Pemerintah Dampingi Industri Kreatif & UMKM Hadapi MEA

Reporter

Kamis, 17 Desember 2015 23:00 WIB

Pengrajin Kayu Tangi membuat kerajianan dari limbah kayu dan lidi menjadi sebuah Krey, Sketsel, Lampu Hias di Jakarta, Rabu (3/9).TEMPO/Novi

TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat Ekonomi ASEAN segera diberlakukan yang berarti bangsa-bangsa Asia Tenggara itu mengalami aliran bebas barang, investasi, jasa, dan tenaga kerja terdidik dari dan ke masing-masing negara.

Persiapan Pemerintah Indonesia salah satunya melakukan pendampingan dan memfasilitasi pelaku industri ekonomi kreatif, dan usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) di seluruh daerah kabupaten dan kota, termasuk Solo.

Salah satu perajin ekonomi kreatif, Denok Marty Astuti (27), warga Jalan Dahlia Nomor 28 Purwosari, Laweyan, Solo mengaku usahanya dengan memanfaatkan sejumlah limbah untuk dibuat barang yang memiliki nilai jual tinggi.

"Produknya meskipun dengan bahan baku limbah, tetapi mampu bersaing di pasar dengan produk pabrikan," kata Denok yang juga sebagai inspirator membuat kerajinan ekonomi kreatif bahan baku limbah.

Denok yang baru saja menghadiri pertemuan dengan kalangan pelaku usaha kreatif di Myanmar itu, mengaku tidak khawatir dalam menghadapi MEA karena banyak negara seperti Filipina, Vietnam, dan Myanmar justru tertarik dengan produk-produk kerajinan dari Indonesia.

Namun, katanya, soal harga dan produksi mungkin negara lain lebih murah karena dalam proses produksi, semuanya dikerjakan dengan mesin sehingga lebih efektif, sedang kerajinan dalam negeri masih secara manual.

Denok mengaku produk usaha kreatifnya memanfaatkan sejumlah limbah yang dibuat berbagai produk, seperti tas dari plastik, cedera mata gelang dari kain perca batik, tas dari bekas kaleng yang memiliki nilai jual.

"Saya ide kreatif itu, muncul setelah melihat banyak limbah yang dibuang sayang, dan ternyata dapat dimanfaatkan menjadi barang yang mempunyai nilai jual," kata Denok yang mengaku sering memberikan pelatihan kepada ibu-ibu rumah tangga untuk mencari uang tambahan keluarga.

Ia mencontohkan membuat kerajinan gelang selain dengan bahan baku kain perca, juga memanfaatkan botol plastik bekas air meneral, lem, dan tali pita untuk hiasan agar lebih cantik.

Perajin lain, Winarto (40), asal Sumber Banjarsari, Solo memproduksi suvenir berbentuk ayam bentina dan jantan dengan memanfaatkan bahan limbah bulu ayam.

"Saya menemukan ide kreatif membuat cedera mata ayam jago (jantan) dan betina pertama hanya coba-coba, tetapi ternyata banyak digemari oleh pembeli," katanya.

"Cendera mata ayam buatan saya ternyata seperti aslinya dan terlihat indah. Saya awalnya hanya membuat puluhan biji, ternyata laku laris terjual oleh pengunjung di Sunday Market Solo," katanya.

Harga produknya bervariasi antara Rp30 ribu hingga 35 ribu, sedangkan saat ini, dirinya menerima banyak pesanan, baik dari Solo dan sekitarnya, maupun luar daerah seperti Jakarta.

Selain itu, Winarto juga menekuni kerajinan miniatur patung petani.

"Patung dari karung goni itu, dibuat petani dengan memakai caping, berpakaian tradisional menumbuk padi di alat lesung, mencari kayu, dan sebuah gerobak pedati sebagai kendaraan pengangkut zaman dahulu," kata Winarto.

Pemasaran miniatur patung karung goni buatanya sudah sampai ke mana-mana. Konsumen produk itu datang dari Surabaya, Bandung, Makassar, Yogyakarta, Semarang, dan Bali.

Dia mengatakan para perajin harus berani bersaing di pasar bebas MEA, sedangkan pemerintah daerah memberikan pendampingan kepada kalangan itu.

Christian Haryanto, perajin keranjang buah dari limbah kertas koran asal Desa Keradenan, Serangan, Colomadu, Kabupaten Karanganyar menyatakan kekhawatirannya menghadapi MEA karena perajin yang kebanyakan produksinya masih dengan cara manual akan kalah bersaing dengan produk luar negeri yang kebanyakan sudah menggunakan alat modern.

"Produk luar kebanyakan proses produksinya menggunakan mesin lebih efektif sehingga harga di pasar bisa lebih murah dibanding manual yang membutukan banyak tenaga kerja ongkos mahal," kata Christian.

Permintaan keranjang buah produksinya dua bulan terakhir ini rata-rata mencapai 4.000 buah per bulan atau naik dua kali lipat dibanding hari biasanya.

