Sejumlah pembalap melaju saat perlombaan kelas 250 cc Yamaha Sunday Race di Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat, 15 November 2015. Menpora dikabarkan telah mengajukan dana sebesar 200 miliar rupiah kepada DPR guna merenovasi sirkuit Sentul untuk dijadikan sebagai tuan rumah MotoGP 2017. ANTARA FOTO
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan menjadi tuan rumah MotoGP pada 2017 akan menarik banyak keuntungan bagi Indonesia. Dia memperkirakan even kejuaraan balap motor paling bergengsi di dunia ini akan memberikan dampak ekonomi yang besar untuk Indonesia.
Arief memproyeksikan bakal ada 100 ribu penonton berkumpul di di Sirkuit Internasional Sentul, Bogor, Jawa Barat nantinya. Dia pun menyebutkan keuntungan yang diperoleh seperti dari wisatawan lokal maupun mancanegara. "Rp 1 triliun rupiah pertahun," katanya di Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata, Jakarta, Rabu, 18 November 2015. Tak hanya itu, ekonomi masyarakat daerah sekitar juga akan kecipratan seperti penyediaan jasa parkir kendaraan.
Kerja sama penyelenggaraan MotoGP ini nantinya, Arief berujar, melibatkan kegiatan promosi dan hak siar kejuaraan balap motor ini. Pihak MotoGP, akan mengambil langsung promosi acara yang digelar di Indonesia dengan menggandeng 62 stasiun televisi broadcaster dan disiarkan langsung ke 102 negara.
Indonesia akan menjadii tuan rumah MotoGP pada tahun 2017 hingga 2019. Padahal MotoGP telah menawarkan masa waktu lima tahun. Arief mengaku tak berani menjanjikan masa waktu melewati masa pemerintahan Jokowi menjabat
Arief menuturukan pemilik proyek ini (owner) yang mewakili pemerintah adalah Kementeria Pemuda dan Olah Raga. Kementeria Pemuda dan Olah Raga nantinya akan menunjukn event organizer yang bekerja sama dengan MotoGP.