Burung Punglor Sleman Makin Langka, Terancam Punah

Reporter

Jumat, 20 November 2015 23:00 WIB

Seekor Elang Jawa (Spizaetus bartelz) yang berada dalam sangkar. Hewan dilindungi ini dijual di secara ilegal, selain Elang Jawa beberapa burung langka berhasil diamankan oleh petugas. Jawa Timur, 6 Juli 2015. FULLY SYAFI

TEMPO.CO, Jakarta - Burung punglor yang merupakan satwa asli dan menjadi identitas Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakkarta kini keberadaannya terancam punah.

"Saat ini keberadaan burung punglor di alam bebas yang berhasil dipantau semakin menyusut dan lebih banyak yang dipelihara oleh masyarakat sehingga terancam punah," kata Kabid Lingkungan Hidup dan Pelestarian Lingkungan, Badan Lingkungan Hidup (BLH) Sleman Sugeng Riyanta, Jumat (20 November 2015).

Menurut dia, saat ini memang burung punglor tidak masuk dalam satwa yang dilindungi sehingga tidak ada sanksi hukum bagi masyarakat yang menangkap dan memeliharanya.

"Di sisi lain perkembangan burung punglor ini di Sleman sangat lambat. Kami tidak tahu apakah ada kaitannya dengan budi daya perkebunan salak pondoh yang selama beberapa waktu ini dikembangkan di Sleman, karena burung Punglor sebelumnya biasa berkembang di perkebunan salak Jawa," katanya.

Ia mengatakan, upaya penangkaran yang dilakukan Pemkab Sleman bersama masyarakat belum juga membuahkan hasil. Karakter burung pemakan cacing yang mudah mengalami stres ini, menjadikan proses tangkar sering kali gagal.

"Kami sudah mendorong masyarakat untuk melakukan penangkaran. Tapi tidak mudah karena karakter punglor ternyata mudah stres dan tidak bisa bertelur untuk berkembang," katanya.

Sugeng mengatakan, upaya mengembalikan habitat punglor atau Anis Merah ini pernah dilakukan sekitar lima tahun lalu, dengan membuat demplot perkebunan salak di wilayah Kecamatan Pakem.

"Tapi usaha itu ternyata juga tidak berhasil. Ke depan, kami akan kembali mencoba melakukan penangkaran. Lokasi kandangnya telah disiapkan di sekitar Perumahan Minomartani, Kecamatan Ngaglik, Sleman. Namun masih berskala kecil. Kami siapkan sepasang punglor untuk ditangkarkan oleh warga," katanya.

Ia mengatakan, meski sudah ditetapkan sebagai fauna identitas daerah berdasar SK Bupati Sleman No.93/SK.KDH/A/1999, punglor bukan merupakan hewan yang dilindungi.

"Pemkab Sleman juga belum berencana mengusulkan ke pusat agar burung itu dijadikan satwa lindung," katanya.

Kasubag Tata Usaha Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Yogyakarta Edy Mintaryanto mengatakan, jika menetapkan suatu satwa menjadi identitas kabupaten, seharusnya pemda bersangkutan membuat aturan pelestarian dan perlindungan binatang tersebut. Agar hasilnya efektif, sebaiknya usulan menjadikan Punglor sebagai satwa terancam punah diajukan ke pusat.

"Kalau peraturannya berlaku secara nasional, kami bisa menindak secara hukum jika ada pelanggaran. Tapi jika dibuat di tingkat kabupaten atau desa, aturan hanya berlaku di daerah itu," katanya.

Ia mengatakan, jual-beli burung Punglor selama ini marak di pasaran. Namun pihaknya tidak bisa mengambil tindakan karena burung itu bukan termasuk jenis yang dilindungi.

"Burung Punglor memang satwa asli Sleman, namun bukan satwa endemik Sleman, karena burung ini juga terdapat di daerah lain, termasuk di perkebunan sawit pulau Sumatra," katanya.


ANTARA

Berita terkait

Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

17 Januari 2024

Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

Di Papua ada kanguru yang bentuknya mirip beruang. Alih-alih suka melompat seperti kanguru darat, dingiso lebih banyak habiskan waktu di pohon.

Baca Selengkapnya

10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

17 Januari 2024

10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

Tidak semua kanguru suka melompat. Di Papua ada kanguru pandai memanjat yang hidup di pohon.

Baca Selengkapnya

Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

1 November 2023

Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

Raline Shah dan keluarganya diduga memburu serta memelihara satwa langka. Netizen ramai tunjukkan bukti jejak digital.

Baca Selengkapnya

Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

16 Februari 2023

Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

Dua ekor singa berkelahi hingga menabrak sebuah mobil Yaris merah di Taman Safari Indonesia Prigen, Jawa Timur menjadi sorotan belum lama ini.

Baca Selengkapnya

Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

20 Januari 2023

Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

Taman Hutan Raya Sinjai pastikan keberadaan anoa setelah menghilang 20 tahun lewat kamera intai. Perlu studi lanjutan untuk hitung populasi.

Baca Selengkapnya

Jurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi

9 Januari 2023

Jurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi

Jurong Bird Park yang dikelola Mandai Wildlife Reserve merupakan taman burung terbesar di Asia dan melindungi banyak satwa langka.

Baca Selengkapnya

BBKSDA Sita Sejumlah Satwa Langka dari Rumah Bupati Langkat

25 Januari 2022

BBKSDA Sita Sejumlah Satwa Langka dari Rumah Bupati Langkat

BBKSDA mendapatkan informasi kepemilikan satwa langka oleh Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana dari KPK usai mengeledah rumah yang bersangkutan

Baca Selengkapnya

KSDA Agam Terima Kura-kura Kaki Gajah Langka

1 September 2021

KSDA Agam Terima Kura-kura Kaki Gajah Langka

Resor KSDA Agam akan segera melepaskan kembali kura-kura kaki gajah langka itu ke habitatnya.

Baca Selengkapnya

Singa Jantan yang Viral di TikTok Diselamatkan Otoritas Kamboja

1 Juli 2021

Singa Jantan yang Viral di TikTok Diselamatkan Otoritas Kamboja

Petugas Kamboja menggerebek rumah di Phnom Penh untuk menyelamatkan seekor singa berusia 18 bulan yang telah dicabut taring dan cakarnya.

Baca Selengkapnya

Populasi Elang Jawa di Taman Burung TMII Bertambah, Satu Telur Menetas

12 Juni 2021

Populasi Elang Jawa di Taman Burung TMII Bertambah, Satu Telur Menetas

Setelah 7 Tahun, Taman Burung Taman Mini Indonesia Indah (TMII) akhirnya berhasil menetaskan telur elang Jawa.

Baca Selengkapnya