Menyinggung soal persiapan para perajin ekonomi kreatif dalam menghadapi pasar bebas MEA di dalam negeri, Christian mengatakan banyak usaha mikro, kecil, menengah yang khawatir karena masih kurangnya sosialisasi dari pemerintah daerah.

Namun, soal kualitas barang dalam persaingan pasar dengan produksi luar negeri, pihaknya berani bersaing.

"Tetapi dukungan pemda tetap diharapkan terutama bantuan permodalan dan peralatan yang lebih modern untuk meningkatkan produksi," katanya.


ANTARA

Berita terkait

Festival Kreativitas ARTBOX AVENUE 2024 di Singapura Hadirkan Pelaku Industri Kreatif Asia Tenggara

14 Januari 2024

Festival Kreativitas ARTBOX AVENUE 2024 di Singapura Hadirkan Pelaku Industri Kreatif Asia Tenggara

ARTBOX AVENUE 2024 digelar di Singapore Expo Hall 22, Singapura, pada 26 Januari hingga 4 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Ganjar Janji Hidupkan Bekraf Lagi untuk Kembangkan Industri Content Creator

14 Januari 2024

Ganjar Janji Hidupkan Bekraf Lagi untuk Kembangkan Industri Content Creator

Calon Presiden nomor urut tiga Ganjar Pranowo mengatakan akan mengembangkan industri kreatif apabila dia terpilih dalam Pemilu 2024 mendatang.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Janji Benahi Industri Kreatif: Banyak Keluhan dari Anak Muda

11 Januari 2024

Mahfud Md Janji Benahi Industri Kreatif: Banyak Keluhan dari Anak Muda

Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD berjanji untuk membenahi sektor ketenagakerjaan industri kreatif.

Baca Selengkapnya

Ganjar Ungkap Isu yang Dibawa Mahfud di Debat Cawapres: Target Pertumbuhan Ekonomi hingga Industri Kreatif

21 Desember 2023

Ganjar Ungkap Isu yang Dibawa Mahfud di Debat Cawapres: Target Pertumbuhan Ekonomi hingga Industri Kreatif

Ganjar Pranowo mengungkapkan sejumlah isu yang akan dibawa oleh calon wakil presiden Mahfud MD dalam debat cawapres

Baca Selengkapnya

3 Gagasan Capres-Cawapres Soal Pendidikan, Begini Kata Anies Baswedan, Prabowo, Ganjar Pranowo

17 Desember 2023

3 Gagasan Capres-Cawapres Soal Pendidikan, Begini Kata Anies Baswedan, Prabowo, Ganjar Pranowo

Apa saja gagasan capres-cawapres Anies Baswedan-Muhaimin, Prabowo-Gibran, Ganjar Pranowo-Mahfud MD untuk tema pendidikan?

Baca Selengkapnya

Kemenparekraf soal RPP Kesehatan: Industri Kreatif Dirugikan, Multiplier Effect Hilang hingga Ancaman PHK

30 November 2023

Kemenparekraf soal RPP Kesehatan: Industri Kreatif Dirugikan, Multiplier Effect Hilang hingga Ancaman PHK

Kemenparekraf menilai perlunya kajian lebih dalam terhadap RPP Kesehatan karena berpotensi membawa dampak negatif bagi industri kreatif di Tanah Air.

Baca Selengkapnya

7 Contoh Ekonomi Kreatif yang Memiliki Peluang Besar

30 Agustus 2023

7 Contoh Ekonomi Kreatif yang Memiliki Peluang Besar

Ekonomi kreatif semakin populer dan menjanjikan. Berikut adalah contoh ekonomi kreatif yang ada di Indonesia dan berpeluang besar,

Baca Selengkapnya

Gurita Bisnis Vindes Corp, Terbaru Gelar 'Bahkan Voli'

29 Agustus 2023

Gurita Bisnis Vindes Corp, Terbaru Gelar 'Bahkan Voli'

Vindes Corp, perusahaan yang didirikan Vincent Rompies dan Deddy Mahendra Desta per Agustus 2021, terus membuat gebrakan. Ini gurita bisnisnya.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Sebut Prioritas Cetak Lapangan Kerja kepada Kaum Milenial

12 Agustus 2023

Anies Baswedan Sebut Prioritas Cetak Lapangan Kerja kepada Kaum Milenial

Calon Presiden Anies Baswedan menyampaikan pentingnya mencetak lapangan kerja dan pertumbuhan UMKM saat bertemu kaum milenial di Magelang.

Baca Selengkapnya

BCA UMKM Fest 2023 Digelar Sebulan Secara Hybrid, Bakal Dihadiri 1.400 Pelaku Industri Kreatif

10 Agustus 2023

BCA UMKM Fest 2023 Digelar Sebulan Secara Hybrid, Bakal Dihadiri 1.400 Pelaku Industri Kreatif

PT Bank Central Asia Tbk menggelar BCA UMKM Fest 2023 untuk mendorong potensi ekonomi dari sektor usaha mikro kecil menengah.

Baca Selengkapnya