Gaet Banyak Investor, Bursa Gelar Investor Summit  

Reporter

Senin, 9 November 2015 12:17 WIB

Presiden Joko Widodo mendengarkan penjelasan dari Dirut BEI Tito Sulistio (kiri) yang didampingi Ketua OJK Muliaman Hadad (dua kiri) dan Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nurhaida (empat kiri) saat meninjau Galeri Sejarah Pasar Modal Indonesia usai menghadiri peringatan '38 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia' di Gedung Bursa Efek Jakarta, 10 Agustus 2015. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia bersama Otoritas Jasa Keuangan, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia, dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia kembali menggelar Investor Summit and Capital Market Expo (ISCME).

Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia Tito Sulistio menjelaskan, ISCME merupakan acara tahunan yang melibatkan para pelaku industri pasar modal dengan menyelenggarakan public expose dari puluhan perusahaan yang tercatat di BEI.

Emiten ini yang akan secara langsung menjabarkan update terbaru kinerja dan rencana kerja mereka, talk show dengan sosok-sosok inspiratif, pameran produk-produk pasar modal, serta peluncuran program-program strategis industri pasar modal.

ISCME 2015 akan diselenggarakan mulai 9 hingga 13 November 2015 di gedung BEI dengan menghadirkan 81 emiten. "Sebanyak 81 emiten akan melakukan presentasi kepada publik," ujar Tito di gedung BEI, Senin, 9 November 2015.

Acara yang bertema ''Yuk Nabung Saham'' ini, tutur Tito, tidak semata bertujuan menambah jumlah investor baru dan investor aktif. "Tapi juga berupaya menanamkan kebutuhan berinvestasi di pasar modal."

Tito berharap investasi di pasar modal dapat menjadi salah satu sarana meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Dalam pelaksanaannya, BEI menggandeng perusahaan tercatat, perusahaan sekuritas, manajer investasi, serta galeri investasi BEI di seluruh Indonesia untuk menjadi partner dalam berbagai kegiatan edukasi dan pemasaran yang berkaitan dengan kampanye ini.

Kepala Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan Nurhaida menuturkan rendahnya likuiditas pasar modal perlu mendapat perhatian. Sebab, perekonomian negara maju sebagian besar ditopang pasar modal. "Kalau kita lihat negara maju, peran pasar modal seimbang dengan peran jasa-jasa keuangan lain, seperti perbankan," katanya.

Menurut Nurhaida, untuk memajukan perekonomian suatu bangsa dibutuhkan pengembangan infrastruktur dan sektor riil. Pengembangan infrastruktur yang membutuhkan jangka waktu dinilai sangat cocok dengan konsep pasar modal.

"Kalau kita lihat dalam pasar modal, instrumen seperti saham adalah instrumen jangka panjang, tidak ada dividen. Juga obligasi jika dijual emiten akan berjangka panjang," ucap Nurhaida.

Nurhaida berujar, kendala selama ini yang dialami pasar modal adalah sedikitnya jumlah investor. Dari 250 juta masyarakat, hanya 420 ribu yang menjadi investor, kurang dari 0,02 persen. "Pemahaman tentang pasar modal masih kurang sekali."

Ia menuturkan acara ini merupakan upaya yang dilakukan BEI dan OJK untuk memperbaiki iklim investasi. Besarnya pengaruh global terhadap pasar modal tidak bisa dikontrol. "Kita hanya bisa mengantisipasi agar gejolak itu tidak semakin besar," katanya.

MAYA AYU PUSPITASARI




Berita terkait

IHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global

1 hari lalu

IHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global

IHSG hari ini, Senin, 6 Mei 2024 dibuka menguat 36,86 poin atau 0,52 persen ke posisi 7.171,58

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

9 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

15 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

25 hari lalu

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

BEI menargetkan tahun ini bakal ada sebanyak 64.483 investor baru di pasar modal di Solo Raya.

Baca Selengkapnya

Ihwal Korupsi di Wilayah IUP-nya Terbongkar, Begini Penjelasan Lengkap PT Timah ke BEI

32 hari lalu

Ihwal Korupsi di Wilayah IUP-nya Terbongkar, Begini Penjelasan Lengkap PT Timah ke BEI

PT Timah buka suara usai Kejaksaan Agung menetapkan 16 nama tersangka dalam kasus tindak pidana korupsi tata niaga timah di wilayah IUP-nya.

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

46 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Dirut MAP Boga Adiperkasa Pengelola Starbucks Indonesia Resmi Mengundurkan Diri

5 Maret 2024

Dirut MAP Boga Adiperkasa Pengelola Starbucks Indonesia Resmi Mengundurkan Diri

PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB) mengumumkan pengunduran diri Direktur Utama, Anthony Cottan. MAPB merupakan pengelola Starbucks di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Saham Antam Jadi Bagian Indeks Terkemuka di BEI

19 Februari 2024

Saham Antam Jadi Bagian Indeks Terkemuka di BEI

Penetapan kembali saham Antam pada Indeks LQ45, Indeks IDX30 dan Indeks IDX80 di IDX mencerminkan apresiasi positif para pemegang saham.

Baca Selengkapnya

United E-Motor Berharap Dapat Rp 400 M Usai Melantai di BEI

13 Februari 2024

United E-Motor Berharap Dapat Rp 400 M Usai Melantai di BEI

Pemegang merek United E-Motor, PT Terang Dunia Internusa Tbk resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia, dan menargetkan dana Rp 400 miliar.

Baca Selengkapnya