Cashless Society, BI: Uang Elektronik Tumbuh Sangat Pesat

Reporter

Kamis, 19 November 2015 23:10 WIB

Model memperlihatkan kartu debit dan kredit Bank Negara Indonesia (BNI) - Chelsea saat peluncurannya di Jakarta, (12/8). TEMPO/Eko siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Departemen Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Eny V. Pangabean mengatakan penggunaan non tunai mengalami pertumbuhan yang sangat menggembirakan. "Pertumbuhannya 71,7 persen pertumbuhan uang elektronik. Volumenya naik 217 persen. Memang retail kecil tapi sangat powerfull," kata Eny di Festival Cinta Non Tunai Cinta Rupiah resmi dibuka Pada Kamis, 19 November 2015, bertempat di FX Audirman.

Menurutnya, dengan meningkatnya nilai pertumbuhan nontunai, turut meningkatkan volume dan nominal transaksi. "Saat ini beredar 43 juta uang elektronik, volume transaksi 450 juta, nilai nominalnya 4,5 trilun rupiah," ujarnya.

Sejumlah 43 juta uang elektronik tersebut, kata dia, digunakan untuk berbagai kegiatan, di antaranya untuk parkir, membayar toll, dan membayar ragam moda transportasi.

Dalam rangka mendukung gerakan ini, Eny mengapresiasi perbankan sebagai fasilitator layanan. Sementara Bank Indonesia sebagai regulator memfokuskan pada 4 aspek, yakni perubahan budaya masyarakat menjadi non tunai, perluasan layanan non tunai, pengembangan infrastrutur, dan harmonisasi ketentuan.

Festival Cinta Non Tunai Cinta Rupiah ini diselenggarakan di FX Sudirman mulai 19-21 November 2015. Merupakan bagian dari Gerakan Nasional Non Tunai yang mulai dicanangkan sejak 14 Agustus 2014. Diikuti oleh 13 bank besar, yakni Mandiri, BNI, BRI, BCA, Danamon, Citi, Bank DKI, HSBC, CIMB Niaga, Permata, Muamalat, Maybank, Standart Chartered. Serta 2 perusahaan penukaran uang, DolarAsia dan Dimo.

Ke depannya, upaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan dilakukan secara rutin untuk mengubah prilaku masyarakat dari tunai menjadi non tunai. pada kesempatan festival ini, empat bank besar seperti Bank DKI, BNI, Mandiri, BCA, dan BRI membuat desain khusus Gerakan Nasional Nontunai pada kartu e-cash mereka.

INGE KLARA SAFITRI

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

2 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

2 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

2 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

5 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

5 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

6 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

6 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

6 hari lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

7 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

7 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya