Prioritaskan Daerah Tertinggal, DAK 2016 Naik Dua Kali Lipat

Reporter

Jumat, 20 November 2015 23:52 WIB

Alat berat dioperasikan untuk menyelesaikan pembangunan Jembatan Ciasem Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) di Desa Balingbing, Subang, Jawa Barat, 3 Mei 2015. Jalan tol itu merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Jawa yang akan menghubungkan Merak Banten hingga Banyuwangi Jatim. TEMPO/Nanang Sutisna

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah meningkatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) 2016 dua kali lipat menjadi Rp 55,3 triliun, dari alokasi tahun 2015 sebesar Rp27,1 triliun. DAK ini diprioritaskan untuk kebutuhan daerah tertinggal, perbatasan, terluar, terpencil, kepulauan dan pasca bencana.


Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Taufik Widjoyono menyatakan pada tahun 2016 terdapat peningkatan alokasi DAK hingga dua kali lipat dibanding tahun 2015. Agar efektif, program daerah dengan program nasional perlu diselaraskan guna memaksimalkan manfaatnya demi kepentingan masyarakat.


"Kegiatan yang dikerjakan berdasarkan usulan yang telah masuk. Jika tidak akan menjadi pertanyaan pihak pemeriksa kenapa yang dilaksanakan di luar yang diusulkan," tuturnya, seperti dikutip dari keterangan resmi, Jumat 20 November 2015.


Penggunaan dana DAK disesuaikan dengan proposal yang masuk dari Gubernur, Bupati atau Walikota.Usulan DAK yang sesuai dengan proposal yang diajukan dan dialokasikan menjadi 3 jenis kategori yakni Reguler, Afirmasi dan Infrastruktur Publik, serta sasaran prioritas disesuaikan dengan UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.


Usulan DAK- 2016 yang masuk besarannya mencapai sekitar Rp 168,7 Triliun. Porsi (usulan) terbesar ada pada subbidang jalan (115 ,9 T) guna keperluan peningkatan kemantapan jalan provinsi (71,8%), jalan kabupaten/ Kota (61,2%) serta peningkatan jalan strategis daerah termasuk jalan lungkungan/desa.


Advertising
Advertising

Bappenas menyebutkan pada DAK tahun 2016, dilakukan penyusutan dari 14 bidang (RKP 2015) menjadi 11 bidang. Hal itu bertujuan agar lebih fokus, tidak tumpang tindih dan mengoptimalkan pencapaian outcome (Nawacita dan RPJMN 2015 - 2019).


Sekjen PUPR mendorong pemerintah daerah untuk menyampaikan laporan pelaksanaannya. Hingga saat ini, laporan yang masuk melalui sistem evaluasi dan monitoring (e-monev) yang dipantau Kementerian PUPR masih sedikit, jauh dari target. Menurut catatan progres fisik dari kegiatan proyek yang terpantau sampai saat ini baru sekitar 33% dan proges keuangan 40 %.


BISNIS

Berita terkait

Satgassus Pencegahan Korupsi Polri Pantau Proyek Irigasi di Jawa Timur, di Mana Saja Lokasinya?

21 Oktober 2023

Satgassus Pencegahan Korupsi Polri Pantau Proyek Irigasi di Jawa Timur, di Mana Saja Lokasinya?

Satgassus Pencegahan Korupsi Polri bergerak ke Jawa Timur, untuk memantau sejumlah proyek peningkatan dan pemeliharaan jaringan irigasi.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Bangun Tourism Creativity Center di Danau Toba, Kejar Target 4,4 Juta Lapangan Kerja

20 Juli 2023

Sandiaga Bangun Tourism Creativity Center di Danau Toba, Kejar Target 4,4 Juta Lapangan Kerja

Menparekraf Sandiaga Uno berharap pembangunan PKDP bisa mengejar target penciptaan 4,4 juta lapangan kerja baru pada 2024.

Baca Selengkapnya

Dana Alokasi Khusus Kemenhub Tahun Ini Fokus Rehabilitasi Fasilitas Pelabuhan

18 Januari 2023

Dana Alokasi Khusus Kemenhub Tahun Ini Fokus Rehabilitasi Fasilitas Pelabuhan

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menilai Dana Alokasi Khusus (DAK) khususnya bidang transportasi perairan merupakan instrumen penting.

Baca Selengkapnya

Ramai Protes Bupati Meranti, Kemenkeu Ungkap Transfer ke Daerah Bukan Hanya DBH

16 Desember 2022

Ramai Protes Bupati Meranti, Kemenkeu Ungkap Transfer ke Daerah Bukan Hanya DBH

Bupati Meranti Muhammad Adil protes karena DBH yang diterima daerahnya kecil dan tak sesuai dengan SDA yang dihasilkan.

Baca Selengkapnya

Marak Pengadaan Barang Impor, Jokowi Minta Sri Mulyani Potong DAK

25 Maret 2022

Marak Pengadaan Barang Impor, Jokowi Minta Sri Mulyani Potong DAK

Presiden Jokowi menebar sejumlah ancaman ke para menteri dan kepala daerah akibat maraknya produk impor di pengadaan barang dan jasa pemerintah.

Baca Selengkapnya

KPK Lelang Barang Milik Terpidana Yaya Purnomo, Logam Mulia Hingga Tas Mewah

2 Maret 2022

KPK Lelang Barang Milik Terpidana Yaya Purnomo, Logam Mulia Hingga Tas Mewah

Barang rampasan negara milik terpidana Yaya Purnomo akan dilelang pada Kamis pekan depan.

Baca Selengkapnya

Azis Syamsuddin akan Jalani Sidang Vonis Hari Ini

14 Februari 2022

Azis Syamsuddin akan Jalani Sidang Vonis Hari Ini

Bekas Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin akan menjalani sidang putusan dalam kasus dugaan suap.

Baca Selengkapnya

Azis Syamsuddin Jalani Sidang Pledoi Kasus Suap Senin Ini

31 Januari 2022

Azis Syamsuddin Jalani Sidang Pledoi Kasus Suap Senin Ini

Bekas Wakil Ketua DPR, Azis Syamsuddin, akan menjalani sidang pledoi atau pembelaam di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta.

Baca Selengkapnya

Azis Syamsuddin Dituntut 4 Tahun 2 Bulan, MAKI: Kami Hargai Itu

25 Januari 2022

Azis Syamsuddin Dituntut 4 Tahun 2 Bulan, MAKI: Kami Hargai Itu

Menurut koordinator MAKI, tuntutan jaksa terhadap Azis Syamsuddin sudah sesuai di kasus suap.

Baca Selengkapnya

Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Dituntut 4 Tahun 2 Bulan Penjara

24 Januari 2022

Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Dituntut 4 Tahun 2 Bulan Penjara

Jaksa penuntut umum KPK menjelaskan bahwa terdakwa Azis Syamsuddin terbukti secara sah melakukan tidak pidana korupsi.

Baca Selengkapnya