INDEF: Pertumbuhan Ekonomi Bisa Turun 1,4 persen

Reporter

Editor

Senin, 4 Agustus 2003 11:04 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Para ekonom Institute for Development of Economic & Finance (INDEF) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan turun 1,4 persen jika perang antara Amerika Serikat dan Irak berlangsung lebih dari enam bulan. Menurut Direktur INDEF Iman Sugema di Jakarta, Senin (24/3), hal ini disebabkan nilai invetasi domestik menurun hingga 4,8 persen akibat naiknya suku bunga internasional. Indef menyodorkan tiga skenario untuk memperkirakan pengaruh perang AS-Irak ini terhadap ekonomi global dan dalam negeri ini. Jika perang terjadi dalam waktu singkat, dipastikan tak ada dampak yang signifikan terhadap perekonomian Indonesia. "Pertumbuhan ekonomi hanya akan turun 0,01 persen saja," kata Iman. Tetapi, jika perang berlangsung sekitar enam bulan, ekonomi Indonesia akan turun hingga 0,43 persen, karena ketidakpastian nilai tukar rupiah dan menurunnya investasi ke dalam negeri. Perang yang berlarut-larut, kata Iman, bisa menyebabkan resesi ekonomi di tingkat dunia. Nilai mata uang dolar, euro, dan yen akan meningkat. Ketidakpastian distribusi minyak akan mengakibatkan kenaikan harga minyak mintah. Pemerintah Amerika Serikat pun, jelas Iman, terpaksa akan mengeluarkan surat utang berjangka panjang (treausry bond) yang akan mendongkrak suku bunga internasional sehingga akan menurunkan tingkat investasi. Jika perang terjadi dalam waktu delapan minggu, kata Iman, penerimaan ekspor akan turun sebesar 0,31 persen. Tapi, penerimaan ekspor akan makin turun hingga 3,48 persen jika perang berlangsung sekitar enam bulan. Nilai itu makin bertambah menjadi 49,7 persen jika berlangsung lebih dari itu dan Irak memenangkannya. Karena itu, ekonom senior Indef Drajad H Wibowo menyarankan agar pemerintah menyiapkan paket kompensasi jika terjadi anjloknya permintaan barang dari luar negeri. Misalnya, kata Drajad, pemerintah memangkas jalur birokrasi di pelabuhan untuk mengurangi biaya bongkar muat barang karena jatuhnya harga komoditi. "Jika ini dilakukan, akan besar sekali pengaruhnya meski ekspor terganggu," katanya. Drajad juga mengimbau agar pemerintah menjaga daya serap pasar domestik bagi komoditas ekspor. Selain itu, Drajad juga menyarankan agar pemerintah mengalokasikan dana fiskal untuk mengantisipasi dampak kejatuhan harga paska perang Irak. Ia memprediksikan jika ekonomi Indonesia tidak terlalu terpengaruh perang, Bank Indonesia harus menjaga agar nilai tukar rupiah bertahan dalam kisaran Rp 8.600 - 9.400 per dolar. Karena, katanya, jika nilai dolar sudah lebih dari Rp 9.400 nilainya sulit untuk dikontrol dan akan bergerak sangat cepat. "Bank Indonesia harus mengintervensi dolar lebih kuat lagi," ia menyarankan. Saat ini nilai tukar rupiah masih Rp 8.930 per dolar. Ia khawatir dampak perang akan makin membuka peluang meningkatnya penyelundupan barang ke dalam negeri. "Indonesia ini kan pasar paling bagus untuk barang selundupan," katanya. Namun, untuk menangkal barang selundupan itu, kata Drajad, tidak dilakukan oleh pemerintah pusat saja, namun pemerintah daerah juga harus ikut meningkatkan pengawasan pantai-pantainya. Bagja Hidayat --- TNR

Berita terkait

5 Fakta Menjelang Laga Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024

28 menit lalu

5 Fakta Menjelang Laga Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024

Duel timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 akan digelar di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar, Senin, 29 April.

Baca Selengkapnya

Gempa yang Mengguncang Kencang Garut hingga Jakarta, Ini Data dan Penjelasan BMKG

1 jam lalu

Gempa yang Mengguncang Kencang Garut hingga Jakarta, Ini Data dan Penjelasan BMKG

BMKG memperbarui informasi gempa yang mengguncang kuat dari laut selatan Pulau Jawa pada Kamis menjelang tengah malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Liga Inggris: Ditekuk Newcastle, Sheffield Jadi Tim Pertama yang Terdegradasi

1 jam lalu

Hasil Liga Inggris: Ditekuk Newcastle, Sheffield Jadi Tim Pertama yang Terdegradasi

Sheffield United dipastikan menjadi tim pertama yang terdegradasi dari Liga Inggris (Premier League) musim 2023/24.

Baca Selengkapnya

Real Madrid di Ambang Juara Liga Spanyol, Carlo Ancelotti Segera Lewati Catatan Prestasi Zinedine Zidane

1 jam lalu

Real Madrid di Ambang Juara Liga Spanyol, Carlo Ancelotti Segera Lewati Catatan Prestasi Zinedine Zidane

Real Madrid selangkah lagi menjadi juara Liga Spanyol 2023-2024. Pelatih Carlo Ancelotti segera bisa melewati catatan prestasi Zinedine Zidane.

Baca Selengkapnya

Jelang Laga Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024, Pelatih Timur Kapadze Analisis Skuad Garuda

1 jam lalu

Jelang Laga Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024, Pelatih Timur Kapadze Analisis Skuad Garuda

Duel Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 akan digelar di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, pada Senin malam WIB.

Baca Selengkapnya

5 Tips Agar Tidak Tertipu AI Saat Belanja Online

1 jam lalu

5 Tips Agar Tidak Tertipu AI Saat Belanja Online

Pakar Komunikasi Digital bagikan tips agar masyarakat tidak tertipu oleh konten rekayasa teknologi artificial intelligence (AI) saat belanja online

Baca Selengkapnya

Gempa M6,5 Malam Ini, Guncangan Terkuat di Sukabumi dan Tasikmalaya

2 jam lalu

Gempa M6,5 Malam Ini, Guncangan Terkuat di Sukabumi dan Tasikmalaya

Berikut data dan penjelasan dari BMKG tentang sebaran dampak gempa itu dan pemicunya.

Baca Selengkapnya

Serial Secret Ingredient Dibantu 3 Alih Bahasa

2 jam lalu

Serial Secret Ingredient Dibantu 3 Alih Bahasa

Nicholas Saputra menceritakan berbagai hal menarik soal proses syuting "Secret Ingredient". Salah satunya soal penggunaan beberapa alih bahasa.

Baca Selengkapnya

Daftar Pelatih Proliga 2024: Nakhoda Asing dan Lokal Berimbang

2 jam lalu

Daftar Pelatih Proliga 2024: Nakhoda Asing dan Lokal Berimbang

Kompetisi bola voli profesional nasional, Proliga 2024, sudah bergulir sejak Kamis, 25 April 2024. Ini daftar pelatihnya.

Baca Selengkapnya

7 Tips Jaga Kualitas Hidup dengan Glaukoma

2 jam lalu

7 Tips Jaga Kualitas Hidup dengan Glaukoma

Setiap individu harus memahami tantangan yang dihadapi saat didiagnosis glaukoma dan harus mempertahankan kualitas hidup dengan manajemen tepat.

Baca Selengkapnya