Pertamina Jawab Tuduhan Beli Tanah Taman Nasional Kerinci

Reporter

Editor

Anton Septian

Senin, 23 November 2015 07:03 WIB

Pertamina Geothermal Energy (PGE) Lahedong, Manado. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Pertamina Geothermal Energy (PGE) menganggap pembelian tanah di Desa Bintang Marak, Kerinci, Jambi, sudah mengikuti prosedur. Pembelian yang dimulai sejak awal tahun 2014 lalu ini, diklaim tidak melanggar peraturan.

"Seluruh lahan yg dibebaskan berada di luar Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) dan merupakan tanah milik masyarakat. PGE sebelum melakukan pembebasan lahan, telah meminta kepada Balai Besar TNKS utk melakukan survei lapangan dan melakukan telaah," ujar Tafif Azimudin, Sekretaris Pertamina Geothermal Energy, saat dihubungi, Sabtu, 22 November 2015.

Menurut Tafif, dari hasil telaah tersebut, keluar rekomendasi bahwa seluruh area yang akan dibeli berada di luar area TNKS. Menurutnya, tudingan warga bahwa lahan tersebut termasuk ke dalam Taman Nasional, tidak benar.

BACA:
Tanah Taman Nasional Kerinci Dijual, Pertamina Terlibat?
Tanah Taman Nasional Dibeli Pertamina, Adat Usir Kepala Desa
Tanah Taman Nasional Dibeli Pertamina, Kades Diduga Rekayasa
Tanah Taman Nasional Kerinci Dijual, Adat Curigai Pertamina


"Info resmi yang kami peroleh sebelum pembelian lahan bahwa hutan adat yg ada di Kerinci sesuai SK Bupati Kerinci, hanya berada di wilayah Lempur Lekok 50 Tumbi. Sedangkan di wilayah Talang Kemuning atau Bintang Marak tidak kami temui SK Bupati adanya hutan adat," Tafif menjelaskan.

Pembelian lahan dilakukan bertahap dari sejak awal tahun 2014. Menurut Tafif, hampir 30 hektar tanah yang dibeli oleh PGA disana. Surat keterangan tanah (SKT) yang dipermasalahkan warga pun ia anggap tidak benar.

"SKT sudah sesuai prosedur. Dikeluarkan oleh Kepala Desa ditandangani juga oleh Ketua Adat setempat dan Camat," ujarnya. Tanah ini nantinya akan lebih banyak dibangun sebagai jalan masuk. Sedangkan untuk lokasi bor akan menghabiskan 3-4 hektar per klusternya. Rencananya, akan ada dua kluster pemboran yang akan dibangun di lokasi ini.

Sengketa tanah di Desa Bintang Marak, Kerinci, Jambi, terjadi ketika warga mengusir kepala desa Bintang Marak, Halwati, karena dituduh membuat SKT palsu untuk dijual kepada Pertamina Geothermal Energy. Padahal menurut mereka, tanah tersebut adalah tanah adat dan merupakan bagian dari Taman Nasional.

EGI ADYATAMA

Berita terkait

Turis Pose Telanjang di Big Daddy Dune, Pemerintah Namibia Marah

14 jam lalu

Turis Pose Telanjang di Big Daddy Dune, Pemerintah Namibia Marah

Big Daddy Dune menjadi simbol keindahan alam Namibia dan menjadi tujuan populer bagi para wisatawan yang mencari petualangan.

Baca Selengkapnya

Timnas Tajikistan Lolos 8 Besar Piala Asia U-23 2024, Berikut 8 Rekomendasi Destinasi wisata di Negara Asia Tengah Itu

6 hari lalu

Timnas Tajikistan Lolos 8 Besar Piala Asia U-23 2024, Berikut 8 Rekomendasi Destinasi wisata di Negara Asia Tengah Itu

Timnas Tajikistan berhasil lolos 8 besar Piala Asia U-23 2024. Di manakah letak negara ini, destinasi wisata apa saja yang ditawarkannya?

Baca Selengkapnya

Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

38 hari lalu

Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

PT Pertamina (Persero) melangkah maju dengan strategi pertumbuhan ganda untuk mempertahankan kebutuhan energi nasional.

Baca Selengkapnya

Aktivis Kuatkan Alasan Petambak Jadi Tersangka Perusak Lingkungan di Karimunjawa

41 hari lalu

Aktivis Kuatkan Alasan Petambak Jadi Tersangka Perusak Lingkungan di Karimunjawa

Persidangan kasus kriminalisasi warga Karimunjawa ungkap bukti-bukti pencemaran lingkungan akibat aktivitas tambak udang.

Baca Selengkapnya

Taman Nasional Karimunjawa Rusak karena Limbah Tambak Udang, KLHK Tetapkan Empat Tersangka

41 hari lalu

Taman Nasional Karimunjawa Rusak karena Limbah Tambak Udang, KLHK Tetapkan Empat Tersangka

KLHK menetapkan empat orang tersangka perusakan lingkungan Taman Nasional Karimunjawa pada Rabu, 20 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Deretan Timses atau Penyokong Prabowo-Gibran yang Jadi Komisaris Hingga Promosi

42 hari lalu

Deretan Timses atau Penyokong Prabowo-Gibran yang Jadi Komisaris Hingga Promosi

Pengamat politik Adi Prayitno, menilai bagi-bagi jabatan komisaris BUMN ke para pendukung Prabowo-Gibran adalah balas budi politik dan alamiah.

Baca Selengkapnya

5 Kasus Kematian Gajah, Mayoritas Diracun

44 hari lalu

5 Kasus Kematian Gajah, Mayoritas Diracun

Kasus gajah yang mati akibat diracun telah lama terjadi di Indonesia. Beberapa terjadi karena ingin mengambil gadingnya

Baca Selengkapnya

7 Destinasi Liburan Musim Semi di Korea Selatan

52 hari lalu

7 Destinasi Liburan Musim Semi di Korea Selatan

Merayakan musim semi di Korea melihat keindahan alam dari bunga Sakura, Desa Gwangyang, Taman Hutan, Seoraksan, Gyeongju, Festival Tulip, Pulau Nami.

Baca Selengkapnya

Hijaukan Hutan Wisata, Kementerian LHK Tanam Pohon di Punti Kayu hingga TN Berbak Sembilang

55 hari lalu

Hijaukan Hutan Wisata, Kementerian LHK Tanam Pohon di Punti Kayu hingga TN Berbak Sembilang

Sejumlah kawasan hutan wisata dan taman nasional yang ada di Sumatera Selatan dilakukan penghijauan.

Baca Selengkapnya

7 Spot Wisata Menarik di Baluran, Ada Savana hingga Hutan

2 Maret 2024

7 Spot Wisata Menarik di Baluran, Ada Savana hingga Hutan

Bagi Anda yang tertarik untuk liburan di daerah Jawa Timur, Taman Nasional Baluran bisa jadi pilihan. Ini spot wisata menarik di Baluran.

Baca Selengkapnya