Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), Roy Sparingga menunjukkan obat ilegal dalam konferensi pers di kantor Badan POM, Jakarta, 27 Oktober 2015. TEMPO/Bagus Prasetiyo
TEMPO.CO, Jakarta - India dan Cina masih menjadi pengimpor bahan baku obat terbesar ke Indonesia. “Bahan baku obat paling banyak impor dari Cina dan India,” Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan Roy Alexander Sparringa lewat pesan singkatnya kepada Tempo, Sabtu, 7 November 2015. Sedangkan Amerika Serikat dan Eropa menjadi importir obat terbesar ke Indonesia.
Tahun ini, importir obat akan semakin dimudahkan karena munculnya kepastian hukum penyederhanaan izin di Badan POM. Antara lain menghilangkan izin impor yang bersifat transaksional dan menggantinya dengan yang bersifat periodik untuk mengurangi jumlah perizinan.
Kamis lalu, Presiden Joko Widodo telah meluncurkan paket kebijakan ekonomi VI. Salah satu isi paket itu adalah penyederhanaan izin di Badan POM tersebut, yang disambut pengusaha makanan dan minuman.
“Sangat menggembirakan. Ini memang yang kami minta dalam pertemuan dengan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu,” kata Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi) Adhi S. Lukman saat dihubungi, Jumat, 6 November 2015.
Penyederhanaan izin ini bermanfaat untuk efektivitas transaksi serta mendorong peningkatan industri dan ekspor obat. Semua itu karena adanya kemudahan pelayanan dan pengawasan pengadaan bahan baku.
3 Cara Cek Nomor Registrasi Keamanan Produk di BPOM, Mudah!
6 Juli 2023
3 Cara Cek Nomor Registrasi Keamanan Produk di BPOM, Mudah!
Terdapat tiga cara untuk mengecek BPOM suatu produk apakah termasuk asli atau palsu. Mulai dari pengecekan manual, melalui situs resmi, ataupun aplikasi