Pendapatan Bursa Berjangka Lampaui Target

Reporter

Editor

Senin, 2 Januari 2006 15:27 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Pendapatan PT Bursa Berjangka Jakarta pada 2005 berhasil melampaui target yakni Rp 4,5 miliar dari target semula Rp 2 miliar. Direktur Utama Bursa Berjangka Jakarta Hasan Zein Mahmud mengatakan, pendapatan tahun ini terlampaui karena transaksi tahun ini tumbuh di atas 100 persen dari tahun sebelumnya. "Sampai November 2005, kumulatif transaksi yang terjadi mencapai 1.795.247 lot dan ada 61 kontrak," kata Hasan kemarin. Bandingkan dengan jumlah transaksi pada 2004 yang mencapai 999.028 lot, pada 2003 hanya 388.019 lot, dan pada awal transaksi BBJ 2001 yang hanya terjadi 4 kontrak dengan transaksi 33.371 lot. Hasan mengatakan, dari kontrak yang dilakukan pada 2005 sebagian besar merupakan kontrak keuangan. Bursa Berjangka terdapat dua jenis produk, yaitu produk keuangan dan komoditas. Produk keuangan berupa perdagangan mata uang asing dan index bursa efek beberapa negara. Produk komoditas terdiri dari olein, emas, kontrak index emas, dan kontrak bulir emas. Rata-rata transaksi per hari juga meningkat. BBJ mentargetkan transaksi mencapai 6 ribu lot per hari. "Sampai akhir November 2005 sudah 7.543 lot per hari," kata Hasan. Dengan rata-rata transaksi itu, dia juga yakin, target transaksi tahun ini sebesar 2 juta lot bakal tercapai. Sutarto - Tempo
BBJ

Berita terkait

Target Transaksi Timah 40 Ribu Ton di 2023, BBJ Pantau Persetujuan RKAB Smelter

12 April 2023

Target Transaksi Timah 40 Ribu Ton di 2023, BBJ Pantau Persetujuan RKAB Smelter

Direktur Utama BBJ Stephanus Paulus Lumintang mengatakan target transaksi timah itu cukup realistis.

Baca Selengkapnya

Investasi Perdagangan Berjangka di Indonesia Timur Belum Tergarap

16 Agustus 2017

Investasi Perdagangan Berjangka di Indonesia Timur Belum Tergarap

Potensi Investasi lewat perdagangan berjangka ke Indonesia Timur dinilai belum tergarap secara maksimal.

Baca Selengkapnya

Bappebti Gencarkan Penggunaan Sistem Transaksi Multilateral  

31 Maret 2016

Bappebti Gencarkan Penggunaan Sistem Transaksi Multilateral  

Para pelaku usaha dapat memanfaatkan satu atau dua sistem untuk transaksi kontrak berjangka multilateral ini.

Baca Selengkapnya

Transaksi Bilateral di Bursa Berjangka Jakarta Meningkat  

15 Oktober 2015

Transaksi Bilateral di Bursa Berjangka Jakarta Meningkat  

Dibanding dengan periode yang sama (Juli-September) 2014, kenaikannya cukup signifikan, yakni sebesar 29 persen.

Baca Selengkapnya

Jakarta Future Exchange Akan Buka Pasar Teh Pertama di Dunia  

13 Oktober 2015

Jakarta Future Exchange Akan Buka Pasar Teh Pertama di Dunia  

Teh dipilih karena teh Indonesia memiliki karakter berbeda dibandingkan teh dari negara lain. Pasar teh future ini akan diluncurkan November mendatang.

Baca Selengkapnya

BBJ: Obligasi Negara Diharapkan Juni Bisa Diluncurkan

21 Mei 2015

BBJ: Obligasi Negara Diharapkan Juni Bisa Diluncurkan

Badan Pengawas Perdagangan Berjangka dan Komoditi tidak menjamin bisa memberikan lampu hijau atas peluncuran obligasi negara berjangka.

Baca Selengkapnya

Jaksa KPK: Eks Kepala Bappebti Aktif Himpun Duit  

22 Oktober 2014

Jaksa KPK: Eks Kepala Bappebti Aktif Himpun Duit  

Ada permintaan fee dari Syahrul untuk keperluan operasional.
Uang yang terkumpul sejak 2011 hingga 2013 mencapai Rp 1,675
miliar.

Baca Selengkapnya

Perdagangan di Bursa Timah BKDI Dinilai Tak Fair  

22 September 2014

Perdagangan di Bursa Timah BKDI Dinilai Tak Fair  

Fasilitas bonafide trade memberikan jalan tol kepada segelintir penjual dan pembeli untuk bertransaksi tanpa pencatatan di bursa lebih dulu.

Baca Selengkapnya

Tertekan Bursa London, Bursa Timah Sepi Transaksi  

22 September 2014

Tertekan Bursa London, Bursa Timah Sepi Transaksi  

Tidak adanya tim independen di Komite Timah membuat harga bursa BKDI kalah kompetitif dengan Bursa Logam London (LME).

Baca Selengkapnya

Harga Teh Akan Melantai di Bursa

2 September 2014

Harga Teh Akan Melantai di Bursa

Rencana memasukkan komoditas ini di bursa berkat pembentukan Asosiasi Pedagang Teh Indonesia (Aspegtindo), kemarin.

Baca Selengkapnya