Ekspor RI Turun 17,58%, Ini Kelompok 10 Besar Komoditasnya

Reporter

Rabu, 16 Desember 2015 02:00 WIB

Aktifitas bongkar muat peti kemas di terminal peti kemas Jakarta International Container Terminal (JICT), Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, 17 Maret 2015. Total ekspor bulan Februari 2015, sebesar USD 12,3 miliar atau turun 16,0 persen (YoY), sedangkan total impor sebesar USD 11,6 miliar atau turun 16,2 persen (YoY). Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan pusat Statistik menyatakan kinerja ekspor Indonesia pada November 2015 tercatat mencapai 11,16 miliar dolar Amerika Serikat. Angka ini menunjukkan penurunan 17,58 persen dibandingkan periode sama tahun 2014 yang sebesar 13,54 miliar dolar.

"Kelompok sepuluh besar masih mengalami penurunan. Seperti bahan bakar mineral, lemak hewan dan minyak nabati. Ini terkait dengan harga internasional yang masih menurun, belum membaik," kata Kepala Badan Pusat Statistik Suryamin, dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa, 15 Desember 2015.

Suryamin mengatakan, nilai ekspor pada November tersebut juga mengalami penurunan sebesar 7,91 persen jika dibandingkan pada Oktober 2015 lalu dimana kinerja ekspor mencapai 12,12 miliar dolar AS. Pada November, khusus untuk nonmigas juga mengalami penurunan sebesar 10,81 persen jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Menurut Suryamin, penurunan terbesar ekspor nonmigas pada November 2015 terhadap Oktober 2015 terjadi pada lemak dan minyak hewan nabati sebesar 152,8 juta dolar AS atau mencapai 9,76 persen. Sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada alas kaki sebesar 65,3 juta dolar AS atau 17,72 persen. "Untuk alas kaki masih memiliki peran untuk peningkatan. Ini masih berpotensi, ekspor ke negara-negara seperti Jepang, Tiongkok dan juga Amerika Serikat," kata Suryamin.

Tercatat, ekspor nonmigas ke Amerika Serikat pada November 2015 mencapai angka terbesar yakni 1,16 miliar dolar AS, disusul Tiongkok sebesar 1,02 miliar dolar AS dan Jepang sebesar 990 juta dolar AS. Ketiga negara tersebut berkontribusi sebesar 33,07 persen dari keseluruhan kinerja ekspor Indonesia, sementara ekspor ke Uni Eropa dengan 27 negara tercatat sebesar 1,12 miliar dolar AS.

Secara kumulatif nilai ekspor Indonesia pada periode Januari-November 2015 mencapai 138,42 miliar dolar AS atau menurun 14,32 persen dibanding periode yang sama tahun 2014, demikian juga ekspor nonmigas mencapai 121,08 miliar dolar AS atau menurun 9,43 persen.

Sementara menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan periode Januari-November 2015 juga turun 8,75 persen dibanding periode yang sama tahun 2014, dan ekspor hasil tambang dan lainnya turun 14,98 persen, demikian juga ekspor hasil pertanian turun 1,41 persen.

Berdasarkan provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada periode Januari-November 2015 berasal dari Jawa Barat dengan nilai 23,54 miliar dolar AS atau sebesar 17,01 persen, diikuti Kalimantan Timur sebesar 17,01 miliar dolar AS atau 12,29 persen dan Jawa Timur 15,38 miliar dolar AS atau 11,11 persen.

"Tiga provinsi bisa menghasilkan barang yang cukup dominan, jika dilihat dari provinsi lainnya sesungguhnya masih banyak potensi karena saat ini angka (ekspor) masih kecil," kata Suryamin.


ANTARA

Berita terkait

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

6 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

6 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

6 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

6 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

6 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

6 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

6 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

6 hari lalu

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

Badan Pusat Statistik atau BPS membeberkan lonjakan harga komoditas akibat memanasnya tekanan geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

7 hari lalu

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.

Baca Selengkapnya

Penerbangan Internasional di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar Meningkat 8,29 Persen

24 hari lalu

Penerbangan Internasional di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar Meningkat 8,29 Persen

Aktivitas penerbangan internasional yang datang, berangkat, dan transit di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar pada Februari 2024 meningkat.

Baca Selengkapnya