TEMPO Interaktif, Jakarta:Akibat maraknya isu makanan berformalin, industri makanan dan minuman di Indonesia mengalami penurunan omzet 30 hingga 40 persen."Para pedagang kaki lima bahkan rugi sampai 50 persen. Bahkan, sebagian besar dari mereka sudah meliburkan diri,? kata Wakil Presiden Direktur PT Indofood Sukses Makmur Fransiscus Welirang usai bertemu Menteri Perindustrian Fahmi Idris di Jakarta, hari ini.Frans menyatakan pihaknya membina 125 ribu pedagang di Jawa, Sumatera, dan Kalimantan. ?Sepertiga dari mereka mengirimkan laporan rugi besar akibat pemberitaan kasus formalin,? katanya.Ia mendesak pemerintah melakukan kontrol secara ketat terhadap peredaran formalin. ?Penyelesaiannya, tarik formalin dari pasar bebas,? kata Welirang.Ia menambahkan, saat ini dirinya mendapat tuntutan dari pengusaha makanan itu agar mengeluarkan stiker atau spanduk pengumuman makanan bebas formalin. ?Pemberitaan makanan berformalin benar-benar memukul pedagang kecil,? kata Frans.Diingatkannya, kerugian akibat pemberitaan makanan berformalin akan menimbulkan efek berantai. ?Yang rugi tak hanya pengusaha mie, bakso, dan tahu. Selanjutnya, pengusaha terigu, kecap, saus tomat, bahkan teh botol akan terkena,? katanya.jojo raharjo