IHSG Berpotensi Melemah Seiring Koreksi Bursa Global

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Minggu, 15 November 2015 21:22 WIB

Pengunjung galeri BEI berbincang dengan latar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 13 November 2015. ANTARA/Rosa Panggabean

TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan pekan ini diprediksi konsolidasi melemah seiring masih terkoreksinya bursa global. Sepanjang pekan lalu, indeks harga saham gabungan (IHSG) merosot 2,05% meski di penutupan akhir perdagangan IHSG menguat sendirian di kawasan Asia Pasifik. Pada penutupan akhir pekan, IHSG menguat 0,24% atau 10,61 poin ke level 4.472,84.


Hans Kwee, Direktur Investa Saran Mandiri mengatakan secara keseluruhan, IHSG pada pekan lalu cukup tertekan seiring the Fed yang mengindikasikan akan menaikan suku bunga pada Desember 2015. Indikasi tersebut dinyatakan oleh Janet Yellen pada pertemuan the Fed, Kamis lalu.


“Untuk pekan ini, IHSG masih berpeluang konsolidasi melemah disebabkan oleh koreksi bursa global, ini masih difaktori oleh peluang kenaikan suku bunga bank sentral AS pada Desember,” kata Hans, Minggu, 15 November 2015.


Selain itu, turunnya sektor ritel dan earning perusahaan di sektor tersebut juga turut menekan IHSG. Harga saham di sektor tersebut berpeluang melemah. Ditambah, turunnya harga komoditas dunia yang membuat harga saham komoditas ikut terjatuh. “Beberapa laporan earning di AS dan Euro juga lemah.”


Dia memprediksi, IHSG akan berada di level support 4.425-4.400 dan level resisten 4.518-4.555. “Saham pilihan untuk akumulasi investor bisa pilih saham BBCA, INDF, JSMR, dan MNCN,” jelasnya.


Advertising
Advertising

Reza Priyambada, Kepala Riset PT NH Korindo Securities Indonesia, mengatakan pada perdagangan di pekan ini IHSG akan berada pada rentang support 4.415-4.448 dan resisten 4.512-4.560. Menurutnya, secara pergerakan mingguan masih terlihat pola pelemahan.


Namun, di tengah masih adanya pelemahan tersebut laju IHSG mulai mencoba untuk bertahan di mana terefleksi dari pergerakan harga sahamnya yang mencoba berbalik naik meski tipis. Namun, masih maraknya aksi profit taking dan masih adanya beberapa utang gap yang belum terpenuhi dapat menjadi penghalang IHSG untuk dapat menguat.


“Diharapkan sentiment yang akan dirilis dapat memberikan sentiment posiitf. Namun demikian, tetap antisipasi sentimen yang akan datang,” kata Reza. Sejumlah data yang ditungu oleh investor adalah pengumuman BI rate dan neraca perdagangan.


BISNIS

Berita terkait

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

2 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

6 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

7 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

9 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

9 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

9 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

10 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

13 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

15 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah

15 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global.

Baca Selengkapnya