Jelang MEA, Jokowi Minta Pelaku Usaha Pacu Kualitas Produk

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Selasa, 24 November 2015 22:19 WIB

Presiden Jokowi memberi sambutan saat Peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2015 di Istora Senayan, Jakarta, 24 November 2015. Tema "Guru Mulia Karena Karya" diharapkan dapat membawa Indonesia menuju masyarakat yang adil, makmur dan beradab. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo mengajak para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk memacu produktivitas dan kualitas produk sehingga bisa mendongkrak daya saing nasional.



Dalam sambutan penyerahan penghargaan Paramakarya 2015, Presiden Jokowi mengatakan pasar global memasuki era persaingan dan kompetisi. Era tersebut mendorong banyak negara terus meningkatkan daya saing.



"Saya kira sudah tahu semuanya sebulan lagi MEA akan buka. Enggak bisa lagi kita menghambat. Artinya mau tidak mau, suka atau tidak suka, kita harus siap menghadapi itu," ujarya di Istana Negara, Selasa (24 November 2015).


Advertising
Advertising


Jokowi mengapresiasi sejumlah pelaku usaha yang terus meningkatkan produktivitas. Apresiasi itu diwujudkan melalui penyerahan penghargaan produktivitas Paramakarya 2015.



Dua di antara penerima penghargaan itu adalah produsen keripik singkong dan sarung tangan golf yang produknya sudah menembus pasar Korea Selatan dan Jepang.



"Ini artinya produk kita bisa bersaing. Ada produktivitas, punya daya saing masuk ke negara-negara lain," kata Jokowi.



Selain itu, di antara 22 perusahaan UMKM yang menerima penghargaan Produktivitas Paramakarya 2015, ada sosok Ketua Asosiasi Mebel Kayu dan Rotan Indonesia (AMKRI) Solo Supriyadi yang disebut Jokowi sebagai kawan baik.



"Ini teman pontang panting saya mulai dari nol. Seminggu enggak tidur, empat bulan enggak pulang ke rumah, tidur di pabrik, karena dolar tinggi sekali jadi kita kerja keras untuk memanfaatkan peluang yang ada," tuturnya.



Presiden meminta para pelaku UMKM tidak khawatir menghadapi MEA. Asalkan potensi yang dimiliki terus diasah dengan peningkatan keterampilan, produktivitas, dan kualitas produk.



Sebagai pengusaha, imbuhnya, pelambatan ekonomi global harus dihadapi sebagai peluang untuk menggenjot potensi dan bersaing di level internasional.



Dengan begitu, Jokowi berharap nilai ekspor Indonesia dapat meningkat dan indeks Kemudahan Berbisnis (ease of doing business) di Indonesia dapat melompat dari posisi saat ini, 109 dari 189 negara.



"Tetapi memang perlu digenjot habis. Tantangan harus kita hadapi, apalagi pengusaha senamg kalau ada tantangan dan senang ada pesaing. Itu yang menggerakkan kita untuk maju," katanya.



BISNIS

Berita terkait

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

1 jam lalu

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

Terpopuler bisnis: Keselamatan warga sekitar terancam karena smelter PT KFI kerap meledak. Pemerintah klaim pembebasan lahan IKN tidak melanggar HAM.

Baca Selengkapnya

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

9 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

10 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

11 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

12 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

13 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

14 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

18 jam lalu

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

19 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

20 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya