Perkuat Ketahanan Energi, DEN Tukar Informasi dengan Denmark

Reporter

Sabtu, 21 November 2015 05:34 WIB

Sebuah kincir angin milik salah satu peserta Kompetisi Kincir Angin Indonesia 2013 beridiri di Pantai Baru, Srandakan, Bantul, Yogyakarta, (1/12). Kompetisi ini diikuti 31 tim dari puluhan perguruan tinggi se-Indonesia untuk mendukung penggembangan teknologi energi alternatif terbarukan. TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Nusa Dua - Dewan Energi Nasional (DEN) bekerjasama dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyelenggarakan forum energi yang bertajuk "Securing Sustainable Energy for A Better Future" di Hotel Westin Nusa Dua, Bali. Forum tersebut dihadiri oleh sejumlah pakar energi yang berasal dari International Energy Agency (IEA), Asia Pacific Energy Research Center, ASEAN Center for Energy, Economic Research Institute for East Asia (ERIA), dan Danish Energy Agency.

Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional, Satri Nugraga, mengatakan forum ini diselenggarakan untuk pertukaran informasi antarnegara seperti Denmark, Malaysia, dan sejumlah negara di Asia Timur. Pertukaran informasi berkaitan dengan kondisi ekonomi dan energi di masa depan.

"Melalui forum ini, DEN mendapatkan banyak informasi dan masukan berharga untuk Rancangan Umum Energi Nasional (RUEN) yang saat ini sedang disusun," ujar Satri saat ditemui di lokasi forum, Jumat, 20 November 2015.

Selain saling bertukar informasi, ujar Satri, forum ini juga bertujuan untuk pengembangan dan penguatan ketahanan energi. "Kami mendapat banyak informasi berharga dalam menetapkan RUEN untuk kebijakan-kebijakan yang akan dijalankan pemerintah."

‎Anggota DEN Andang Bachtiar mengatakan salah satu kendala yang dihadapi dalam pengembangan energi terbarukan di negara berkembang, termasuk Indonesia adalah masalah harga yang tinggi. Harga energi terbarukan lebih tinggi dibanding sumber energi lainnya.

Mahalnya harga energi terbarukan membuat pemerintah perlu menetapkan harga yang menarik (feed in tarif) agar bisa menggaet investor. Oleh sebab itu, ujar Andang, pihaknya akan segera merancang insentif yang diperlukan dalam RUEN guna mendorong energi terbarukan di Indonesia.

Rencananya, RUEN ini bakal ditetapkan dalam bentuk Peraturan Presiden. "Kalau aturan itu sudah keluar akan mengikat kementerian dan lembaga yang dibawahi DEN," kata Andang.

Menurut Andang, dalam ‎pengembangannya, perlu difokuskan ke‎ beberapa sumber energi terbarukan yang harganya terbilang lebih ekonomis seperti panas bumi, air, dan matahari. ‎ "Memang tidak semua energi terbarukan bisa kami kembangankan. Ada skala ekonomi yang perlu diperhatikan."

Energi terbarukan, yang bisa dikembangkan dan menjadi prioritas diantaranya yaitu geothermal, hidro, dan panel surya. Sebab, dinilai lebih ekonomis.

Indonesia menargetkan kontribusi energi terbarukan dalam bauran energi nasional bisa mencapai 23 persen pada 2025 dan mencapai 31 persen pada 2050. Andang mengatakan ini merupakan komitmen nasional terhadap dunia agar Indonesia bisa berkontribusi terhadap perubahan iklim. Saat ini, kontribusi energi terbarukan dalam bauran energi nasional baru 3,5 persen.

DEVY ERNIS

Berita terkait

Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

8 hari lalu

Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

PGE berkomitmen dalam penghematan konsumsi energi dan pengendalian jumlah limbah.

Baca Selengkapnya

Tony Blair Temui Jokowi, Bahas Rencana Investasi Energi di IKN

13 hari lalu

Tony Blair Temui Jokowi, Bahas Rencana Investasi Energi di IKN

Jokowi dan Tony Blair mengadakan pertemuan di Istana Kepresidenan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pertamina Terjunkan 326 Kapal, Kawal Distribusi Energi selama Ramadan dan Idul Fitri

35 hari lalu

Pertamina Terjunkan 326 Kapal, Kawal Distribusi Energi selama Ramadan dan Idul Fitri

Pertamina membentuk satgas pengawalan energi.

Baca Selengkapnya

8 Hal yang Perlu Diperhatikan sebelum Membeli Kulkas

36 hari lalu

8 Hal yang Perlu Diperhatikan sebelum Membeli Kulkas

Berikut deretan hal yang perlu diperhatikan sebelum memutuskan untuk membeli kulkas.

Baca Selengkapnya

Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

38 hari lalu

Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

PT Pertamina (Persero) melangkah maju dengan strategi pertumbuhan ganda untuk mempertahankan kebutuhan energi nasional.

Baca Selengkapnya

FT: AS Desak Ukraina Hentikan Serangan ke Fasilitas Migas Rusia

40 hari lalu

FT: AS Desak Ukraina Hentikan Serangan ke Fasilitas Migas Rusia

Amerika Serikat mendesak Ukraina untuk menghentikan serangan terhadap infrastruktur energi Rusia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Ditutup Menguat di Level 7.426, Sempat Sentuh All Time High di 7.454

48 hari lalu

IHSG Sesi I Ditutup Menguat di Level 7.426, Sempat Sentuh All Time High di 7.454

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup sesi pertama perdagangan hari ini, Kamis, 14 Maret 2024, di level 7.426,6.

Baca Selengkapnya

Kemenko Perekonomian Ungkap Sumber Dana Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran

56 hari lalu

Kemenko Perekonomian Ungkap Sumber Dana Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran

Kemenko Perekonomian mengungkap sumber pendanaan makan siang gratis.

Baca Selengkapnya

Prabowo Yakin RI Bisa Swasembada Energi Bensin Bersumber Etanol: Dari Tebu dan Singkong..

1 Maret 2024

Prabowo Yakin RI Bisa Swasembada Energi Bensin Bersumber Etanol: Dari Tebu dan Singkong..

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berkomitmen membawa Indonesia menuju swasembada energi terbarukan yang bersumber dari tanaman.

Baca Selengkapnya

Pertamina Patra Niaga 27 Tahun Melayani Negeri

27 Februari 2024

Pertamina Patra Niaga 27 Tahun Melayani Negeri

Pertamina Patra Niaga 27 Tahun membangun masa depan energi Indonesia.

Baca Selengkapnya