Rizal Ramli: Bikin Kilang, Harga Minyak Bisa Turun 50 Persen

Reporter

Selasa, 10 November 2015 20:54 WIB

Murid SMP Al Ma'soem menyalami Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman & Sumber Daya, Rizal Ramli, yang akan menyampaikan kuliah umum di Yayasan Al Ma'soem, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 10 November 2015. Rizal Ramli memaparkan langkah dan kebijakan yang ideal terkait pengelolaan sumber daya di depan mahasiswa AMIK dan STIBANKS Al Mas'soem serta perwakilan sejumlah perguruan tinggi di Sumedang dan Bandung. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Bandung - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli berencana membuat kilang minyak yang berfungsi untuk mengolah minyak mentah menjadi bahan bakar minyak. "Kapasitasnya dan lokasinya nanti pada waktunya akan diumumkan, sejauh ini belum diputuskan," ujarnya seusai mengisi kuliah umum bertajuk 'Langkah Terobosan dan Kebijakan Rizal Ramli Untuk Indonesia' di kampus Al Ma'soem, Jatinangor, Sumedang, Selasa, 10 November 2015.

Menurut Rizal, saat ini sektor perminyakan banyak dirugikan lantaran Indonesia tidak memiliki kilang minyak sendiri. Pasalnya, kata dia, minyak mentah hasil pengeboran di Indonesia selama ini selalu dikirim menuju Singapura dan mengandalkan kilang minyak milik negara tetangga. "Kalau ada kilang kita enggak usah ekspor minyak mentah ke Singapura. Kita proses sendiri, makanya selama ini minyak mentah diekspor ke Singapura sangat merugikan," ujarnya.

Pasalnya, Rizal bertutur, dengan adanya ekspor minyak mentah menuju Singapura, biaya transportasi yang dibutuhkan sangat besar. Kalau dihitung, sekitar 50 persen biaya yang dikeluarkan untuk transportasi dan tektek bengek lainnya. "Bolak-balik kan ada biaya transportasi tankernya, asuransi, ada pajak dari pemerintah Singapura 17 persen, ada keuntungan perusahaan kilang di Singapura 10-15 persen, artinya kita banyak sekali membuang uang yang tidak perlu," katanya.

Makanya, kata dia, Indonesia semestinya membangun kilang minyak sendiri guna mengurangi biaya produksi. Berdasarkan perhitungan Rizal, bila Indonesia memiliki kilang minyak, maka akan berimbas pada penurunan harga bahan bakar minyak sebesar 50 persen.

"Biaya untuk menghasilkan minyak tanah atau premium 1 liternya bisa turun jadi setengahnya sekaligus membuka lapangan kerja, itu bisa ratusan ribu pemuda Indonesia bekerja" ujar dia.

Sebetulnya, rencana itu bisa direalisasikan 10-15 tahun yang lalu. Namun akibat banyaknya kendala, rencana itu menjadi molor. "Ini baru mau dirapatkan lagi agar supaya bisa terealisasi pada masa pemerintahan Jokowi," ujar dia.

"Kendalanya selama ini banyak kepentingan yang tidak mau Indonesia punya kilang, mereka diuntungkan oleh proses transportasi dari perdagangan minyak mentah dan minyak jadi," katanya.

AMINUDIN A.S.

Berita terkait

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

6 hari lalu

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

16 hari lalu

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

20 hari lalu

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.

Baca Selengkapnya

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

25 hari lalu

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Volodymyr Zelensky Berhenti Menyerang Kilang Minyak Rusia

32 hari lalu

Gedung Putih Minta Volodymyr Zelensky Berhenti Menyerang Kilang Minyak Rusia

Volodymyr Zelensky membenarkan laporan media kalau Gedung Putih mendesaknya agar berhenti menyerang infrastruktur Rusia

Baca Selengkapnya

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

51 hari lalu

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.

Baca Selengkapnya

Kilang Pertamina Balikpapan Genjot Produksi 360 Ribu Barel per Hari

54 hari lalu

Kilang Pertamina Balikpapan Genjot Produksi 360 Ribu Barel per Hari

Proyek TA Revamp diperkirakan berlangsung selama 58 hari. Progres pekerjaan telah 50 persen.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

59 hari lalu

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

59 hari lalu

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?

Baca Selengkapnya

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

29 Februari 2024

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

Sekelompok monyet ekor panjang berkeliaran di atap-atap rumah warga di Kota Bandung beberapa hari belakangan. Tanda bencana alam?

Baca Selengkapnya