Nekat, Jual Langsung Beras Haram ke Pasar  

Reporter

Senin, 9 November 2015 11:03 WIB

Ilustrasi gudang Bulog/stok beras. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Keberadaan gudang menjadi faktor penting bagi para penyelundup beras. Apalagi bila lokasi gudang itu berada dekat sungai karena akan semakin memudahkan mereka mengelabui petugas.

Seorang pedagang beras menyebutkan ada pengusaha di Palembang yang memiliki gudang di pinggir sungai yang bisa disandari kapal berkapasitas 100-200 ton. “Perahu itu bahkan bisa masuk ke gudang,” katanya seperti dimuat dalam majalah Tempo edisi terbaru yang terbit hari ini, Senin, 9 November 2015.

Di tempat itu, beras dikemas ulang sebelum dijual ke pasar. Namun tak semua barang berganti kemasan. Sebagian pengusaha hitam, kata dia, nekat menjual langsung beras haramnya ke pasar.

Tempat penggilingan dan pengemasan beras yang diceritakan pedagang itu mirip dengan kebanyakan gudang swasta yang dilihat Tempo saat berkunjung ke Cai Be, salah satu pusat gudang beras di Vietnam Selatan. Gudang-gudang itu berada di pinggir sungai. Begitu kapal bersandar, beras didorong dari dalam gudang menuju dek kapal.

Seorang importir resmi menaksir angka beras impor selundupan dari Vietnam mencapai 1 juta ton per tahun. Perkiraan ini cocok dengan angka yang disodorkan Vu Anh Phaj, peneliti beras dari Universitas Can Tho, Vietnam, yang menyebutkan penjualan beras Vietnam ke Indonesia sebesar 1-1,5 juta ton setiap tahun. Laode Amijaya Kamaluddin, Kepala Perum Bulog Divisi Regional Jambi, bahkan memperkirakan jumlah beras selundupan itu menembus 2 juta ton.

Kepala Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai IV Jambi Heri Winarko membantah kabar tentang masuknya beras impor ilegal. "Kami tidak menemukan barang itu," ujarnya. Adapun Direktur Polisi Air Kepolisian Daerah Jambi Komisaris Besar Yulius Bambang Karyanto ragu beras impor ilegal itu diangkut melalui sungai.

Baca selengkapnya "Jalur Hitam Beras Vietnam" di majalah Tempo edisi pekan ini, 9-15 November 2015.

TEMPO

Berita terkait

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

3 hari lalu

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

3 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

4 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

4 hari lalu

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

Bulog mengaku siap jika diminta pemerintah menjadi off-taker gabah dari kerjasama pertanian Indonesia dan Cina

Baca Selengkapnya

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

5 hari lalu

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Bulog Cirebon Mulai Serap Gabah Petani, Panen Raya sampai Mei

8 hari lalu

Bulog Cirebon Mulai Serap Gabah Petani, Panen Raya sampai Mei

Bulog cabang Cirebon mulai menyerap gabah hasil panenan petani. Panen diperkirakan semakin banyak pada akhir April hingga Mei.

Baca Selengkapnya

Pergantian Kepala Bulog Disinggung di MK, Budi Waseso Bilang Tak Ada Masalah

21 hari lalu

Pergantian Kepala Bulog Disinggung di MK, Budi Waseso Bilang Tak Ada Masalah

Hakim konstitusi Arief Hidayat mempertanyakan alasan Buwas diganti Wakil Menteri Perdagangan 2011-2014 Bayu Krisnamurthi di tengah masa kritis.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ikut Salurkan Bansos Beras di Jambi, Pastikan Penyalurannya Dilanjutkan Sampai Juni

23 hari lalu

Jokowi Ikut Salurkan Bansos Beras di Jambi, Pastikan Penyalurannya Dilanjutkan Sampai Juni

Presiden Joko Widodo alias Jokowi ikut menyalurkan bantuan pangan atau bansos beras di Jambi hari ini. Jokowi mengklaim bantuan ini menjadi salah satu program pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat dan menekan inflasi, utamanya inflasi beras.

Baca Selengkapnya

PT Suri Nusantara Sebut Tahun Ini Tidak Dapat Izin Impor Daging Kerbau

24 hari lalu

PT Suri Nusantara Sebut Tahun Ini Tidak Dapat Izin Impor Daging Kerbau

Tidak disebutkan detail kapan izin impor daging kerbau diberikan.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Bos PT Timah Beberkan Alasan Produksi Jeblok, Respons Sri Mulyani Dipanggil MK ke Sidang Pilpres

24 hari lalu

Terpopuler: Bos PT Timah Beberkan Alasan Produksi Jeblok, Respons Sri Mulyani Dipanggil MK ke Sidang Pilpres

Berita terpopuler bisnis pada Selasa kemarin dimulai dari penjelasan Dirut PT Timah soal jebloknya pendapatan negara dari sektor timah pada 2023.

Baca Selengkapnya