jangka panjang," Syamsir berujar.

ROBBY IRFANY

Berita terkait

Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

5 hari lalu

Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

PGE berkomitmen dalam penghematan konsumsi energi dan pengendalian jumlah limbah.

Baca Selengkapnya

Tony Blair Temui Jokowi, Bahas Rencana Investasi Energi di IKN

10 hari lalu

Tony Blair Temui Jokowi, Bahas Rencana Investasi Energi di IKN

Jokowi dan Tony Blair mengadakan pertemuan di Istana Kepresidenan hari ini.

Baca Selengkapnya

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

10 hari lalu

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

Erupsi Gunung Ruang sempat merusak alat pemantau aktivitas vulkanik. Gunung tak teramati hingga adanya peralatan pengganti.

Baca Selengkapnya

Pertamina Terjunkan 326 Kapal, Kawal Distribusi Energi selama Ramadan dan Idul Fitri

32 hari lalu

Pertamina Terjunkan 326 Kapal, Kawal Distribusi Energi selama Ramadan dan Idul Fitri

Pertamina membentuk satgas pengawalan energi.

Baca Selengkapnya

8 Hal yang Perlu Diperhatikan sebelum Membeli Kulkas

33 hari lalu

8 Hal yang Perlu Diperhatikan sebelum Membeli Kulkas

Berikut deretan hal yang perlu diperhatikan sebelum memutuskan untuk membeli kulkas.

Baca Selengkapnya

Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

35 hari lalu

Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

PT Pertamina (Persero) melangkah maju dengan strategi pertumbuhan ganda untuk mempertahankan kebutuhan energi nasional.

Baca Selengkapnya

FT: AS Desak Ukraina Hentikan Serangan ke Fasilitas Migas Rusia

37 hari lalu

FT: AS Desak Ukraina Hentikan Serangan ke Fasilitas Migas Rusia

Amerika Serikat mendesak Ukraina untuk menghentikan serangan terhadap infrastruktur energi Rusia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Ditutup Menguat di Level 7.426, Sempat Sentuh All Time High di 7.454

45 hari lalu

IHSG Sesi I Ditutup Menguat di Level 7.426, Sempat Sentuh All Time High di 7.454

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup sesi pertama perdagangan hari ini, Kamis, 14 Maret 2024, di level 7.426,6.

Baca Selengkapnya

Kemenko Perekonomian Ungkap Sumber Dana Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran

52 hari lalu

Kemenko Perekonomian Ungkap Sumber Dana Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran

Kemenko Perekonomian mengungkap sumber pendanaan makan siang gratis.

Baca Selengkapnya

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

57 hari lalu

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

MAGMA Indonesia memperingatkan adanya Erupsi Gunung Semeru dan Marapi. Masyarakat diimbau tidak beraktivitas pada radius 5 kilometer.

Baca Selengkapnya