Penghapusan Subsidi Listrik Ditunda 6 Bulan

Reporter

Editor

Sugiharto

Sabtu, 7 November 2015 05:39 WIB

TEMPO/ Nickmatulhuda

TEMPO.CO , Jakarta: Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengumumkan kebijakan pemangkasan subsidi listrik tidak bisa dilakukan per 1 Januari 2016. Sebab, PT PLN (Persero) butuh waktu minimal empat bulan untuk menyesuaikan data pelanggan calon penerima kebijakan subsidi baru.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Jarman mengatakan, skema subsidi baru ditargetkan berlaku pada paruh kedua 2016. "Sebab volume datanya cukup besar, sekitar 45 juta pelanggan, butuh waktu sekitar 6 bulan," katanya pada saat dihubungi pada Jumat, 6 November 2015.

Subsidi baru rencananya diberlakukan secara langsung, yakni kepada rumah tangga kategori tidak mampu berdasarkan Basis Data Terpadu Tim Pencegahan dan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K). Dari data ini, ada 24,7 juta rumah tangga yang layak mendapat subsidi langsung.

Nantinya, subsidi hanya ada pada daya 450 VA dan 900 VA. Bagi pelanggan daya tersebut yang tidak masuk kategori tidak mampu, PLN menyediakan migrasi gratis ke daya 1300 VA. Jika tidak, tarif yang dikenakan sifatnya non subsidi.

Ternyata, saat pra pendataan, ada perbedaan antara data PLN dan data TNP2K. Perseroan menggunakan basis data nomor identitas pelanggan untuk subsidi. Sementara data Tim mengacu pada identitas nama dan alamat berdasarkan Basis Data Terpadu.

Misalnya, adanya penduduk yang masuk ketagori miskin TNP2K, tetapi tidak terdaftar sebagai pelanggan PLN. "misalnya dia hanya mengontrak rumah," kata Jarman.

Lalu, kata Jarman, tidak menutup kemungkinan ada pelanggan PLN golongan 450 VA atau 900 VA yang mempunyai lebih dari satu rumah sehingga tidak layak mendapat subsidi. Inilah tugas PLN untuk memverifikasi data pelanggan yang masuk dalam kategori miskin TNP2K sehingga subsidi langsung bisa tepat sasaran.

Oleh karena itu, dia tidak bisa menjamin terdapat 20,3 juta rumah tangga yang dihapus subsidinya. "Itu bisa bertambah atau berkurang," ujar dia.

Kementerian saat ini sedang menghitung perubahan anggaran subsidi listrik karena kebijakan yang ditunda. Perubahan bakal diajukan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara-Perubahan 2016.

Kepala Divisi Niaga PLN Benny Marbun mengakui adanya ketidakselarasan data. Untuk itu, PLN sampai saat ini masih menunggu data dari TNP2K. Jika data sudah dikirim, PLN dan TNP2K bakal menguji coba pendataan lanjutan bersama. "Untuk menemukan pola pendataan yang efektif, cepat, dan akurat," kata Benny melalui pesan singkat, Jumat, 6 November 2015.

Perseroan juga berjanji bakal menyiapkan perangkat dan prosedur pencatatan data hasil survei ke data induk pendata PLN. Karena ini kebijakan baru, kata Benny, perangkat dan prosedur bakal menjadi bekal ke personel pendata.

Sambil menunggu data dikirim, PLN sedang melakukan sosialisasi subsidi langsung ke masyarakat. Tujuannya agar masyarakat mengerti kebijakan saat ini bertujuan agar subsidi benar-benar dinikmati masyarakat yang membutuhkan.

PLN juga mendata ketersediaan alat pembatas daya listrik (MCB) yang akan dipasang ke penerima subsidi setelah kebijakan berlaku. "Regulasi pendukung juga disiapkan PLN bersama Kementerian ESDM," kata dia.



