Persoalan Blok Masela Membuat Wakil Presiden Gerah

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Senin, 16 November 2015 23:00 WIB

Wakil Presiden Jusuf Kalla, memberikan keterangan kepada awak media seusai melakukan pertemuan tertutup dengan sejumlah petinggi grup Bank Dunia, di kantor Wakil Presiden, Jakarta, 12 November 2015. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Energi, dan Sumber Daya Mineral diminta merealisasikan skema pengembangan fasilitas gas alam cair di Blok Masela, Maluku, berdasarkan opsi yang paling cepat dan efisien.


Wakil Presiden Jusuf Kalla mengingatkan pengembangan liquefied natural gas (LNG) Blok Masela dilakukan berdasarkan skema bagi hasil. Jadi, kecepatan dan efisiensi pengelolaan menjadi hal penting yang mempengaruhi pendapatan negara.


"Jangan lupa itu bagi hasil, berarti kalau ongkosnya mahal maka yang diterima negara juga kecil. Jadi haruslah cari yang paling cepat dan efisien," katanya di Kantor Wakil Presiden, Senin (16 November 2015).


Sebelumnya, SKK Migas merekomendasikan skema pengembangan gas di Blok Masela dilakukan secara terapung menggunakan kapal FLNG (Floating Liquid Natural Gas).


Sementara itu, Kementerian Koordinator Kemaritiman berargumen bahwa skema pengembangan di darat lebih baik dan berpotensi mengembangkan industri di Provinsi Maluku.


Advertising
Advertising

Menanggapi perbedaan pendapat tersebut, Kalla menyerahkan penentuan skema pengembangan LNG Blok Masela tersebut kepada para ahli yang mampu mengkaji dan menentukan skema pengembangan paling efisien.


Dia juga membantah penundaan keputusan skema pengembangan yang seharusnya dilakukan pada 10 Oktober 2015 tidak menghambat produktivitas hasil migas.


"Walaupun hari ini kita mulai , butuh lima sampai enam tahun lagi baru bisa selesai," katanya.



BISNIS

Berita terkait

Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Izin Pertambangan Asing

46 hari lalu

Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Izin Pertambangan Asing

PT Freeport Indonesia sudah mendapat restu dari Presiden Jokowi saat bertemu dengan Chairman and Chief Executive Officer Freeport pada November 2023.

Baca Selengkapnya

Aktivis Anggap UU Minerba sebagai Kejahatan yang Dilegalkan

1 Juni 2020

Aktivis Anggap UU Minerba sebagai Kejahatan yang Dilegalkan

Mereka menyatakan sidang paripurna DPR yang mengesahkan UU Minerba pada 12 Mei 2020 tidak kuorum dan koruptif.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Luhut Pandjaitan Bahas Pengelolaan Sumber Daya Mineral

22 Oktober 2019

Jokowi dan Luhut Pandjaitan Bahas Pengelolaan Sumber Daya Mineral

Presiden Joko Widodo (Jokowi) membahas target perbaikan sektor pengelolaan sumber daya mineral bersama Luhut Pandjaitan.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Bangun 27 Unit Smelter Dalam Empat Tahun Terakhir

13 Januari 2019

Pemerintah Bangun 27 Unit Smelter Dalam Empat Tahun Terakhir

Pembangunan fasilitas smelter atau pemurnian mineral dilakukan sejak 2014.

Baca Selengkapnya

Sektor Mineral dan Batu Bara Sumbang Rp 40,6 T Pendapatan Negara

12 Januari 2018

Sektor Mineral dan Batu Bara Sumbang Rp 40,6 T Pendapatan Negara

Kementerian ESDM mengklaim sektor mineral dan batu baru menyumbang Rp 40,6 triliun Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) tahun 2017.

Baca Selengkapnya

ESDM: Cadangan Minyak Bumi Indonesia 3,3 Miliar Barel

12 Oktober 2017

ESDM: Cadangan Minyak Bumi Indonesia 3,3 Miliar Barel

Cadangan minyak bumi sebesar 3,3 miliar barel tersebut diidentifikasi dari KKKS yang beroperasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

ESDM Permudah Pengalihan Saham Korporasi

7 Agustus 2017

ESDM Permudah Pengalihan Saham Korporasi

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral atau ESDM hari ini
mensosialisasikan Peraturan Menteri Nomor 48 Tahun 2017.

Baca Selengkapnya

Peraturan Pemerintah Tentang Relaksasi Tambang Diminta Dibatalkan  

20 Juli 2017

Peraturan Pemerintah Tentang Relaksasi Tambang Diminta Dibatalkan  

Marwan Batubara mengatakan relaksasi ekspor mineral mentah kadar rendah melanggar ketentuan undang-undang.

Baca Selengkapnya

Antam Siapkan Proyek Hilirisasi Berbasis Nikel dan Bauksit

25 Januari 2017

Antam Siapkan Proyek Hilirisasi Berbasis Nikel dan Bauksit

ANTAM mempersiapkan proyek hilirisasi lanjutan guna
memanfaatkan cadangan bijih nikel dan bauksit.

Baca Selengkapnya

Batas Waktu Penataan Izin Usaha Pertambangan Diperpanjang

25 Januari 2017

Batas Waktu Penataan Izin Usaha Pertambangan Diperpanjang

Batas penyerahan rekomendasi Izin Usaha Pertambangan (IUP) dari pemerintah provinsi ke pusat diperpanjang.

Baca Selengkapnya