Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali (KOMUNIKA)
TEMPO.CO, Jakarta - Advisor Pengawas Perbankan IV Otoritas Jasa Keuangan Sukarela Batunanggar menilai bank pembangunan daerah perlu bertransformasi. Alasannya, BPD minim kontribusi terhadap dunia perbankan di Indonesia. "Transformasi BPD ini menjadikan bank kuat dan kontributif. Saat ini masih relatif kecil share-nya terhadap perbankan kita," kata Batunanggar di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis, 17 Desember 2015.
Ia mengatakan OJK menyusun transformasi untuk BPD. Saat ini BPD menghadapi masalah leadership dan minimnya dukungan pemerintah daerah. "Transformasi tujuannya menjadikan BPD lebih kompetitif. Bagaimana meningkatkan kontribusi BPD dan menjadi market leader? Bank BTN itu dalam tujuh tahun tumbuh 1.000 persen," ujarnya.
Selain itu, menurut Batunanggar, kinerja BPD dalam properti perumahan masih sangat kecil. "Ini dibandingkan dengan perbankan umum. Kalau transformasi peningkatan kapasitas semakin bisa diwujudkan."
Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Maurin Sitorus mengatakan saat ini peran BPD baru 0,5 persen. "Ini tantangan pemerintah dan BPD karena rakyat ada di daerah. Bagi Asbanda (Asosiasi BPD), harusnya ini kesempatan mengembangkan bisnis," tuturnya.
Maurin berujar, tantangan BPD juga berfokus pada pegawai negeri sipil dan angkatan pekerja informal. "Sebenarnya ini banyak yang berpenghasilan memenuhi syarat. Namun, ketika tidak memenuhi formalitas, ditolak. BPD diminta memberi perhatian PNS dan pekerja informal."
Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran
21 hari lalu
Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran
Selama periode libur Hari Raya Idul Fitri, Bank BJB tetap membuka beberapa jaringan kantor melalui kegiatan operasional terbatas dan layanan weekend banking.