BI Tegal Kembangkan Bawang Putih Benih Unggul

Reporter

Kamis, 5 November 2015 23:01 WIB

Bawang putih. TEMPO/Muh. Sardi

TEMPO.CO, Jakarta - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tegal menginisiasi pengembangan demplot bawang putih dengan varietas benih unggul di Desa Tuwel Kabupaten Tegal Jawa Tengah, guna menekan inflasi dan mengurangi impor.


Kepala Perwakilan Bank Indonesia Tegal Joni Marsius menyatakan pihak BI akan terus mengupayakan langkah-langkah untuk optimalisasi budidaya bawang putih.


Pada tahap awal demplot difokuskan untuk menekan biaya produksi melalui peningkatan produktivitas. Menurutnya, dari hasil diskusi dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Tengah, BI mendapat masukan di antaranya terkait penggunaan bibit varietas unggul, pemasangan screen di sekeliling demplot, serta rekayasa lahan.


“Ke depan, kami berharap ada varietas benih dengan usia tanam lebih singkat untuk minimalisir biaya dan risiko produksi,” papar Joni saat ditemui Bisnis.com, Kamis (5 November 2015).


Dia mengatakan pengembangan demplot bawang putih di Tegal menggunakan dua varietas benih unggul, yakni Tawangmangu Baru dan Lumbu Hijau. Pemilihan benih itu berdasarkan pengalaman para ahli pertanian yang membuktikan panen bawang putih yang cukup bagus.


Advertising
Advertising

Dari hasil panen pada lahan demplot seluas 3.000 meter persegi diperoleh hasil (panen basah) 6,2 ton (ekuivalen 22,5ton per hektar) untuk benih Tawangmangu Baru serta 1,5 ton (ekuivalen 7 ton per hektar) untuk benih Lumbu Hijau.


Joni mengatakan Kabupaten Tegal pernah berjaya menjadi salah satu sentra penghasil bawang putih terbesar di Indonesia pada 1990-an. Membanjirnya bawang putih impor yang menguasai hampir 97% pasokan nasional membuat produk lokal tersisihkan.


“Kami tergerak untuk mengubah kondisi itu, kami bahu membahu dengan Pemerintah Kabupaten Tegal menginisiasi pengembangan demplot bawang putih,” ujarnya.


Departemen Pengembangan UMKM BI Yunita Resmi Sari mengatakan Kabupaten Tegal telah ditunjuk sebagai lokasi pilot project pengembangan komoditas bawang putih di Indonesia, guna menekan inflasi dan mengurangi impor.


Untuk memenuhi kebutuhan bawang putih nasional, pemerintah masih melakukan impor sekitar 500.000 ton setiap tahun, atau setara dengan Rp4 triliun. Dia mengatakan kerja sama dengan para expert di bidang hortikultura terbukti mampu memberikan hasil yang optimal di lapangan.


Secara fisik, ukuran bawang putih varietas Tawangmangu Baru saat ini sudah mampu bersaing dengan bawang putih impor dari Cina.


Sebelumnya, di samping faktor harga, ukuran bawang impor yang jauh lebih besar menjadi alasan masyarakat lebih menyukai bawang impor.


“Keunggulan bawang lokal dari segi rasa dan kandungan unsur-unsur di dalamnya merupakan amunisi utama untuk bersaing melawan produk impor dalam memenuhi kebutuhan bawang putih nasional. Dan tidak tertutup kemungkinan untuk melayani pasar internasional, salah satunya Jepang,” terangnya.


Bupati Tegal Enthus Susmono menyambut senang adanya demplot bawang putih di wilayahnya. Pihaknya menginginkan petani lokal bisa memaksimalkan benih unggul guna menghasilkan panen yang tidak kalah dengan produk impor.


BISNIS.COM

Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

1 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

2 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

2 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

2 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

2 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

3 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

3 hari lalu

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

3 hari lalu

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

Rupiah bergerak stabil seiring pasar respons positif kenaikan BI Rate.

Baca Selengkapnya

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

3 hari lalu

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya