Atasi Pengangguran, Bank Dunia: Perlu Belajar dari Korea  

Reporter

Rabu, 9 Desember 2015 14:04 WIB

Ribuan buruh melakukan aksi dorong motor saat demo Mogok Nasional di depan Gedung Balai Kota DKI Jakarta, 26 November 2015. Aksi buruh menolak Peraturan Pemerintah (PP) 78/2015 tentang Pengupahan, masih terus berlanjut hingga 27 November 2015. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom senior Bank Dunia, Vivi Alatas, mengatakan Indonesia bisa belajar dari negara lain dalam menurunkan angka ketimpangan tenaga kerja. Misalnya Korea Selatan, yang pernah sukses melakukan reformasi ketenagakerjaan.

Sebelum krisis Asia, kata dia, tingkat pengangguran di Korea tinggi. "Mereka pun mengalami apa yang kita alami saat ini, kekakuan pasar tenaga kerja," katanya dalam acara "Akhiri Ketimpangan untuk Indonesia" di Djakarta Theatre, Jakarta Pusat, Selasa, 8 Desember 2015.

Vivi menjelaskan, Korea mereformasi peraturan ketenagakerjaannya, menyediakan dana untuk peningkatan keterampilan, mengadakan progam untuk membantu pencari kerja, dan program asuransi untuk pengangguran.

"Hasilnya, pengangguran di Korea turun dari 7 persen menjadi 3 persen dalam waktu 3 tahun."

Sementara itu, Cile dan Kolombia membuat progam pemberian voucher subsidi kepada pemuda dari keluarga tidak mampu. Jadi mereka bisa mengambil pelatihan di lembaga-lembaga terakreditasi. Hasilnya, di Kolombia, pendapatan wanita-wanita muda yang ikut pelatihan naik 22 persen. Sedangkan di Cile, pendapatan mereka naik 10 persen.

Dalam hal produktivitas usaha kecil dan menengah (UKM), Indonesia bisa belajar dari Malaysia. "Saat krisis Asia, UKM di Malaysia terpukul. Karena itu, pemerintahnya mencanangkan untuk menaikkan kontribusi produk domestik bruto UKM dari 32 persen menjadi 42 persen," tuturnya.

Pemerintah Malaysia juga membuat sekitar 200 program dan kebijakan yang ditujukan untuk meningkatkan produktivitas UKM. Misalnya dukungan penuh terhadap alih teknologi, dukungan untuk inovasi, dan penyediaan dana untuk meningkakan keterampilan.

"Hasilnya, produktivitas UKM naik 16 persen dan penyerapan tenaga kerja meningkat menjadi 13 persen," ujarnya. Menurut Vivi, dengan tambahan pekerja baru setiap tahun 2,5 juta orang, Indonesia butuh strategi khusus.

Sekretaris Menteri Koordinator Perekonomian Lukita Tuwo mengatakan, untuk mengatasi ketimpangan di antara warga Indonesia harus diatasi secara bersama-sama. "Kita punya ketimpangan di sisi makro dan di bidang ketenagakerjaan. Dalam paket-paket (kebijakan ekonomi), kami mulai dari reformasi peraturan ketenagakerjaan," katanya.

Salah satunya terkait dengan upah minimum. Menurut Lukita, selama 10 tahun belum ada titik temu antara pengusaha, tenaga kerja, dan pemerintah ihwal upah minimum. Pemerintah, kata dia, juga tak bisa sewenang-wenang mengeluarkan upah minumum.

Ia mengatakan keterampilan adalah isu yang sangat penting karena dampaknya berjangka pendek. Untuk memperbaiki sistem pemberian keterampilan pekerja, pemerintah akan melakukan deregulasi. "Paket Kebijakan Ekonomi VII berbicara bagaimana mendorong industri padat karya. Ada insentif pajak penghasilan," tuturnya.

REZKI ALVIONITASARI

Berita terkait

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

3 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

10 hari lalu

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

Sri Mulyani melakukan pertemuan bilateral dengan Managing Director IFC Makhtar Diop di Washington DC, Amerika Serikat. Apa saja yang dibicarakan?

Baca Selengkapnya

PBB-Bank Dunia: Kerusakan Infrastruktur Gaza Diperkirakan Mencapai Rp 294 T

28 hari lalu

PBB-Bank Dunia: Kerusakan Infrastruktur Gaza Diperkirakan Mencapai Rp 294 T

Penilaian awal ini kemungkinan besar merupakan perkiraan yang terlalu rendah terhadap kerusakan, kerugian, dan kebutuhan nyata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Ukraina Bakal Bangkrut Jika Negara-negara Barat Tak Hapus Utang

30 hari lalu

Ukraina Bakal Bangkrut Jika Negara-negara Barat Tak Hapus Utang

Sumber di Bank Dunia memperingatkan Ukraina bisa terperosok dalam utang jika negara-negara Barat tak hapus atau restrukturisasi utang

Baca Selengkapnya

1 April Hari Bank Dunia: Begini Sejarah dan Tugasnya, Sri Mulyani Pernah Jadi Direktur World Bank

30 hari lalu

1 April Hari Bank Dunia: Begini Sejarah dan Tugasnya, Sri Mulyani Pernah Jadi Direktur World Bank

Hari Bank Dunia atau World Bank Day diperingati setiap 1 April. Hal ini karena pada tanggal tersebut, organisasi bank dunia atau World Bank didirikan

Baca Selengkapnya

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

37 hari lalu

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

Sri Mulyani bercerita pertemuan dia dengan Susi Pudjiastuti yang membujuknya pulang ke Indonesia menjadi Menteri Keuangan.

Baca Selengkapnya

Dampak Perang Gaza, Angka Pengangguran di Palestina di Atas 50 Persen

44 hari lalu

Dampak Perang Gaza, Angka Pengangguran di Palestina di Atas 50 Persen

ILO memperkirakan jika perang Gaza masih berlanjut sampai akhir Maret 2024, maka angka pengangguran bisa tembus 57 persen.

Baca Selengkapnya

Makan Siang Gratis Prabowo Dibahas oleh Pemerintah Jokowi, TPN Ganjar-Mahfud: Anomali

3 Maret 2024

Makan Siang Gratis Prabowo Dibahas oleh Pemerintah Jokowi, TPN Ganjar-Mahfud: Anomali

Deputi Inklusi TPN Ganjar-Mahfud mengkritik program makan siang gratis yang diusung oleh Prabowo-Gibran yang dibahas pemerintah Jokowi saat ini.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Komentar Bank Dunia soal Program Makan Siang Gratis, BRI Bagi Dividen Rp 48 T

3 Maret 2024

Terpopuler Bisnis: Komentar Bank Dunia soal Program Makan Siang Gratis, BRI Bagi Dividen Rp 48 T

Bank Dunia mengomentari program usungan Prabowo Subianto, yaitu makan siang gratis. Bank BRI akan membagikan dividen Rp 48 T.

Baca Selengkapnya

Apa Kata Bank Dunia soal Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran?

2 Maret 2024

Apa Kata Bank Dunia soal Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran?

Bank Dunia menilai program andalan pasangan capres-cawapres Prabowo-Gibran tersebut bisa memberikan dampak pada ekonomi.

Baca Selengkapnya