ROBBY IRFANY

Berita terkait

GM PLN UID Banten Operasikan 51 Unit SPKLU, Layani Arus Balik Jalur Mudik Tol Jakarta-Merak

14 hari lalu

GM PLN UID Banten Operasikan 51 Unit SPKLU, Layani Arus Balik Jalur Mudik Tol Jakarta-Merak

Di setiap lokasi rest area SPKLU terdapat posko siaga PLN yang dapat dimanfaatkan para pengguna mobil listrik untuk beristirahat dan menunggu pengisian baterai.

Baca Selengkapnya

Tersedia SPKLU PLN di Sumatra Bikin Nyaman Mudik dengan Kendaraan Listrik

14 hari lalu

Tersedia SPKLU PLN di Sumatra Bikin Nyaman Mudik dengan Kendaraan Listrik

Kehadiran fasilitas SPKLU menjadi salah satu faktor penting dalam kelancaran arus mudik Lebaran tahun ini bagi kendaraan listrik

Baca Selengkapnya

PLN Siapkan SPKLU di Banyak Lokasi, Pemudik: Pakai Mobil Listrik Jadi Nyaman!

17 hari lalu

PLN Siapkan SPKLU di Banyak Lokasi, Pemudik: Pakai Mobil Listrik Jadi Nyaman!

PLN telah menyiagakan 1.299 unit SPKLU yang tersebar di seluruh penjuru tanah air. Khusus momen mudik tahun ini, PLN juga menyiagakan petugas yang berjaga 24 jam untuk membantu para pemudik

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran ke Bali dengan Mobil Listrik? Ini Titik-titik SPKLU di Pulau Dewata

23 hari lalu

Mudik Lebaran ke Bali dengan Mobil Listrik? Ini Titik-titik SPKLU di Pulau Dewata

PT PLN (Persero) telah menyiapkan 76 SPKLU di 30 lokasi di Bali untuk mendukung mobilitas kendaraan listrik selama periode Lebaran tahun 2024.

Baca Selengkapnya

PLN Siagakan 1.124 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum untuk Mudik 2024

30 hari lalu

PLN Siagakan 1.124 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum untuk Mudik 2024

PLN juga mengerahkan 3.504 pegawai yang akan stand by selama 24 jam nonstop di SPKLU.

Baca Selengkapnya

PLN Dukung Ketetapan Pemerintah: Tarif Listrik Tidak Naik

30 hari lalu

PLN Dukung Ketetapan Pemerintah: Tarif Listrik Tidak Naik

Berbagai upaya efisiensi dan digitalisasi yang telah dilakukan PLN menjadi kunci dalam mewujudkan komitmen ini.

Baca Selengkapnya

PLN Dukung Kepengurusan Forum Manajemen Risiko BUMN 2024-2027

30 hari lalu

PLN Dukung Kepengurusan Forum Manajemen Risiko BUMN 2024-2027

Kepengurusan Forum Manajemen Risiko dinilai proaktif. Memudahkan kolaborasi antara BUMN.

Baca Selengkapnya

PLN Energi Primer Indonesia Siapkan Gasifikasi Pembangkit di Sulawesi-Maluku

30 hari lalu

PLN Energi Primer Indonesia Siapkan Gasifikasi Pembangkit di Sulawesi-Maluku

Pengembangan program gasifikasi pembangkit turut melibatkan konsorsium.

Baca Selengkapnya

Ini 10 Perusahaan Terbesar di Indonesia, Pertamina Pertama

32 hari lalu

Ini 10 Perusahaan Terbesar di Indonesia, Pertamina Pertama

Pertamina menjadi perusahaan terbesar di Indonesia versi Majalah Fortune. Ini daftar 10 perusahaan raksasa di Indonesia.

Baca Selengkapnya

PLN Sambung Listrik Serentak untuk 230 Pelanggan Usaha di Jakarta

43 hari lalu

PLN Sambung Listrik Serentak untuk 230 Pelanggan Usaha di Jakarta

Pemasangan listrik untuk kalanan industri, bisnis, dan UMKM membantu pergerakan ekonomi di Jakarta.

Baca Selengkapnya