800 Ribu Turis Datang ke Indonesia Oktober Ini

Reporter

Selasa, 1 Desember 2015 22:02 WIB

Penari membakar tangan seorang turis asing saat mementaskan tari api `Pepe-pepe Ri Makka` khas Makassar di Maros, Sulawesi selatan, 4 Agustus 2015. Tarian ini terinspirasi dari kisah Nabi Ibrahim AS, tubuh dan pakaian para penari disulut api namun tidak terbakar. Tarian ini biasanya ditampilkan diupacara hajatan, seperti sunatan, perkawinan dan pertunjukan seni lainnya. TEMPO/Hariandi Hafid

TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia pada Oktober 2015 mencapai 825,8 ribu kunjungan. Angka itu naik 2,11 persen dibandingkan jumlah kunjungan wisatawan asing pada Oktober 2014 yang tercatat sebanyak 808,8 ribu kunjungan. "Sementara jika dibandingkan dengan September 2015, jumlah kunjungan wisman Oktober 2015 turun sebesar 4,99 persen," kata Deputi Bidang Statistik, Distribusi, dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Sasmito Hadi Wibowo, Selasa 1 Desember 2015.

Secara kumulatif (Januari–Oktober) 2015, jumlah kunjungan wisman mencapai 8,02 juta kunjungan atau naik 3,38 persen dibanding kunjungan wisman pada periode yang sama tahun sebelumnya yang berjumlah 7,76 juta kunjungan.

Bali masih menjadi pintu masuk utama bagi turis asing. BPS mencatat, jumlah kunjungan wisatawan asing melalui Bandara Ngurah Rai, Bali pada Oktober 2015 naik 8,12 persen dibandingkan Oktober 2014, yaitu dari 339,2 ribu kunjungan menjadi 366,8 ribu kunjungan. Sedangkan jika dibanding September 2015, jumlah kunjungan wisman melalui Bandara Ngurah Rai, Bali turun 3,33 persen.

Kedatangan turis asing diperkirakan akan mencapai puncaknya pada masa liburan akhir tahun. "Sebab di negara-negara subtropis ada liburan musim dingin. Mereka akan mencari tempat yang lebih hangat di sini," kata Ketua Ketua Asosiasi Biro Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Asnawi Bahar melalui telepon.

Jika menurut BPS, tingkat hunian kamar di hotel berbintang di 27 provinsi pada Oktober 2015 mencapai rata-rata 56,60 persen, Asnawi memperkirakan angkanya akan naik hingga kisaran 75 persen di dua pekan terakhir Desember. "Hotel-hotel akan panen karena selain kedatangan turis asing, wisatawan domestik juga akan datang saat liburan Natal, tahun baru dan pergantian semester," katanya.

Soal harga, Asnawi menyatakan hotel-hotel tidak akan terlalu tinggi menaikkan tarif. Kalaupun ada, kemungkinan hanya sekitar 10 persen. "Kan sudah ada standar harganya, tergantung bintang berapa," ujarnya.

PINGIT ARIA

Berita terkait

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

2 hari lalu

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

Jepang memasang tembok pembatas yang menghalangi turis berfoto dengan latar belakang Gunung Fuji.

Baca Selengkapnya

Turis Cina Kembali ke Thailand untuk Berterima Kasih setelah Diselamatkan Lima Tahun Lalu

5 hari lalu

Turis Cina Kembali ke Thailand untuk Berterima Kasih setelah Diselamatkan Lima Tahun Lalu

Turis Cina itu sedang hamil saat didorong suaminya ke tebing di sebuah taman nasional Thailand lima tahun lalu.

Baca Selengkapnya

5 Keunikan Kawah Ijen yang Membuat Turis Asing Penasaran

7 hari lalu

5 Keunikan Kawah Ijen yang Membuat Turis Asing Penasaran

Tak hanya punya api biru, kawah Ijen punya berbagai keunikan yang membuat turis asing penasaran untuk datang.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

9 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

9 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

9 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

9 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

9 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

9 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

9 hari lalu

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

Badan Pusat Statistik atau BPS membeberkan lonjakan harga komoditas akibat memanasnya tekanan geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya